Rahasia Kunyit: Si Kuning Cerah yang Bikin Makanan Makin Menggoda dan Sehat!

- Redaksi

Senin, 3 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kunyit, si rempah kuning khas Nusantara yang tak hanya mempercantik tampilan hidangan tradisional, tetapi juga kaya manfaat berkat kandungan kurkuminnya. (www.honestdocs.id)

Kunyit, si rempah kuning khas Nusantara yang tak hanya mempercantik tampilan hidangan tradisional, tetapi juga kaya manfaat berkat kandungan kurkuminnya. (www.honestdocs.id)

Pernah nggak sih kamu sadar kalau warna makanan bisa banget memengaruhi selera makan? Nggak heran kalau makanan dengan warna cerah selalu terlihat lebih menggoda dibanding yang pucat. Di Indonesia, warna kuning cerah di nasi kuning, opor ayam, kari, atau soto punya satu rahasia utama kunyit. Yup, bahan dapur legendaris ini bukan cuma bikin masakan tampil cantik, tapi juga menyimpan segudang manfaat.

Menurut Shaleha dan Daulay (2023), pigmen utama yang bikin kunyit berwarna kuning keemasan adalah kurkumin. Zat inilah yang membuat kunyit punya daya tarik visual tinggi sekaligus aroma khas yang nggak tergantikan.

Nggak cuma itu, di berbagai daerah Indonesia, warna kuning dari kunyit punya makna filosofis yang dalam melambangkan kemakmuran, kesucian, dan kebahagiaan. Jadi wajar aja kalau warna ini selalu hadir di acara adat dan keagamaan sebagai simbol harapan baik.

Baca Juga :  Menumbuhkan Nilai, Bukan Sekadar Hasil: Cerita tentang Peran Agroindustri di Tanah Air

Tapi kunyit nggak berhenti sampai di situ. Di balik warnanya yang menawan, kurkumin juga berperan sebagai senyawa bioaktif super bermanfaat. Ia punya efek antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba bisa bantu tubuh lawan radikal bebas, peradangan, bahkan infeksi. Itulah sebabnya kunyit jadi bahan utama berbagai jamu tradisional yang udah diwariskan turun-temurun.

Selain bikin badan sehat, kurkumin juga dikenal sebagai pewarna alami yang aman. Berbeda dengan pewarna sintetis yang sering dikaitkan dengan alergi atau efek samping jangka panjang, kurkumin justru lebih ramah tubuh dan lingkungan. Cukup sedikit saja, warna kuningnya sudah keluar dengan intensitas tinggi jadi nggak perlu banyak untuk hasil maksimal.

Baca Juga :  Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah

Menariknya, penelitian terbaru juga menemukan bahwa selain dari tanaman, mikroorganisme seperti Monascus sp. bisa jadi sumber pewarna alami lain. Menurut Mahardhika dkk. (2022), pigmen merah dari mikroba ini bukan cuma mempercantik makanan, tapi juga berfungsi sebagai pengawet alami karena sifat antimikrobanya. Meski begitu, kunyit tetap jadi juara utama karena mudah dibudidayakan di berbagai wilayah Indonesia tanpa butuh bahan kimia berlebihan.

Kunyit bukan cuma soal warna dan rasa, tapi juga simbol harmoni antara kearifan lokal dan kemajuan ilmu pengetahuan. Dengan semua keunggulannya, nggak salah kalau kunyit pantas disebut sebagai pewarna alami unggulan masa kini dan masa depan cerah warnanya, kaya manfaatnya!

Penulis : Mutia Purnama Maesyaroh | Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Deepfake AI dalam Perspektif Islam
Toleransi Antar-Mazhab: Mengapa Perbedaan Fikih Tidak Pernah Mengancam Islam
Pengaruh Penggunaan Bahasa dalam Game Online
Dampak Era Digital terhadap Perkembangan Bisnis Syariah di Indonesia
Perbandingan Mazhab dan Pembentukan Nalar Hukum Kritis Mahasiswa
Pengembangan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar
Pengaruh Green Lifestyle Gen Z terhadap Percepatan SDGS di Indonesia
Rahasia Gen Z Menguasai Dunia Bisnis Fashion Modern

Berita Terkait

Senin, 22 Desember 2025 - 18:46 WIB

Toleransi Antar-Mazhab: Mengapa Perbedaan Fikih Tidak Pernah Mengancam Islam

Kamis, 18 Desember 2025 - 22:03 WIB

Pengaruh Penggunaan Bahasa dalam Game Online

Kamis, 18 Desember 2025 - 21:21 WIB

Dampak Era Digital terhadap Perkembangan Bisnis Syariah di Indonesia

Kamis, 18 Desember 2025 - 18:52 WIB

Perbandingan Mazhab dan Pembentukan Nalar Hukum Kritis Mahasiswa

Rabu, 17 Desember 2025 - 21:10 WIB

Pengembangan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar

Berita Terbaru

Opini

Era Globalisasi dan Etika Penggunaan Handphone

Senin, 29 Des 2025 - 05:25 WIB

Opini

Fatwa di Ujung Jari: Tantangan Bermadzhab di Era Algoritma

Minggu, 28 Des 2025 - 20:49 WIB

Sumber Gambar: Dok. laduni.id

Opini

Strategi Dakwah Walisongo di Zaman Kontemporer

Sabtu, 27 Des 2025 - 18:39 WIB