Kalau ngomongin makanan pokok, orang Indonesia pasti langsung kepikiran sama nasi. Rasanya kalau sehari nggak makan nasi itu kayak belum makan. Padahal, ada banyak sumber karbohidrat lain yang bisa bikin perut kenyang dan badan tetap bertenaga. Nah, salah satu yang lagi mulai dilirik adalah hanjeli, tanaman serealia lokal yang ternyata punya segudang manfaat.
Buat yang belum tahu, karbohidrat itu salah satu zat gizi penting yang harus dipenuhi tubuh setiap hari. Gizi ini masuk kategori makro alias harus dikonsumsi dalam jumlah banyak. Fungsi utamanya? Jadi bahan bakar utama buat tubuh kita biar bisa beraktivitas dengan optimal.
Biasanya, orang Indonesia mengandalkan nasi, jagung, singkong, atau ubi buat sumber karbohidrat (Siregar, 2014). Tapi ternyata, hanjeli juga bisa jadi opsi yang nggak kalah keren.
Hanjeli sendiri adalah tanaman serealia yang bisa tumbuh subur di dataran tinggi. Tanamannya punya daun berbentuk pita dengan tinggi sekitar 1–3 meter. Kalau udah cukup umur, hanjeli menghasilkan biji yang bisa langsung dikonsumsi.
Asalnya dari Cina, tapi sekarang banyak dibudidayakan di Asia, termasuk Indonesia. Daerah Jawa Barat seperti Kabupaten Kuningan, Sumedang, dan Bandung Barat jadi pusat penghasil hanjeli di tanah air.
Kenapa hanjeli dianggap spesial? Menurut penelitian, bijinya mengandung karbohidrat lebih dari 70% (Nurmala, 2011). Mayoritas kandungannya berupa polisakarida atau pati (Zhu, 2017), yaitu jenis karbohidrat yang paling efektif menghasilkan energi. Jadi, hanjeli bisa banget jadi alternatif makanan pokok selain nasi, bahkan bikin kenyang lebih lama.
Selain kandungan karbohidrat yang tinggi, hanjeli juga punya bonus tambahan berupa serat yang baik buat pencernaan. Menariknya lagi, penelitian terbaru bilang kalau hanjeli bisa membantu menurunkan kadar kolesterol darah (Mayasari, dkk., 2023).
Biji hanjeli juga kaya dengan senyawa aktif seperti polifenol, fitosterol, karotenoid, spiroenon, sampai laktam. Kombinasi ini bikin hanjeli nggak cuma jadi sumber makanan, tapi juga punya potensi sebagai bahan alami untuk kesehatan dan obat-obatan. Jadi, bisa dibilang hanjeli itu paket lengkap: bikin kenyang sekaligus menyehatkan.
Nah, kalau soal olahan, hanjeli juga fleksibel banget. Di beberapa daerah Indonesia, hanjeli sering diolah jadi bubur. Teksturnya kental, kenyal, dan masih ada biji-bijinya, mirip sama bubur kacang hijau. Rasanya cukup unik dan pastinya bikin penasaran buat yang baru pertama kali coba (Mayasari, dkk., 2023).
Lebih seru lagi, sekarang udah ada teknologi yang bisa bikin hanjeli jadi tepung. Dari tepung ini, hanjeli bisa diolah jadi makanan modern seperti cookies, roti tawar, bahkan kue kekinian (Syahputri dan Wardhani, 2015).
Dengan segala potensi ini, hanjeli bisa banget jadi salah satu jawaban buat masalah ketergantungan Indonesia sama beras. Bayangin aja, kalau anak muda mulai melirik hanjeli, selain lebih sehat, kita juga ikut bantu ngangkat kekayaan pangan lokal. Jadi, lain kali kalau dengar kata hanjeli, jangan ragu buat nyobain. Siapa tahu, bisa jadi sahabat baru buat perut dan kesehatan kita.
Daftar Pustaka
- Siregar, N. S. 2014. Kabohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan. Vol. 13(2): 38-44.
- Nurmala, T. 2011. Potensi dan Prospek Pengembangan Hanjeli (Coix lacryma jobi L) sebagai Pangan Bergizi Kaya Lemak untuk Mendukung Diversifikasi Pangan Menuju Ketahanan Pangan Mandiri. Jurnal Pangan. Vol. 20(1).
- Zhu, F. 2017. Coix: Chemical Composition and Health Effects. Trends Food Sci. Technol. Vol. 61: 160–175
- Syahputri, D. A., dan Wardani, A. K. 2015. Pengaruh Fermentasi Jali Terhadap Karakteristik Cookies dan Roti Tawar. Vol. 3(3): 984-995.
- Mayasari, I., Widyastuti, N., dan Yunita, P. 2023. Olahan Tepung Biji Hanjeli Sebagai Potensi Oleh Oleh Khas Desa Cageur, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (Kembang Goyang Hanjeli, Kue Semprong Hanjeli, Opera Cake Hanjeli, dan Lidah Kucing Hanjeli). Experimen: IP Trisakti.
Penulis : Fikri Saptian R. S. | Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Editor : Anisa Putri