Ecoprint Jadi Langkah Pemberdayaan Perempuan Desa Musuk Lewat Kreativitas Alam

- Redaksi

Kamis, 28 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Proses pembuatan ecoprint bersama ibu-ibu PKK Desa Musuk. Foto: KKN UNS 301

Proses pembuatan ecoprint bersama ibu-ibu PKK Desa Musuk. Foto: KKN UNS 301

Sragen, Sorotnesia.com – Pelatihan ecoprint yang digelar mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 301 bersama Ibu-Ibu PKK Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen tidak sekadar memperkenalkan teknik seni berbasis alam. Lebih jauh, kegiatan ini menjadi langkah awal bagi perempuan desa untuk merintis usaha mandiri berbasis ekonomi kreatif berkelanjutan.

Bertempat di Pendopo Balai Desa Musuk pada Minggu, 27 Juli 2025, kegiatan tersebut menghadirkan 21 peserta dari tiga kebayanan. Dengan menggandeng Eunique Kamala Art yang diwakili oleh Erna, narasumber berpengalaman di bidang ecoprint, pelatihan ini diharapkan mampu menumbuhkan keterampilan baru sekaligus membuka jalan bagi lahirnya produk unggulan desa.

Sosialisasi dari Eunique Kamala Art sebelum proses pembuatan ecoprint. Foto: KKN UNS 301
Sosialisasi dari Eunique Kamala Art sebelum proses pembuatan ecoprint. Foto: KKN UNS 301

Fadilla, mahasiswa UNS yang menjadi penanggung jawab program, menegaskan bahwa ecoprint dipilih karena mudah dipelajari, ramah lingkungan, dan memiliki nilai jual tinggi.

Baca Juga :  Kolaborasi UNS dan KTH Sari Bunga Giyanti, Dari Legalitas Produk hingga Peningkatan Daya Saing UMKM Hutan Desa

“Kami ingin ibu-ibu tidak hanya sekadar belajar keterampilan, tetapi juga bisa memanfaatkannya sebagai peluang usaha yang dapat menopang ekonomi keluarga,” ungkapnya.

Proses pelatihan berlangsung dengan dukungan penuh mahasiswa KKN yang menyiapkan beragam perlengkapan mulai dari kain, tote bag, alat pemukul, hingga kompor dan dandang. Sementara itu, peserta membawa daun dan bunga pilihan mereka sendiri sebagai bahan utama. Hasilnya, setiap peserta berhasil menciptakan satu karya individu dengan metode pukul serta empat karya kelompok melalui metode kukus.

Suliyah, Kaur Perencanaan Desa Musuk, menyebut kegiatan ini sebagai salah satu terobosan penting bagi perempuan desa. “Inisiatif mahasiswa UNS sangat bermanfaat. Harapannya, keterampilan ini tidak berhenti di pelatihan, melainkan bisa berkembang menjadi usaha nyata yang mendukung ekonomi keluarga,” ujarnya.

Baca Juga :  Mahasiswa Amikom Yogyakarta Kolaborasi dengan PUSPAGA PRIMA DIY Adakan Seminar Edukasi Gadget untuk Orang Tua di Sekolah Gajahwong

Ecoprint yang memanfaatkan pigmen alami dari daun dan bunga dinilai memiliki daya tarik tersendiri karena menonjolkan keunikan motif yang tidak bisa diproduksi massal. Keunggulan ini memberi peluang pasar yang luas, terlebih tren produk ramah lingkungan semakin digemari.

Hasil jadi totebag dari kegiatan program kerja ecoprint. Foto: KKN UNS 301
Hasil jadi totebag dari kegiatan program kerja ecoprint. Foto: KKN UNS 301

Sejumlah peserta mengaku terinspirasi untuk menjadikan keterampilan baru tersebut sebagai usaha sampingan. Beberapa bahkan mulai merancang desain untuk diproduksi lebih lanjut. Mereka menilai ecoprint bukan hanya melatih kreativitas, tetapi juga bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dengan modal minim.

Program ini menandai komitmen KKN UNS 301 dalam memperkuat pemberdayaan masyarakat desa, khususnya perempuan, melalui pendekatan berbasis potensi lokal. Dengan memadukan kreativitas, keberlanjutan, dan semangat wirausaha, pelatihan ecoprint di Musuk menjadi contoh nyata bagaimana desa dapat melangkah menuju kemandirian ekonomi melalui pemberdayaan perempuan.

Penulis : KKN UNS 301

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bukan Sekadar Diversifikasi, Mahasiswa Teknik Pertanian FATEPA Unram Dorong Pengembangan Gula Semut Bernilai Tinggi di Giri Madia
Aksi Mahasiswa UPN Jatim Nyalakan Semangat Toleransi di Panti Asuhan
Tim Hibah GAMINAYU UNS Perkuat Budaya Literasi dan Pembelajaran Interaktif di Sekolah Dasar
Otomatisasi Layanan Kesehatan: Mahasiswa UNPAM Kembangkan Sistem Informasi Klinik Pratama untuk Kementerian Kehutanan
Pemkot Palembang Jajaki Kerja Sama Investasi dan Pendidikan dengan Konsulat AS untuk Sumatera
KKN UIN Walisongo Adakan Pelatihan membuat Sabun Ampas Kopi Eco-Conscious Bersama Warga Ngareanak
KKN UIN Walisongo Semarang Edukasi Stop Cyberbullying di SDN 1 & 3 Ngareanak
Peran Psikologi Pendidikan dalam Mengoptimalkan Perkembangan Kognitif Anak Sekolah Dasar

Berita Terkait

Kamis, 11 Desember 2025 - 17:27 WIB

Aksi Mahasiswa UPN Jatim Nyalakan Semangat Toleransi di Panti Asuhan

Selasa, 2 Desember 2025 - 10:29 WIB

Tim Hibah GAMINAYU UNS Perkuat Budaya Literasi dan Pembelajaran Interaktif di Sekolah Dasar

Selasa, 25 November 2025 - 15:12 WIB

Otomatisasi Layanan Kesehatan: Mahasiswa UNPAM Kembangkan Sistem Informasi Klinik Pratama untuk Kementerian Kehutanan

Senin, 24 November 2025 - 12:44 WIB

Pemkot Palembang Jajaki Kerja Sama Investasi dan Pendidikan dengan Konsulat AS untuk Sumatera

Minggu, 23 November 2025 - 14:59 WIB

KKN UIN Walisongo Adakan Pelatihan membuat Sabun Ampas Kopi Eco-Conscious Bersama Warga Ngareanak

Berita Terbaru

Opini

Pembongkaran Makam, Luka bagi Kemanusiaan dan Akal Sehat

Jumat, 12 Des 2025 - 18:48 WIB