Mengapa Makanan Berwarna Lebih Menarik Dibanding yang Hanya Satu Warna

- Redaksi

Minggu, 2 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Macaron warna-warni dan kue kelapa ini bukan cuma menggoda mata, tapi juga jadi contoh nyata bahwa makanan berwarna bisa membawa rasa, nutrisi, dan kebahagiaan dalam satu gigitan. (doc. webstaurantstore.com)

Macaron warna-warni dan kue kelapa ini bukan cuma menggoda mata, tapi juga jadi contoh nyata bahwa makanan berwarna bisa membawa rasa, nutrisi, dan kebahagiaan dalam satu gigitan. (doc. webstaurantstore.com)

Bayangkan kamu duduk di meja makan dengan dua pilihan di depan mata: sepiring makaroni warna-warni yang menggoda dan sepiring roti tawar polos tanpa warna. Jujur aja, pasti mata yang menentukan duluan sebelum lidah ikut campur, kan?

Warna memang punya kekuatan ajaib yang bisa bikin kita tertarik bahkan sebelum mencicipinya. Tapi ternyata, bukan cuma soal selera ada ilmu pengetahuan di baliknya!

Warna pada makanan sebenarnya berasal dari pigmen alami, yaitu senyawa yang terbentuk secara alami dalam bahan makanan. Setiap pigmen punya “tugas” khusus. Misalnya, klorofil memberi warna hijau pada daun-daunan seperti bayam dan sawi, karotenoid membuat wortel dan mangga jadi oranye, sementara antosianin menghadirkan warna ungu pada anggur dan ubi. Ada juga melanin yang bikin warna cokelat muncul saat bahan makanan mengalami oksidasi atau fermentasi.

Salah satu pigmen terkenal adalah likopen, yang membuat tomat dan semangka berwarna merah. Menariknya, likopen ini berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas. Lalu ada beta-karoten, si pemberi warna oranye pada wortel dan pepaya, yang juga dikenal sebagai sumber vitamin A untuk menjaga kesehatan mata.

Baca Juga :  Melemahnya Penegakan dan Penataan Hukum di Indonesia

Sementara antosianin dalam kol ungu dan ketan hitam bisa membantu menjaga kesehatan jantung. Jadi, semakin berwarna isi piringmu, semakin banyak pula nutrisi dan antioksidan yang kamu dapat!

Selain kaya manfaat, warna juga berperan besar dalam memengaruhi persepsi rasa. Coba pikir: warna hijau bikin es cincau terlihat segar, kuning membuat soto terasa hangat dan gurih, sementara merah langsung memberi kesan pedas pada sambal bahkan sebelum dicicipi. Fenomena ini dikenal dengan istilah psikologi warna makanan bagaimana otak kita mengaitkan warna dengan rasa, aroma, dan bahkan emosi.

Enggak heran, banyak merek makanan sengaja memilih warna tertentu untuk menarik perhatian. Contohnya, jus jeruk dengan warna jingga terang pasti terlihat lebih menggugah dibanding yang pucat, padahal rasanya bisa saja sama.

Menariknya lagi, tren pewarna alami kini semakin populer. Banyak orang mulai beralih ke bahan alami seperti bunga telang (biru), kunyit (kuning), daun pandan (hijau), dan buah naga (merah muda). Selain bikin makanan lebih cantik, pewarna alami juga memberikan kesan sehat dan ramah lingkungan cocok banget buat gaya hidup anak muda masa kini. Enggak heran kalau matcha latte hijau atau es krim biru bunga telang jadi hits di kafe-kafe kekinian.

Baca Juga :  Berpikir Positif Dapat Membuat Hidup Lebih Baik

Meski begitu, tantangan dari pewarna alami adalah menjaga kestabilan warnanya. Para ahli pangan kini tengah mengembangkan teknologi seperti enkapsulasi pigmen, supaya warna tetap cerah meski terkena panas, cahaya, atau perubahan pH. Berkat inovasi ini, kita bisa menikmati kue lapis warna alami atau minuman herbal berwarna cerah tanpa takut bahan kimia.

Ahli gizi pun mendukung konsep “makan pelangi”, yaitu mengonsumsi makanan dengan berbagai warna setiap hari. Selain bikin feed Instagram makin estetik, setiap warna juga menyimpan nutrisi berbeda yang dibutuhkan tubuh. Jadi, dengan makan berwarna-warni, kamu bukan cuma memanjakan mata, tapi juga menutrisi tubuh secara alami.

Pada akhirnya, warna dalam makanan adalah hasil perpaduan antara seni dan sains. Jadi, saat kamu menatap semangkuk soto kuning, segelas jus naga merah muda, atau sepiring salad tropis penuh warna, ingatlah di balik keindahan itu ada cerita tentang kesehatan, kehidupan, dan kebahagiaan yang diciptakan oleh alam dan manusia.


Penulis : Zaidan Nur Ahmad | Jurusan Teknologi Pangan | Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mengupas Kandungan Gizi Mie Gacoan: Antara Kenikmatan dan Lonjakan Gula Darah
Tinggi Protein Bukan Jaminan Sehat: Saatnya Anak Muda Lebih Cerdas Pilih Asupan Gizi
Menumbuhkan Nilai, Bukan Sekadar Hasil: Cerita tentang Peran Agroindustri di Tanah Air
Green Economy dimulai dari Sawah: Mengenal Agroindustri Hijau yang Menyelamatkan Masa Depan
5 Keajaiban Pati Jagung: Si Kecil Serbaguna yang Bikin Tubuh Sehat dan Makanan Makin Nikmat!
Agroindustri Bikin Kedelai Lokal Naik Kelas, Siap Saingi Pasar Global
Saat Agroindustri Tepung Jagung Instan Jadi Wajah Baru Pertanian Modern Indonesia
Agroindustri Tepung Umbi, Inovasi Cerdas untuk Pertanian Indonesia yang Mandiri dan Berkelanjutan

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 20:54 WIB

Mengapa Makanan Berwarna Lebih Menarik Dibanding yang Hanya Satu Warna

Kamis, 16 Oktober 2025 - 12:48 WIB

Mengupas Kandungan Gizi Mie Gacoan: Antara Kenikmatan dan Lonjakan Gula Darah

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:06 WIB

Tinggi Protein Bukan Jaminan Sehat: Saatnya Anak Muda Lebih Cerdas Pilih Asupan Gizi

Senin, 13 Oktober 2025 - 14:05 WIB

Menumbuhkan Nilai, Bukan Sekadar Hasil: Cerita tentang Peran Agroindustri di Tanah Air

Minggu, 12 Oktober 2025 - 13:10 WIB

Green Economy dimulai dari Sawah: Mengenal Agroindustri Hijau yang Menyelamatkan Masa Depan

Berita Terbaru

Ilustrasi ketimpangan dan privilese di balik kebijakan pensiun DPR — simbol pertemuan antara kekuasaan dan uang, sementara rakyat kecil terus menanggung bebannya. (pinterest.com)

Opini

Ketimpangan Pensiun DPR: Sudah Saatnya Berbenah?

Rabu, 29 Okt 2025 - 15:56 WIB