Mahasiswa KKN UNS 281 Dorong Kemandirian Desa Udanwuh Lewat Inovasi Cenil dan Hidroponik

- Redaksi

Kamis, 18 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa KKN juga turut mendampingi masyarakat membuat instalasi Hidroponik sederhana. Foto: KKN 281 UNS

Mahasiswa KKN juga turut mendampingi masyarakat membuat instalasi Hidroponik sederhana. Foto: KKN 281 UNS

Semarang, Krajan.id – Upaya meningkatkan ketahanan pangan tidak selalu harus dengan cara besar dan kompleks. Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 281 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membuktikan bahwa inovasi sederhana dari potensi lokal dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

Di Desa Udanwuh, para mahasiswa menghadirkan dua program unggulan: mengolah cenil atau selada air menjadi camilan bergizi, serta memperkenalkan budidaya sayuran dengan sistem hidroponik. Kedua program ini tidak hanya menekankan aspek ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga.

Keterlibatan aktif Ibu-Ibu PKK dalam praktik pembuatan snack. Foto: KKN 281 UNS
Keterlibatan aktif Ibu-Ibu PKK dalam praktik pembuatan snack. Foto: KKN 281 UNS

Program pertama digelar pada Sabtu, 2 Agustus 2025, di pendopo balai desa. Para mahasiswa bersama Ibu-Ibu PKK Udanwuh mencoba mengolah cenil menjadi stik bawang yang gurih. Biasanya, cenil hanya diolah sebagai sayur, namun kali ini diubah menjadi camilan bernilai jual.

Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan praktik pembuatan snack. Foto: KKN 281 UNS
Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan praktik pembuatan snack. Foto: KKN 281 UNS

Meta, penanggung jawab program, menekankan bahwa bahan lokal tidak kalah dengan produk olahan modern.

Baca Juga :  Ombak Berdaya, Nelayan Sejahtera: Inovasi Mahasiswa UNEJ Menggerakkan Ekonomi Pesisir Pugerkulon

“Kami ingin menunjukkan bahwa bahan lokal seperti cenil ini tidak hanya dapat dijadikan sayur saja, tetapi bisa diolah menjadi camilan yang bernilai jual,” ujarnya.

Keterlibatan masyarakat terlihat dari antusiasme para ibu dalam praktik langsung. Bahkan, beberapa di antara mereka aktif bertanya tentang cara mengurangi rasa pahit cenil. Jawaban sederhana namun solutif pun diberikan, yakni dengan merebusnya terlebih dahulu sebelum dicampur ke dalam adonan.

Tidak berhenti pada inovasi camilan, mahasiswa KKN 281 melanjutkan program berikutnya pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Kali ini, fokus diberikan pada pelatihan hidroponik yang dipandu oleh praktisi pertanian, Andreas Pandjaitan. Sosialisasi tersebut melibatkan para bapak warga desa yang diajarkan cara membuat instalasi sederhana, mulai dari pipa hidroponik, media tanam, hingga teknik perawatan.

Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan sosialisasi hidroponik bersama Bapak Andreas Pandjaitan, selalu narasumber dari bidang pertanian. Foto: KKN 281 UNS
Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan sosialisasi hidroponik bersama Bapak Andreas Pandjaitan, selalu narasumber dari bidang pertanian. Foto: KKN 281 UNS

Hidroponik dipilih karena dianggap lebih efisien. Metode ini memungkinkan warga menanam sayuran seperti kangkung, bayam, hingga sawi tanpa membutuhkan lahan luas. Bahkan, kualitas tanaman yang dihasilkan lebih bersih dan sehat. Dalam kegiatan ini, mahasiswa memperkenalkan dua sistem sekaligus, yakni Deep Flow Technique (DFT) dan Nutrient Film Technique (NFT).

Baca Juga :  KKN UNS Kolaborasi PKK Desa Ketapang Hadirkan Sabun Alami Ramah Lingkungan

Menurut perwakilan Tim KKN 281, kedua kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang bisa ditiru masyarakat.

“Program ini memang sederhana, tapi kami percaya jika masyarakat konsisten mengembangkan, akan muncul peluang ekonomi baru yang memperkuat ketahanan pangan desa,” ungkap Tim KKN 281.

Meski hanya berlangsung dalam dua kali kegiatan, inisiatif ini memberikan bekal pengetahuan sekaligus inspirasi bagi warga Udanwuh. Dari olahan camilan berbahan lokal hingga budidaya hidroponik, masyarakat kini memiliki alternatif dalam memperkuat kemandirian pangan sekaligus peluang usaha di masa depan.

Penulis : KKN UNS 281

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Satu Titik Seribu Pandang, Ikon Wisata Baru dari KKN UNS di Desa Glapansari
BRAVY Hadirkan Ruang Aman untuk Latihan Speaking di BraySpace: Belajar Bahasa Inggris Tanpa Takut Salah
Ombak Berdaya, Nelayan Sejahtera: Inovasi Mahasiswa UNEJ Menggerakkan Ekonomi Pesisir Pugerkulon
Dokter Muda Lulusan LPDP, Tungki Pratama Umar, Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Berpengaruh di Dunia
Inovasi Mahasiswa KKN UNS 131: Ubah Limbah Makanan Jadi Kompos Cair untuk Dukung SDGs dan Kemandirian Pangan
Radya Nasywa Zahira, Mahasiswi UGM yang Terpilih Sebagai Delegasi Fully Funded SMI Youth Exchange 2025
Mahasiswa KKN UNS Gaungkan Edukasi Gizi dan Kemandirian Pangan di Jogotirto
Sinergi Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Kreatif: Transformasi Desa Poja Bersama Mahasiswa KKN UNS

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 16:43 WIB

Satu Titik Seribu Pandang, Ikon Wisata Baru dari KKN UNS di Desa Glapansari

Rabu, 29 Oktober 2025 - 18:19 WIB

BRAVY Hadirkan Ruang Aman untuk Latihan Speaking di BraySpace: Belajar Bahasa Inggris Tanpa Takut Salah

Rabu, 8 Oktober 2025 - 19:34 WIB

Ombak Berdaya, Nelayan Sejahtera: Inovasi Mahasiswa UNEJ Menggerakkan Ekonomi Pesisir Pugerkulon

Rabu, 1 Oktober 2025 - 22:47 WIB

Dokter Muda Lulusan LPDP, Tungki Pratama Umar, Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Berpengaruh di Dunia

Senin, 29 September 2025 - 09:03 WIB

Inovasi Mahasiswa KKN UNS 131: Ubah Limbah Makanan Jadi Kompos Cair untuk Dukung SDGs dan Kemandirian Pangan

Berita Terbaru

Ilustrasi ketimpangan dan privilese di balik kebijakan pensiun DPR — simbol pertemuan antara kekuasaan dan uang, sementara rakyat kecil terus menanggung bebannya. (pinterest.com)

Opini

Ketimpangan Pensiun DPR: Sudah Saatnya Berbenah?

Rabu, 29 Okt 2025 - 15:56 WIB