Boyolali, Sorotnesia.com – Keselamatan pendaki kini menjadi perhatian serius di jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo. Tim KKN 32 Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama pihak Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) berkolaborasi memperbarui papan informasi jalur pendakian pada Selasa, 29 Juli 2025.
Langkah ini bukan sekadar perbaikan fasilitas, melainkan bentuk nyata sinergi antara generasi muda dan pengelola kawasan konservasi untuk menciptakan wisata alam yang berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.30 hingga 16.00 WIB ini melibatkan pemasangan papan informasi baru di titik-titik vital jalur pendakian, seperti Pos 1 Dok Malang, Simpang Macan, Pos 2 Pandean, Pos 3 Batu Tulis, Pos 4 Sabana 1, dan Pos 5 Sabana 2.
Menariknya, mahasiswa tidak hanya sekadar membantu teknis pemasangan. Mereka juga ikut merancang konten papan informasi yang berisi keterangan penting: jarak antarpos, ketinggian, estimasi waktu tempuh, hingga imbauan untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Ini pengalaman berharga karena kami bisa berkontribusi langsung dalam menjaga kelestarian alam sekaligus mendukung kenyamanan pendaki,” ungkap salah satu perwakilan Tim KKN 32 UNS.

Papan informasi yang dipasang dibuat dari kayu jati yang terkenal tahan terhadap cuaca ekstrem di jalur pendakian. Untuk penyangga digunakan kombinasi besi, kayu jati, dan kayu kelapa, menyesuaikan kondisi lapangan. Tidak hanya itu, papan dilengkapi dengan stiker reflektif agar tetap terlihat jelas saat malam hari.
Tahap awal kegiatan sudah dilakukan sejak 25 Juli 2025, ketika mahasiswa bersama petugas TNGMb menempelkan stiker informasi di Kantor Resor Selo. Hal ini menjadi fondasi sebelum pemasangan di jalur pendakian.

Hamas, seorang pendaki asal Sragen, menyambut baik inisiatif ini. “Papan informasi jalur pendakian ini sangat membantu. Selain mengganti papan lama yang sudah rusak, adanya stiker reflektif juga penting sebagai penanda arah saat mendaki malam hari,” ujarnya.
Komentar ini menunjukkan bahwa keberadaan papan baru bukan hanya sekadar estetika, melainkan faktor penting dalam mendukung keselamatan.
Meski bukan program kerja utama, kegiatan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu menjadi jembatan dalam kerja sama lintas generasi untuk menjaga kelestarian alam. Dari sisi TNGMb, apresiasi pun diberikan atas kepedulian mahasiswa.
Pihak Taman Nasional menilai keterlibatan mahasiswa memberi energi segar dalam upaya konservasi. Inisiatif ini bukan hanya meningkatkan kualitas fasilitas jalur, tetapi juga memperkuat edukasi lingkungan kepada pendaki.
Gunung Merbabu selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi favorit pendaki. Namun, tingginya minat pendakian kerap menimbulkan masalah, mulai dari sampah hingga kerusakan jalur. Dengan adanya papan informasi baru yang lebih detail dan jelas, diharapkan pendaki dapat lebih terarah, aman, dan sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam.
Sinergi mahasiswa dan TNGMb ini menegaskan bahwa konservasi bukan hanya tanggung jawab pengelola kawasan, tetapi juga generasi muda yang kelak akan mewarisi alam ini.
Kegiatan ini menjadi contoh bagaimana KKN tidak hanya berdampak sosial di masyarakat, tetapi juga memberi kontribusi nyata dalam bidang konservasi lingkungan. Langkah kecil berupa papan informasi bisa menjadi pondasi besar untuk mendukung pengelolaan wisata alam yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Penulis : Tim KKN 32 UNS 2025
Editor : Anisa Putri