Nganjuk, Sorotnesia.com – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 225 Universitas Sebelas Maret (UNS) di Desa Ngumpul, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, menghadirkan gebrakan baru bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Mahasiswa UNS melaksanakan dua program utama, yakni Optimalisasi dan Digitalisasi UMKM Lokal serta Pintar Hitung, Cerdas Jual: Edukasi Keuangan UMKM Lokal Desa Ngumpul.
Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Ir. Yudi Rinanto, M.P., menegaskan relevansi program ini dengan kebutuhan masyarakat.
“Program digitalisasi UMKM ini sesuai dengan kebutuhan zaman dan dapat membantu pelaku usaha meningkatkan daya saing melalui pemanfaatan teknologi. Program ini tidak hanya memperluas akses pemasaran produk UMKM, tetapi juga mendorong literasi digital masyarakat. Dengan adanya program ini, UMKM diharapkan mampu beradaptasi lebih baik terhadap perkembangan ekonomi berbasis digital,” tuturnya.
Ketua KKN 225 UNS Desa Ngumpul, Damar Ghifari Pramono, menekankan bahwa program yang dirancang tidak hanya untuk memenuhi kewajiban akademik, tetapi juga sebagai kontribusi nyata kepada masyarakat.
“Kami ingin memberikan bekal yang bisa langsung digunakan oleh pelaku UMKM, baik dalam hal kemasan maupun pencatatan keuangan. Harapannya, setelah program ini selesai, mereka bisa lebih mandiri dan percaya diri dalam mengembangkan usaha,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator KKN 225, Arya Bintang Suherman, menambahkan bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada sinergi tim dan keterbukaan masyarakat.
“Kami melihat respon warga sangat positif. Mereka tidak hanya menerima materi, tetapi juga terlibat aktif dalam praktik. Hal ini membuat program benar-benar terasa bermanfaat,” ungkapnya.
Salah satu fokus utama kegiatan adalah memperkuat identitas produk lokal melalui digitalisasi kemasan. Mahasiswa KKN membantu merancang desain kemasan untuk produk keripik tempe dan label stiker untuk kembang goyang. Desain tersebut mencantumkan nama produk, komposisi bahan, hingga nomor halal, sehingga menambah nilai jual dan kepercayaan konsumen.

Pelaku UMKM menunjukkan antusiasme tinggi saat terlibat dalam diskusi desain. Mereka belajar pentingnya kemasan yang menarik untuk meningkatkan daya tarik produk, baik di pasar lokal maupun digital.
Selain digitalisasi, mahasiswa UNS juga melaksanakan program Pintar Hitung, Cerdas Jual. Fokus kegiatan ini adalah memberikan pemahaman dasar mengenai pencatatan keuangan sederhana dan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP).

Melalui metode door to door, mahasiswa mendampingi langsung pelaku usaha menggunakan template tabel HPP manual di kertas HVS. Cara ini dipilih karena lebih sederhana dan sesuai dengan kebiasaan warga. Dalam dua kali pertemuan, pelaku UMKM dilatih mencatat biaya modal, bahan baku, tenaga kerja, hingga operasional, lalu menentukan harga jual yang rasional.
Respon masyarakat cukup positif. Banyak pelaku usaha mengaku lebih percaya diri karena memiliki acuan perhitungan jelas, tidak lagi hanya mengandalkan perkiraan.
Keberhasilan program tidak lepas dari kerja sama sembilan anggota KKN 225 UNS. Damar Ghifari Pramono memimpin jalannya kegiatan bersama Arya Bintang Suherman sebagai koordinator. Mereka mendapat dukungan penuh dari seluruh anggota tim, yaitu Adinda Zhinta Permata, Adela Nurul Azizah, Putri Wulan Ramadhani, Ahmad Yunus, Esa Herawati, Narendra Hidayah, dan Shiva Viska.
Dengan adanya pendampingan ini, produk UMKM Desa Ngumpul kini memiliki wajah baru melalui kemasan yang lebih profesional, sementara para pelaku usaha semakin paham pentingnya pencatatan keuangan sederhana. Literasi digital dan keterampilan manajemen dasar juga meningkat, memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat.
Ke depan, Desa Ngumpul tidak hanya dikenal sebagai sentra bawang merah, tetapi juga berpotensi menjadi desa dengan UMKM yang berdaya saing tinggi di pasar modern.
Penulis : Wira Pratama
Editor : Anisa Putri