Antusiasme Tinggi Warnai Mancing Markotop 2025, Event Kreatif Mahasiswa Amikom Yogyakarta

- Jurnalis

Jumat, 18 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana penuh semangat dan tawa peserta serta penonton dalam Lomba Mancing Ikan Predator 'Mancing Markotop 2025' yang digelar oleh mahasiswa Amikom Yogyakarta di Omah Kolam Pemancingan Predator & Cafe, Banguntapan, Yogyakarta pada Sabtu 21 Juni 2025. Foto: pribadi

Suasana penuh semangat dan tawa peserta serta penonton dalam Lomba Mancing Ikan Predator 'Mancing Markotop 2025' yang digelar oleh mahasiswa Amikom Yogyakarta di Omah Kolam Pemancingan Predator & Cafe, Banguntapan, Yogyakarta pada Sabtu 21 Juni 2025. Foto: pribadi

Yogyakarta, Sorotnesia.com – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta kembali menunjukkan kreativitasnya lewat gelaran acara bertajuk Mancing Markotop 2025, sebuah lomba mancing ikan predator yang diselenggarakan Sabtu, 21 Juni 2025.

Acara ini digagas oleh kelompok mahasiswa bernama Grow Media Project sebagai bagian dari implementasi tugas mata kuliah Produksi Media Kehumasan yang diampu oleh Ibu Rufki Ade Vinanda, S.I.Kom., M.A.

Bekerja sama dengan Omah Kolam Pemancingan Predator & Café yang berlokasi di Jalan Ontro Kesumo, Grojogan, Tamanan, Banguntapan, Kota Yogyakarta, acara ini berhasil mengemas kegiatan memancing menjadi sebuah ajang hiburan yang menyenangkan sekaligus edukatif.

Tak hanya perlombaan, acara juga diramaikan dengan live music, doorprize, dan karaoke bersama pengunjung, menjadikan suasana penuh kegembiraan dan interaksi sosial.

Arhefa Kansa (FAFA), vokalist VADESTA, sebuah grup musik Pop-Dangdut asal Sleman yang menyemarakkan suasana Mancing Markotop 2025 dalam penampilan live music. Foto: pribadi
Arhefa Kansa (FAFA), vokalist VADESTA, sebuah grup musik Pop-Dangdut asal Sleman yang menyemarakkan suasana Mancing Markotop 2025 dalam penampilan live music. Foto: pribadi

“Konsep utama dari Mancing Markotop 2025 adalah family fishing, yang artinya tidak hanya ditujukan bagi pemancing profesional, tetapi juga masyarakat umum yang ingin menyalurkan hobi sambil membawa keluarga atau teman-teman,” ujar Akhmad Basila Rahman selaku Ketua Panitia.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan Omah Kolam dan Oelam Resto (@oelam.id) sangat mendukung suasana ramah keluarga yang ingin mereka bangun dalam acara ini.

Acara ini mendapat respons yang luar biasa dari komunitas mancing di Yogyakarta. Terbukti dari terpenuhinya kuota peserta yang mencapai 40 orang dalam dua sesi lomba, serta kehadiran lebih dari 100 penonton yang turut meramaikan area pemancingan. Para peserta tak hanya datang untuk berlomba, tetapi juga menikmati suasana santai bersama keluarga dan sahabat.

Baca Juga :  Industri Alat Kesehatan Melesat, Produk Dalam Negeri Kini Kuasai 48 Persen Pasar

Angelia Maharani Wiraputeri, Wakil Ketua Panitia, menuturkan bahwa kesuksesan acara ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak. “Antusiasme peserta dan penonton sangat luar biasa. Slot peserta langsung penuh, dan respons dari masyarakat sangat positif,” ungkapnya.

Penyerahan hadiah untuk salah satu pemenang lomba mancing ikan predator Mancing Markotop 2025 oleh Dosen Universitas Amikom Yogyakarta, Ibu Rufki Ade Vinanda, S.I.Kom., M.A. dan Ketua panitia Mancing Markotop 2025, Akhmad Basila Rahman. Foto: pribadi
Penyerahan hadiah untuk salah satu pemenang lomba mancing ikan predator Mancing Markotop 2025 oleh Dosen Universitas Amikom Yogyakarta, Ibu Rufki Ade Vinanda, S.I.Kom., M.A. dan Ketua panitia Mancing Markotop 2025, Akhmad Basila Rahman. Foto: pribadi

Bahkan, setelah perlombaan selesai, banyak peserta yang meminta agar acara serupa diadakan kembali. “Agendakan lagi, Mbak,” ujar Jarwo, salah satu peserta. Komentar serupa juga dilontarkan oleh Ariq, “Buat lomba lagi bulan depan, Min.” Tanggapan spontan ini menunjukkan bahwa acara ini berhasil menyentuh komunitas secara emosional dan sosial.

Angelia juga berharap bahwa keberhasilan acara ini tidak berhenti sebagai sebuah proyek tugas kuliah semata.

