Di era modern yang serba cepat dan kompleks ini, hukum tak bisa lagi dipandang sebagai kumpulan aturan kaku semata. Ia telah menjadi cermin dari dinamika masyarakat, nilai-nilai sosial, serta kebutuhan akan keadilan. Karena itu, mempelajari hukum dari berbagai perspektif menjadi sangat penting. Di sinilah relevansi Program Studi Perbandingan Mazhab dan Ilmu Hukum semakin terasa nyata.
Kedua bidang ini, meskipun tampak berbeda, sama-sama menawarkan cara pandang yang dalam dan kritis terhadap persoalan hukum. Perbandingan Mazhab berakar pada khazanah pemikiran Islam, sementara Ilmu Hukum mencakup sistem hukum positif yang berlaku secara nasional maupun internasional. Keduanya sama-sama penting untuk membentuk masyarakat yang adil dan inklusif.
Menyelami Kekayaan Pemikiran Islam Lewat Perbandingan Mazhab
Program Studi Perbandingan Mazhab membuka ruang bagi mahasiswa untuk memahami pluralitas hukum Islam. Di dalamnya, mahasiswa tidak hanya mempelajari satu aliran pemikiran, tapi juga memahami perbedaan cara para ulama dalam menafsirkan sumber hukum utama seperti Al-Qur’an dan Hadis. Mahasiswa diajak menggali bagaimana mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali, hingga Syiah berkembang, serta apa dasar metodologi dan logika hukum yang mereka gunakan.
Lebih dari itu, mahasiswa dilatih untuk menganalisis perbedaan pendapat secara mendalam, melihat latar belakang sosiologis dan historisnya, serta membentuk pola pikir yang moderat dan inklusif. Kemampuan ini menjadi bekal penting bagi mereka yang ingin berkiprah sebagai hakim di pengadilan agama, konsultan syariah, peneliti, maupun diplomat yang memahami keberagaman hukum Islam.
Ilmu Hukum: Pilar Penegak Keadilan di Negara Hukum
Sementara itu, Ilmu Hukum hadir sebagai pondasi utama dalam membentuk sistem keadilan yang kokoh di ranah negara. Mahasiswa Ilmu Hukum mempelajari beragam aspek hukum seperti hukum perdata, pidana, tata negara, administrasi, dan hukum internasional. Mereka juga diajak berpikir kritis lewat kajian filsafat hukum untuk memahami esensi keadilan dan moralitas dalam sistem hukum.
Lulusan dari program ini memiliki peluang luas untuk berkarir sebagai hakim, jaksa, advokat, notaris, atau legal counsel di berbagai sektor. Dalam dunia kerja, mereka adalah garda terdepan dalam menjaga supremasi hukum dan memperjuangkan hak-hak masyarakat.
Relevansi di Tengah Tantangan Zaman
Kedua disiplin ini menjadi sangat penting di tengah kompleksitas tantangan hukum masa kini. Isu-isu kontemporer seperti perlindungan data pribadi, etika kecerdasan buatan, hingga transaksi digital seperti cryptocurrency menuntut pendekatan hukum yang fleksibel dan adaptif. Hukum Islam dan hukum positif sama-sama harus memberikan jawaban atas realitas ini.
Di negara seperti Indonesia yang memiliki sistem hukum ganda yakni hukum umum dan hukum Islam pemahaman lintas disiplin ini menjadi kunci harmonisasi antaraturan. Tanpa pemahaman yang menyeluruh, potensi konflik dan ketimpangan dalam penerapan hukum sangat besar.
Lebih jauh lagi, hukum juga merupakan pilar utama dalam menjaga demokrasi dan hak asasi manusia. Setiap keputusan hukum akan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, lulusan dari kedua bidang ini harus mampu menjadi penjaga nilai-nilai luhur tersebut.
Membuka Peluang di Dunia Global
Di era globalisasi, pemahaman hukum tidak lagi cukup hanya pada tataran lokal atau nasional. Dunia semakin terhubung, dan para profesional hukum dituntut untuk memahami norma-norma hukum internasional. Maka dari itu, keahlian dalam membandingkan sistem hukum dari berbagai budaya dan agama menjadi modal penting, termasuk dalam diplomasi dan kerja sama antarnegara.
Apakah kamu tertarik untuk menjadi bagian dari mereka yang memahami hukum tidak hanya sebagai aturan, tetapi sebagai alat menciptakan keadilan dan perubahan sosial? Baik melalui pendekatan agama lewat Perbandingan Mazhab, maupun melalui sistem hukum negara lewat Ilmu Hukum, keduanya sama-sama membuka cakrawala berpikir dan peluang karier yang luas. Dunia sedang berubah, dan para pemikir hukum yang terbuka dan kritis sangat dibutuhkan untuk menyambut masa depan.
Penulis : Amelia Hifdhiyatun Nisa
Editor : Anisa Putri