Mahasiswa KKN UNS Dorong Warga Desa Krasak Sadar Pilah Sampah dan Produksi Pupuk Bokashi

- Jurnalis

Rabu, 20 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelaksanaan Sosialisasi SAPA Desa Krasak: Sadar Pilah Sampah dan Pembuatan Pupuk Organik Bokashi Padat Sederhana bersama ibu-ibu KWT, perangkat desa, dan masyarakat Desa Krasak pada Selasa (12/8/2025). Foto: KKN 366 UNS

Pelaksanaan Sosialisasi SAPA Desa Krasak: Sadar Pilah Sampah dan Pembuatan Pupuk Organik Bokashi Padat Sederhana bersama ibu-ibu KWT, perangkat desa, dan masyarakat Desa Krasak pada Selasa (12/8/2025). Foto: KKN 366 UNS

Wonosobo, Sorotnesia.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 366 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta periode Juli–Agustus 2025 menginisiasi program bertajuk SAPA Desa Krasak: Sadar Pilah Sampah dan Pembuatan Pupuk Organik Bokashi Padat Sederhana.

Kegiatan ini digelar pada 12 Agustus 2025 di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, sebagai upaya menjawab dua persoalan mendesak: pengelolaan sampah rumah tangga dan kebutuhan pupuk untuk pertanian.

Desa Krasak dikenal memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan durian. Namun, keterbatasan fasilitas di setiap dusun membuat pengelolaan sampah belum optimal. Selama ini, sampah rumah tangga lebih banyak dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) kabupaten dengan sistem iuran, sehingga menambah beban warga. Sementara itu, ketergantungan terhadap pupuk kimia yang harganya kian mahal juga menjadi tantangan serius bagi petani.

Baca Juga :  Penyuluhan “Ecodana” Mahasiswa UPN Jatim Dorong Ibu-Ibu PKK Surabaya Lebih Melek Keuangan dan Peduli Lingkungan

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN UNS menghadirkan solusi dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah organik dan anorganik. Selain itu, mereka juga memberikan pelatihan praktis mengolah sampah organik menjadi pupuk bokashi padat.

Proses pembuatan pupuk dilakukan menggunakan metode sederhana, yaitu mencampurkan EM4 dengan molase tebu, atau alternatif lain seperti air cucian beras yang dipadukan dengan gula jawa.

Kegiatan ini melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT), perangkat desa, serta masyarakat sekitar. Antusiasme warga terlihat jelas dari keikutsertaan mereka dalam setiap tahapan. Ibu Ida, selaku Kepala Urusan Desa Krasak, mengapresiasi inisiatif mahasiswa UNS tersebut.

“Program kerja yang dilakukan mahasiswa KKN UNS sangat membantu masyarakat dalam solusi pengelolaan sampah organik. Jika sebelumnya sampah langsung dibuang, kini bisa diolah menjadi pupuk bokashi padat,” ungkapnya, Selasa (12/8/2025).

Baca Juga :  Presiden Joko Widodo Resmikan Hutan Wanagama Nusantara untuk Dukung IKN

Warga tidak hanya mendapat pemahaman, tetapi juga ikut praktik langsung membuat pupuk. Produk pupuk yang dihasilkan pun mulai dicoba pada lahan pertanian masyarakat setempat.

“Kami berharap melalui program ini, masyarakat tidak hanya mampu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, tetapi juga dapat menekan volume sampah rumah tangga yang dibuang ke TPA,” kata Viko Aulia Ramadhan, mahasiswa UNS sekaligus pelaksana program SAPA Desa Krasak.

Keberhasilan program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga membuka peluang pengembangan produksi pupuk bokashi secara berkelompok. Langkah ini dinilai sebagai awal menuju Desa Krasak yang lebih mandiri, tangguh, dan berkelanjutan.

Penulis : Viko Aulia Ramadhan | Universitas Sebelas Maret Surakarta

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Penguatan SDG Desa oleh Mahasiswa UNS melalui Pemberdayaan Masyarakat dengan Optimalisasi Potensi Lokal
Atasi Masalah Sampah dan Pakan Ternak, KKN 04 UNS Hadirkan Inovasi Budidaya Maggot di Desa Tempellemahbang
KKN GIAT 12 UNNES Gelar Sosialisasi dan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana di Desa Pagersari
Belajar Ekosistem Jadi Menyenangkan, KKN UNS 310 Ajak Siswa SDN Tangkisan Amati Burung dan Buat Terrarium
Satu KKN, Dua Manfaat: Sinergi Mahasiswa UMBY dan Posyandu Karangkulon Hadirkan Layanan Kesehatan dan Edukasi PHBS
Jejak Kolaborasi KKN UNS 335: Mendorong Desa Tangguh dari Ekonomi, Pendidikan, hingga Kesehatan
Mahasiswa KKN UNISRI Hadirkan Infografis Layanan Administrasi Kependudukan di Desa Kadirejo
Digitalisasi UMKM Jadi Titik Awal Transformasi Ekonomi Desa Jatikuwung

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 07:19 WIB

Penguatan SDG Desa oleh Mahasiswa UNS melalui Pemberdayaan Masyarakat dengan Optimalisasi Potensi Lokal

Minggu, 24 Agustus 2025 - 19:00 WIB

Atasi Masalah Sampah dan Pakan Ternak, KKN 04 UNS Hadirkan Inovasi Budidaya Maggot di Desa Tempellemahbang

Jumat, 22 Agustus 2025 - 18:06 WIB

KKN GIAT 12 UNNES Gelar Sosialisasi dan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana di Desa Pagersari

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Belajar Ekosistem Jadi Menyenangkan, KKN UNS 310 Ajak Siswa SDN Tangkisan Amati Burung dan Buat Terrarium

Jumat, 22 Agustus 2025 - 12:36 WIB

Satu KKN, Dua Manfaat: Sinergi Mahasiswa UMBY dan Posyandu Karangkulon Hadirkan Layanan Kesehatan dan Edukasi PHBS

Berita Terbaru