“Kami berharap Mancing Markotop bisa berlanjut menjadi agenda rutin yang membawa dampak positif, baik untuk promosi Omah Kolam dan Oelam Resto, maupun sebagai sarana pembelajaran kreatif bagi mahasiswa,” tambahnya.

Dari sudut pandang akademik, acara ini menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu menerapkan teori kehumasan dalam praktik nyata yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sementara dari aspek sosial, acara ini menghadirkan ruang interaksi antar komunitas yang menyatukan berbagai kalangan melalui media hiburan dan rekreasi.

Baca Juga :  Kolaborasi Lintas Kampus: Lokavo, Aplikasi AI Buatan Mahasiswa Indonesia Raih Pendanaan Rp 140 Juta

Lebih dari sekadar perlombaan, Mancing Markotop 2025 juga menunjukkan bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkan potensi lokal untuk menghadirkan pengalaman berbasis komunitas. Lokasi acara yang menyatu dengan alam, suasana santai namun kompetitif, serta pendekatan yang inklusif menjadikan event ini sebagai model kolaboratif yang adaptif terhadap gaya hidup masyarakat urban.

Anggota kelompok GROW MEDIA PROJECT selaku panitia penyelenggara lomba mancing ikan predator Mancing Markotop 2025. Foto: pribadi
Anggota kelompok GROW MEDIA PROJECT selaku panitia penyelenggara lomba mancing ikan predator Mancing Markotop 2025. Foto: pribadi

Dalam konteks pariwisata, kegiatan ini juga bisa menjadi salah satu potensi untuk mendukung pengembangan kawasan wisata dan memperkuat promosi destinasi lokal. Kolaborasi mahasiswa dengan pelaku usaha lokal menunjukkan sinergi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di tingkat komunitas.

“Event semacam ini bisa menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem wisata lokal, bahkan bisa dikaitkan dengan penguatan potensi geopark atau ekowisata di masa depan,” ujar salah satu pengunjung yang juga pengelola wisata lokal di Bantul.

Mancing Markotop 2025 menjadi bukti nyata bahwa kegiatan non-akademik mahasiswa dapat menyentuh berbagai aspek kehidupan mulai dari edukasi, hiburan, kolaborasi komunitas, hingga pengembangan potensi lokal.

Mahasiswa Amikom Yogyakarta melalui Grow Media Project berhasil menunjukkan bahwa kreativitas yang dikombinasikan dengan kerja sama dan pemahaman sosial dapat menghadirkan acara yang inspiratif, berdampak, dan menyenangkan.

Penulis : Meishafira Putri Herdana | Prodi Ilmu Komunikasi | Universitas Amikom Yogyakarta

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mahasiswa KKN UNS Gaungkan Edukasi Gizi dan Kemandirian Pangan di Jogotirto
Sinergi Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Kreatif: Transformasi Desa Poja Bersama Mahasiswa KKN UNS
KKN 225 UNS di Desa Ngumpul Dorong Digitalisasi dan Edukasi Keuangan UMKM
Mahasiswa KKN UNS Hadirkan Pojok Baca Kreatif, Tingkatkan Semangat Literasi Siswa SD MIS Ishlahul Ummah NW Paok Rempek di Lombok Utara
Sosialisasi Hipertensi dan PHBS, KKN UNS Dorong Kesadaran Kesehatan Lansia di Desa Jrakah
KKN 62 UNS Dorong Desa Sewurejo Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan Lewat Biopori
Mahasiswa KKN 14 UNS Dorong Nilai Tambah Jagung di Desa Semanggi lewat Inovasi Keripik
Dari Scan ke Refleksi, Program SEMAR Perkuat Literasi Kritis Peserta Didik SMP Negeri 3 Magelang

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 20:00 WIB

Mahasiswa KKN UNS Gaungkan Edukasi Gizi dan Kemandirian Pangan di Jogotirto

Kamis, 11 September 2025 - 15:51 WIB

Sinergi Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Kreatif: Transformasi Desa Poja Bersama Mahasiswa KKN UNS

Rabu, 10 September 2025 - 17:42 WIB

KKN 225 UNS di Desa Ngumpul Dorong Digitalisasi dan Edukasi Keuangan UMKM

Selasa, 9 September 2025 - 20:20 WIB

Sosialisasi Hipertensi dan PHBS, KKN UNS Dorong Kesadaran Kesehatan Lansia di Desa Jrakah

Minggu, 7 September 2025 - 14:30 WIB

KKN 62 UNS Dorong Desa Sewurejo Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan Lewat Biopori

Berita Terbaru

Mochi warna-warni dengan isian buah segar seperti stroberi, kiwi, dan pisang, bikin kudapan khas Jepang ini makin lezat sekaligus menyehatkan.
Sumber: bakingworld.id

Esai

Mengapa Mochi Bisa Kenyal? Ini Penjelasan Sainsnya!

Selasa, 16 Sep 2025 - 07:53 WIB