Ngareanak, Sorotnesia.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan 85 Posko 08 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menginisiasi kegiatan “Pelatihan Pembuatan Sabun Ampas Kopi Eco-Conscious” di Dusun Patukan, Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, pada Jumat, 14 November 2025.
Desa Ngareanak memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, salah satunya kebun kopi yang tersebar di beberapa dusun. Perkebunan kopi tidak hanya berkontribusi terhadap mata pencaharian warga, tetapi kopi juga menghasilkan ampas kopi yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan pemanfaatan limbah ampas kopi menjadi produk ramah lingkungan yang bernilai guna bagi masyarakat sekaligus sebagai inovasi yang berbasis potensi lokal yang dapat membantu mendongkrak ekonomi masyarakat.
Kegiatan dimulai dari penyampaian materi terkait khasiat sabun ampas kopi kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan sabun ampas kopi oleh tim KKN UIN Walisongo Posko 8.
Salah satu peserta pelatihan, Wuryati menyampaikan bahwa program tersebut relevan dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Programnya bagus sekali karena sangat mudah untuk dipraktekkan di rumah, ditambah bahan dasar sabun dari ampas kopi yg merupakan sampah rumah tangga dan hampir tiap hari ada disetiap rumah,” terangnya.
Dirinya juga menyampaikan dengan membuat sabun kopi dari rumah dapat membantu mengurangi anggaran belanja sehari-hari.
“Lumayan bila sering dipraktekkan sendiri bisa membantu ibu-ibu untuk mengurangi jatah belanja sabun sehari-hari,” ujar Wuryati.
Ia juga menyampaikan agar masyarakat dapat mengembangkan inovasi tersebut dengan bahan yang mudah ditemukan.
“Harapannya ibu-ibu bisa berinovasi dengan memanfaatkan bahan yang lain yang ada disekitar kita,” ucapnya.
Koordinator Desa KKN Reguler UIN Walisongo posko 8, Nanda Muhammad Fauzi menyampaikan bahwa pelatihan tersebut bertujuan untuk memperlihatkan bahwa desa Ngareanak memiliki potensi lokal melalui ampas kopi.
“Kami ingin mengajak warga menyadari bahwa ampas kopi bukan sekadar limbah, tetapi dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat,” ujarnya.
Ia juga berharap potensi kebun kopi di Desa Ngareanak dapat membuka peluang kreativitas dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
“Harapannya, potensi kebun kopi di Desa Ngareanak bisa mendorong kreativitas masyarakat dan memberikan nilai tambah bagi desa,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan pembagian sabun hasil praktik bersama dan ajakan untuk terus menjaga kebersihan lingkungan melalui inovasi yang memanfaatkan kekayaan alam lokal.
Penulis : Sofi Aisyah
Editor : Anisa Putri









