Siapa sih yang nggak kenal singkong rebus? Cemilan tradisional satu ini udah jadi teman akrab banyak orang di Indonesia sejak lama. Rasanya sederhana, cara bikinnya gampang banget tinggal direbus, lalu disantap hangat-hangat. Meski terlihat sepele, singkong rebus ternyata menyimpan banyak manfaat buat kesehatan, terutama karena kandungan seratnya yang tinggi.
Serat dalam singkong punya peran penting untuk melancarkan pencernaan. Kalau kamu rutin makan singkong rebus, usus bakal lebih teratur kerjanya, sehingga risiko sembelit bisa berkurang. Nggak cuma itu, serat juga jadi “makanan” buat bakteri baik di usus. Usus yang sehat otomatis bikin daya tahan tubuh jadi lebih kuat. Jadi, jangan remehkan camilan murah meriah ini.
Selain bagus buat pencernaan, singkong rebus juga bisa bantu ngontrol gula darah. Seratnya memperlambat penyerapan karbohidrat, jadi kadar gula darah nggak langsung melonjak setelah makan. Ini jelas bermanfaat banget, terutama buat kamu yang pengen jaga kestabilan gula darah atau mengurangi risiko diabetes.
Keunggulan lain yang nggak kalah keren adalah efek kenyang lebih lama. Energi dari singkong dilepas pelan-pelan, bikin tubuh tetap bertenaga tanpa cepat lapar lagi. Cocok banget buat kamu yang lagi diet atau sekadar pengen jaga berat badan tetap ideal. Jadi, makan singkong rebus bisa jadi pilihan sehat sekaligus hemat.
Tren makanan sehat sekarang lagi ramai banget, apalagi yang kaya serat. Para ahli gizi juga nyaranin asupan serat harian sekitar 25–30 gram. Nah, singkong rebus bisa jadi solusi praktis dan murah untuk memenuhi kebutuhan itu. Kamu nggak perlu repot beli makanan impor atau suplemen mahal, cukup rebus singkong, dan manfaat sehatnya bisa langsung didapat.
Pada akhirnya, singkong rebus bukan cuma soal rasa enak atau tekstur lembutnya, tapi juga soal investasi buat kesehatan tubuh. Dari melancarkan pencernaan, menyeimbangkan gula darah, menurunkan kolesterol, sampai meningkatkan daya tahan tubuh semuanya bisa kamu dapat dari sepotong singkong rebus. Jadi, jangan anggap remeh makanan tradisional ini, karena ternyata kebaikannya luar biasa.
Referensi:
- Hidayat, C., & Abduh, M. S. (2020). Persepsi Masyarakat Terhadap Makanan Berbahan Dasar Singkong yang diolah Secara Tradisional dan Kekinian. Jurnal Ilmiah Pariwisata, 25(1), 53-65.
- Rois, F., & Chinthia, C. P. Z. (2023). Pengoptimalan pengolahan singkong menjadi produk pangan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Welfare: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 449-454.
- Syafriani, S., Aprilla, N., & Viora, D. (2022). Pengembangan usaha singkong sebagai jajanan sehat di Kampar Riau. Jurnal Medika: Medika, 1(1), 1-6.
Penulis : Dhia Lintang Susanti | Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Editor : Anisa Putri