Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan, KKN UNS 63 Manfaatkan Galon Bekas untuk Pembibitan Nilam di Desa Kemuning

- Jurnalis

Senin, 1 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa KKN UNS 63 memberikan edukasi tentang pembibitan tanaman nilam di galon kepada kelompok tani pada Senin 24 Juli 2024 Foto: KKN 63 UNS

Mahasiswa KKN UNS 63 memberikan edukasi tentang pembibitan tanaman nilam di galon kepada kelompok tani pada Senin 24 Juli 2024 Foto: KKN 63 UNS

Karanganyar, Sorotnesia.com – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kelompok 63 menghadirkan terobosan kreatif dalam bidang pertanian berkelanjutan. Mereka mengedukasi petani Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, tentang cara memanfaatkan galon bekas sebagai media pembibitan tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.), pada Kamis 24 Juli 2025.

Kegiatan ini tidak hanya menekankan aspek teknis budidaya nilam, tetapi juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mengurangi limbah plastik melalui inovasi sederhana. Dengan memanfaatkan barang bekas yang sering dianggap tidak bernilai, mahasiswa berhasil menunjukkan bahwa pertanian modern bisa selaras dengan prinsip ramah lingkungan.

Tanaman nilam dikenal luas sebagai komoditas aromatik bernilai tinggi. Dari daunnya dihasilkan minyak atsiri dengan kandungan utama patchouli alcohol, bahan yang sangat dicari di industri parfum, kosmetik, hingga farmasi. Potensi besar ini membuat nilam menjadi salah satu komoditas unggulan yang mampu mendorong perekonomian desa.

Selain itu, nilam memiliki keunggulan berupa kemampuan beradaptasi di berbagai kondisi agroklimat. Desa Kemuning yang berada di dataran tinggi menjadi lahan ideal untuk membudidayakannya. Metode stek yang relatif mudah pun menjadikan nilam sebagai tanaman yang dapat dibudidayakan oleh berbagai kalangan, termasuk petani kecil.

Risna Putri Ariyanti, Ketua KKN UNS 63, menjelaskan bahwa program ini menitikberatkan pada pemberdayaan kelompok tani.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN UNS Dorong Generasi Muda Desa Tegalweru Kenali Ekonomi Kreatif

“Kami ingin memberikan edukasi dan pendampingan mengenai pembibitan tanaman nilam agar masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menciptakan peluang baru, meningkatkan kesejahteraan, sekaligus menjaga keberlanjutan pertanian,” ungkap Risna.

Mahasiswa dari jurusan Pendidikan Biologi, Biologi, dan Agroteknologi bergabung dalam tim ini. Mereka memaparkan materi mengenai pengelolaan sumber daya alam yang lebih bijak serta penerapan teknologi pertanian sederhana namun ramah lingkungan. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah sistem irigasi kapiler menggunakan galon bekas dan kain flanel.

Prinsipnya, air terserap dari bawah menuju akar tanaman melalui kain flanel yang ditempatkan di dalam media tanam. Cara ini membuat kebutuhan air tanaman tetap terjaga tanpa boros, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pot konvensional.

Edukasi yang berlangsung diikuti dengan sesi diskusi interaktif. Para petani menunjukkan antusiasme tinggi, terutama dalam memahami teknik pemanfaatan galon bekas sebagai media tanam alternatif.

Pak Darna, salah satu petani sayur di Desa Kemuning, mengaku mendapat wawasan baru.
“Saya baru tahu kalau galon bekas bisa dipakai untuk menanam. Kalau cara ini berhasil, saya ingin coba juga untuk tanaman lain,” tuturnya.

Tidak hanya berhenti pada teori, mahasiswa juga mengajak peserta praktik langsung menanam nilam. Proses dimulai dari pemilihan media tanam dengan komposisi seimbang antara tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar. Kemudian, petani diajarkan cara pengambilan stek, penggunaan hormon perangsang akar, hingga penanaman bibit dengan kedalaman sekitar lima sentimeter.

Baca Juga :  Octavision sukses gelar rangkaian event "Honey Get Wild" di Wisata Petik Madu

Kegiatan yang berlangsung sekitar tiga jam ini mendapat apresiasi dari Ketua Kelompok Tani (Poktan) Madusari III, Sumadi. Ia menilai langkah mahasiswa UNS sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat desa.

“Kami sangat berterima kasih atas pendampingan ini. Semoga para petani bisa lebih mengenal tanaman nilam dan menjadikannya komoditas baru yang mendukung perekonomian desa,” ucap Sumadi.

Program KKN Tematik UNS di Desa Kemuning berlangsung selama 45 hari. Selain kegiatan pembibitan nilam, mahasiswa juga merencanakan pelatihan lain seperti pembuatan pestisida nabati. Harapannya, rangkaian kegiatan tersebut bisa membantu masyarakat lebih mandiri dalam mengelola pertanian, sekaligus menjadikan Desa Kemuning sebagai contoh penerapan pertanian ramah lingkungan.

Melalui inovasi sederhana seperti memanfaatkan galon bekas, mahasiswa UNS berhasil membuktikan bahwa kreativitas dapat melahirkan solusi nyata untuk dua persoalan sekaligus: pengelolaan limbah plastik dan peningkatan produktivitas pertanian. Upaya ini menjadi sinyal positif bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat mampu menciptakan perubahan berkelanjutan.

Penulis : Risna Putri Ariyanti I Universitas Sebelas Maret

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ombak Berdaya, Nelayan Sejahtera: Inovasi Mahasiswa UNEJ Menggerakkan Ekonomi Pesisir Pugerkulon
Dokter Muda Lulusan LPDP, Tungki Pratama Umar, Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Berpengaruh di Dunia
Inovasi Mahasiswa KKN UNS 131: Ubah Limbah Makanan Jadi Kompos Cair untuk Dukung SDGs dan Kemandirian Pangan
Radya Nasywa Zahira, Mahasiswi UGM yang Terpilih Sebagai Delegasi Fully Funded SMI Youth Exchange 2025
Mahasiswa KKN UNS 281 Dorong Kemandirian Desa Udanwuh Lewat Inovasi Cenil dan Hidroponik
Mahasiswa KKN UNS Gaungkan Edukasi Gizi dan Kemandirian Pangan di Jogotirto
Sinergi Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Kreatif: Transformasi Desa Poja Bersama Mahasiswa KKN UNS
KKN 225 UNS di Desa Ngumpul Dorong Digitalisasi dan Edukasi Keuangan UMKM

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 19:34 WIB

Ombak Berdaya, Nelayan Sejahtera: Inovasi Mahasiswa UNEJ Menggerakkan Ekonomi Pesisir Pugerkulon

Rabu, 1 Oktober 2025 - 22:47 WIB

Dokter Muda Lulusan LPDP, Tungki Pratama Umar, Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Berpengaruh di Dunia

Senin, 29 September 2025 - 09:03 WIB

Inovasi Mahasiswa KKN UNS 131: Ubah Limbah Makanan Jadi Kompos Cair untuk Dukung SDGs dan Kemandirian Pangan

Jumat, 26 September 2025 - 08:16 WIB

Radya Nasywa Zahira, Mahasiswi UGM yang Terpilih Sebagai Delegasi Fully Funded SMI Youth Exchange 2025

Kamis, 18 September 2025 - 09:44 WIB

Mahasiswa KKN UNS 281 Dorong Kemandirian Desa Udanwuh Lewat Inovasi Cenil dan Hidroponik

Berita Terbaru