Dua siswi MAN 2 Tuban meraih Juara 1 di ajang Business Plan Competition 2025 tingkat nasional. Dengan ide inovatif dan berkelanjutan, mereka membuktikan bahwa pelajar madrasah mampu bersaing dan berkontribusi nyata dalam dunia industri.
Tuban, Sorotnesia.com — Kiprah pelajar madrasah kembali mencuri perhatian publik. Dua siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tuban, Icha Anisa Putri dan Lathifa Laila Faizati, berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Juara 1 dalam ajang Industrial Engineering Business Plan Competition 2025 tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Bojonegoro.
Kompetisi ini diikuti oleh pelajar tingkat SMA/SMK/MA dari berbagai penjuru Indonesia, dan menjadi ajang bergengsi dalam menjaring ide-ide inovatif dari generasi muda dalam bidang perencanaan bisnis.
Tidak hanya sekadar meraih penghargaan, keberhasilan Icha dan Lathifa mempertegas peran penting pendidikan madrasah dalam menumbuhkan semangat wirausaha muda yang kreatif dan tangguh. Di bawah bimbingan guru pendamping, Muhammad Rofiul Alim, keduanya sukses mempresentasikan rancangan bisnis yang dinilai unggul dalam aspek inovasi, keberlanjutan, serta peluang penerapan di sektor industri.
Menurut penuturan Muhammad Rofiul Alim, proses bimbingan yang intensif dan semangat belajar yang tinggi menjadi kunci utama keberhasilan timnya.
“Mereka memiliki kemauan belajar yang luar biasa, terbuka terhadap kritik, dan berani menyampaikan ide-ide segar yang realistis dan berdampak,” ujarnya.
Kepala MAN 2 Tuban, Qomaruddin, S.Ag., M.A., turut mengapresiasi capaian gemilang tersebut. Ia menyebut bahwa pencapaian ini adalah hasil dari sinergi antara semangat siswa, dedikasi guru, dan dukungan penuh dari madrasah.
“Prestasi ini menjadi bukti bahwa siswa madrasah tidak kalah bersaing, bahkan mampu unggul di ajang nasional. Semoga ini menjadi pemantik semangat bagi siswa lain untuk terus berinovasi,” ungkapnya.
Ajang ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi menjadi panggung nyata bagi generasi muda untuk mempraktikkan gagasan bisnis yang solutif terhadap tantangan masa kini. Dalam proposal bisnis mereka, Icha dan Lathifa menawarkan konsep usaha yang mengedepankan aspek keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat lokal, menjadikan karya mereka relevan dengan perkembangan industri dan kebutuhan sosial ekonomi di Indonesia.
Di tengah tuntutan dunia kerja yang semakin kompetitif, partisipasi siswa madrasah dalam ajang seperti ini memberikan harapan baru. Tidak hanya mencetak generasi yang cerdas secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia nyata dengan bekal kreativitas, kolaborasi, dan inovasi.
Pencapaian ini juga menunjukkan bahwa madrasah kini bukan sekadar lembaga pendidikan keagamaan, namun telah berevolusi menjadi ruang yang mendukung pengembangan keterampilan abad ke-21. MAN 2 Tuban, dengan berbagai program pembinaan yang adaptif, menjadi salah satu contoh nyata bagaimana institusi pendidikan mampu mendorong siswa untuk tampil dan berprestasi di tingkat nasional.
Sebagai bentuk tindak lanjut, pihak madrasah berencana untuk mengembangkan program inkubasi bisnis siswa, agar ide-ide yang dilahirkan tidak berhenti pada tahap kompetisi, melainkan dapat diwujudkan dan dikembangkan lebih lanjut sebagai solusi nyata di tengah masyarakat.
Penulis : Muhammad Alim
Editor : Anisa Putri