Merayakan Sumpah Pemuda, Posko 28 KKN UIN Walisongo mengadakan lomba mewarnai dan parade busana adat di TK Kartini, mengenalkan budaya Indonesia sejak dini. Kegiatan yang dihadiri orang tua dan masyarakat ini mengedukasi anak-anak tentang persatuan dalam keberagaman budaya bangsa.
Tamanrejo, Sorotnesia.com — Semarak peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024 di TK Kartini menjadi momen penuh warna dan kebanggaan akan budaya Indonesia. Digelar oleh Posko 28 KKN Reguler Ke-83 UIN Walisongo Semarang, acara ini mengusung tema “Menanamkan Jiwa Kebangsaan Sejak Dini” dan berhasil menyedot antusiasme anak-anak serta masyarakat sekitar.
Acara berlangsung di Balkondes Tamanrejo sejak pukul 08.30 WIB dengan berbagai kegiatan menarik, salah satunya lomba mewarnai dan parade pakaian adat. Inisiatif ini bertujuan mengenalkan nilai-nilai persatuan dan kebudayaan Indonesia kepada generasi muda. Sejak dini, anak-anak diajak mengenal keberagaman, toleransi, dan kebanggaan akan bangsa melalui cara yang menyenangkan.
Kehadiran anak-anak TK Kartini dalam balutan pakaian adat dari berbagai daerah menjadi daya tarik utama acara ini. Tampilan mereka yang mengenakan baju adat Jawa, Dayak, dan Bali menjadi simbol keberagaman Indonesia yang menarik perhatian para orang tua dan masyarakat.
Dengan penuh semangat, anak-anak tampak gembira mengikuti lomba, sementara para orang tua memberikan dukungan dari pinggir panggung, menjadikan suasana semakin hidup dan akrab.
Semangat Posko 28 KKN dalam Membangun Karakter Bangsa
Salah satu inisiatif yang menarik dalam acara ini adalah keterlibatan aktif mahasiswa KKN Posko 28. Sebagai pelaksana acara, mereka mempersiapkan kegiatan ini untuk tidak hanya memberikan pengalaman edukatif, tetapi juga menanamkan rasa bangga terhadap budaya lokal.
Kegiatan lomba mewarnai sendiri dibagi menjadi beberapa kategori, seperti lomba untuk anak-anak kelompok TK A dan TK B, serta kategori “Baju Adat Terbaik” yang mengapresiasi keunikan busana adat.
Menurut salah satu panitia dari Posko 28 KKN, acara ini diselenggarakan untuk memberikan pengalaman positif kepada anak-anak.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap anak-anak bisa merasakan keceriaan sekaligus mendapatkan edukasi tentang budaya dan persatuan bangsa. Kami juga merasa bangga bisa terlibat dan melihat antusiasme mereka,” ujar seorang mahasiswa KKN.
Suasana Kompetisi yang Seru dan Bermakna
Kemeriahan lomba mewarnai menjadi puncak acara. Setiap anak duduk rapi dengan perlengkapan mewarnai yang dibawa sendiri. Mereka sangat antusias memilih warna untuk mengisi gambar, yang tidak hanya melatih kreativitas namun juga mengenalkan harmoni warna sejak dini.
Para guru TK, yakni Bunda Ifa, Bunda Desi, dan Bunda Rosa, turut mendampingi, memberikan arahan, dan menyemangati anak-anak agar tetap fokus dan menikmati lomba.
Pada kategori “Baju Adat Terbaik,” para peserta tampil dalam berbagai pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia. Penilaian kategori ini mempertimbangkan kreativitas dan keberanian anak-anak dalam menampilkan keunikan budaya melalui busana.
Salah seorang peserta yang mengenakan pakaian adat Bali mencuri perhatian karena aksesoris khas yang dikenakannya. Pemenang kategori ini mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dan bingkisan menarik dari panitia.
Partisipasi Orang Tua dan Guru dalam Membangun Kebersamaan
Partisipasi aktif dari orang tua dan guru di sekitar TK Kartini menjadi penopang penting bagi kesuksesan acara ini. Kehadiran mereka tidak hanya sebagai pendukung, tetapi juga menciptakan ikatan kebersamaan. Dukungan ini tidak hanya memberi semangat bagi anak-anak, namun juga menjadi wujud kolaborasi antara keluarga dan lembaga pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai persatuan.
Orang tua yang hadir merasa bahwa acara ini sangat bermanfaat. “Kegiatan seperti ini sangat penting. Selain memberikan edukasi, anak-anak juga belajar bersosialisasi dan mengenal keberagaman budaya Indonesia. Saya berharap kegiatan ini bisa terus diadakan setiap tahun,” ungkap seorang ibu yang hadir mendampingi putrinya.
Mahasiswa KKN sebagai Teladan Generasi Muda
Kehadiran mahasiswa KKN Posko 28 juga memberikan contoh yang baik bagi anak-anak TK. Dengan kesigapan mereka dalam mengatur jalannya acara, anak-anak belajar tentang kerja sama dan semangat gotong royong. Para mahasiswa ini juga memberikan contoh tentang kepedulian terhadap masyarakat dan nilai-nilai nasionalisme yang perlu dijaga.
Dalam pernyataannya, salah satu mahasiswa Posko 28 mengungkapkan, “Kami senang bisa berbagi momen ini bersama anak-anak. Sebagai mahasiswa, kami juga belajar bahwa membangun karakter bangsa tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga melalui interaksi langsung dengan masyarakat.”
Penghargaan bagi Kreativitas dan Kerja Keras Anak-anak
Setelah semua peserta selesai mewarnai, panitia melakukan penilaian dengan ketat. Dewan juri terdiri dari guru TK dan anggota KKN yang menilai berdasarkan kerapian, keserasian warna, serta orisinalitas. Nama-nama pemenang dari setiap kategori diumumkan dengan meriah, membuat anak-anak sangat antusias. Para pemenang menerima penghargaan berupa sertifikat dan bingkisan menarik yang menambah semangat mereka.
Harapan untuk Keberlanjutan Acara Edukatif
Di akhir acara, panitia dan para peserta berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Acara ini diharapkan menjadi kegiatan tahunan yang membawa nilai positif bagi seluruh elemen masyarakat. Mahasiswa Posko 28 KKN UIN Walisongo berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan rasa bangga akan identitas bangsa dan persatuan di kalangan generasi muda.
Bagi anak-anak, acara ini bukan hanya pengalaman lomba tetapi juga pembelajaran berharga mengenai keberagaman dan persatuan yang harus dijaga dan dihargai. Dalam suasana meriah, pesan persatuan yang tercermin dalam Sumpah Pemuda diharapkan terus hidup dalam ingatan anak-anak hingga dewasa nanti.
Penulis : Afi Uswatun Khasanah (Posko 28 KKN Reguler Ke-83 UIN Walisongo Semarang Tahun 2024)
Editor : Fadli Akbar