Belajar Ekosistem Jadi Menyenangkan, KKN UNS 310 Ajak Siswa SDN Tangkisan Amati Burung dan Buat Terrarium

- Jurnalis

Jumat, 22 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dokumentasi bersama setelah kegaitan pengamatan burung dan pembuatan terrarium. Foto: KKN 310 UNS

Dokumentasi bersama setelah kegaitan pengamatan burung dan pembuatan terrarium. Foto: KKN 310 UNS

Sukoharjo, Sorotnesia.com – Mengenalkan pentingnya ekosistem sejak dini bisa dilakukan dengan cara yang kreatif. Itulah yang dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 310 saat menggelar kegiatan edukasi lingkungan bersama siswa SDN Tangkisan 2 dan 3, Kabupaten Sukoharjo.

Tidak sekadar teori di kelas, mahasiswa KKN UNS menghadirkan pembelajaran yang langsung bersentuhan dengan alam. Dua kegiatan utama dilakukan, yakni pengamatan burung di area persawahan serta pembuatan terrarium sebagai mini ekosistem.

Kegiatan pertama dimulai sejak pagi hari, memanfaatkan momen ketika burung lebih aktif mencari makan. Dengan berbekal binokuler, para siswa diajak mengamati berbagai jenis burung yang hidup di sekitar sawah.

“Anak-anak terlihat sangat antusias karena bisa melihat burung lebih dekat. Mereka belajar membedakan jenis burung dari bentuk tubuh, warna, hingga perilakunya,” jelas salah satu anggota KKN UNS 310.

Bagi sebagian siswa, pengalaman menggunakan binokuler adalah hal baru. Alat ini membantu mereka melihat burung secara detail, sesuatu yang mungkin sulit dilakukan tanpa bantuan optik.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN UNS Hadirkan Peta Tutupan Lahan untuk Perencanaan Pembangunan Giritontro
Para siswa saat melakukan pengamatan burung di ekosistem sawah menggunakan alat yang bernama binokuler. Foto: KKN 310 UNS
Para siswa saat melakukan pengamatan burung di ekosistem sawah menggunakan alat yang bernama binokuler. Foto: KKN 310 UNS

Menurut mahasiswa KKN, kegiatan ini bukan sekadar mengenal satwa, tetapi juga menyadarkan siswa bahwa burung memiliki peran penting dalam ekosistem, misalnya sebagai pengendali hama atau penyebar biji tanaman.

Setelah puas mengamati burung, para siswa kembali ke kelas untuk kegiatan kedua: membuat terrarium. Wadah bening berisi tanah, tanaman, serta ornamen pendukung itu menjadi media belajar yang menyenangkan.

Dengan arahan mahasiswa KKN, siswa-siswi merancang terrarium mereka masing-masing. Aktivitas ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga memberikan pemahaman konkret tentang bagaimana ekosistem bekerja.

“Lewat terrarium, anak-anak belajar bahwa setiap komponen dalam ekosistem saling berhubungan. Mereka juga kami ajarkan untuk bertanggung jawab merawatnya,” ujar salah satu mahasiswa pelaksana kegiatan.

Terrarium yang sudah jadi kemudian dibiarkan tumbuh dengan perawatan sederhana, menjadi pengingat sehari-hari bagi siswa akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan.

Baca Juga :  Pemberdayaan Ekonomi Warga, Mahasiswa UMBY Latih Ibu-Ibu PKK Dusun Kemasan Bikin Sabun Cair
Para siswa saat melakukan pembuatan mini ekosistem yaitu terrarium. Foto: KKN 310 UNS
Para siswa saat melakukan pembuatan mini ekosistem yaitu terrarium. Foto: KKN 310 UNS

Program KKN ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 15 tentang Ekosistem Darat. Mahasiswa berharap kegiatan ini bisa menjadi pemantik munculnya lebih banyak program pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah desa.

“Kami ingin anak-anak terbiasa mencintai alam sejak dini. Harapannya, mereka tumbuh menjadi generasi yang sadar lingkungan dan mampu menjadi agen konservasi di masa depan,” tambahnya.

Kegiatan sederhana ini ternyata meninggalkan kesan mendalam. Guru-guru di SDN Tangkisan mengapresiasi pendekatan mahasiswa yang kreatif karena mampu menghadirkan pembelajaran kontekstual.

Dengan kombinasi kegiatan luar ruang dan kreasi di dalam kelas, siswa tidak hanya mendapat pengetahuan, tetapi juga pengalaman yang akan mereka ingat lebih lama.

KKN UNS 310 menunjukkan bahwa belajar tentang ekosistem tidak harus membosankan. Justru melalui cara-cara kreatif seperti ini, anak-anak bisa lebih mudah memahami konsep alam sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan.

Penulis : KKN UNS Kelompok 310

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ombak Berdaya, Nelayan Sejahtera: Inovasi Mahasiswa UNEJ Menggerakkan Ekonomi Pesisir Pugerkulon
Dokter Muda Lulusan LPDP, Tungki Pratama Umar, Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Berpengaruh di Dunia
Inovasi Mahasiswa KKN UNS 131: Ubah Limbah Makanan Jadi Kompos Cair untuk Dukung SDGs dan Kemandirian Pangan
Radya Nasywa Zahira, Mahasiswi UGM yang Terpilih Sebagai Delegasi Fully Funded SMI Youth Exchange 2025
Mahasiswa KKN UNS 281 Dorong Kemandirian Desa Udanwuh Lewat Inovasi Cenil dan Hidroponik
Mahasiswa KKN UNS Gaungkan Edukasi Gizi dan Kemandirian Pangan di Jogotirto
Sinergi Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Kreatif: Transformasi Desa Poja Bersama Mahasiswa KKN UNS
KKN 225 UNS di Desa Ngumpul Dorong Digitalisasi dan Edukasi Keuangan UMKM

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 19:34 WIB

Ombak Berdaya, Nelayan Sejahtera: Inovasi Mahasiswa UNEJ Menggerakkan Ekonomi Pesisir Pugerkulon

Rabu, 1 Oktober 2025 - 22:47 WIB

Dokter Muda Lulusan LPDP, Tungki Pratama Umar, Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Berpengaruh di Dunia

Senin, 29 September 2025 - 09:03 WIB

Inovasi Mahasiswa KKN UNS 131: Ubah Limbah Makanan Jadi Kompos Cair untuk Dukung SDGs dan Kemandirian Pangan

Jumat, 26 September 2025 - 08:16 WIB

Radya Nasywa Zahira, Mahasiswi UGM yang Terpilih Sebagai Delegasi Fully Funded SMI Youth Exchange 2025

Kamis, 18 September 2025 - 09:44 WIB

Mahasiswa KKN UNS 281 Dorong Kemandirian Desa Udanwuh Lewat Inovasi Cenil dan Hidroponik

Berita Terbaru