Mahasiswa KKN UIN Walisongo menggelar sosialisasi anti-bullying di SD Negeri Pagertoya. Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak buruk perundungan, dengan harapan tercipta lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
Kendal, Sorotnesia.com – Perundungan atau bullying masih menjadi masalah serius di lingkungan sekolah, terutama di tingkat sekolah dasar. Tindakan perundungan, baik secara fisik maupun verbal, dapat meninggalkan dampak psikologis yang mendalam bagi korban.
Untuk mencegah hal ini dan menciptakan lingkungan belajar yang aman, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Posko 21 dari UIN Walisongo Semarang mengadakan sosialisasi anti-bullying di SD Negeri Pagertoya, Kabupaten Kendal.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa sejak dini tentang pengertian, jenis, contoh, dan cara mencegah bullying, serta meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya perundungan.
Sosialisasi dilaksanakan pada Rabu, 30 Oktober 2024 di ruang kelas 2 SD Negeri Pagertoya dan dihadiri oleh 48 siswa kelas 1 hingga kelas 3. Menurut pantauan, antusiasme siswa sangat tinggi. Para siswa aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemateri, menunjukkan ketertarikan mereka terhadap materi yang disampaikan.
Acara dibuka dengan ice breaking untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman. Selanjutnya, materi tentang pengertian, jenis, contoh, dampak negatif, dan pencegahan bullying disampaikan oleh anggota KKN, Dinda dan Nadin. Materi disampaikan secara interaktif menggunakan media PowerPoint, membuat siswa lebih mudah memahami.
Selain itu, para siswa diajak untuk bernyanyi bersama lagu “Anti-Bullying” guna memperkuat pesan yang disampaikan. Sebagai penutup, siswa membuat komitmen anti-bullying dengan menuliskan nama di kertas dan menempelkannya pada papan komitmen yang disediakan.
Koordinator Divisi Pendidikan dan Keagamaan KKN Posko 21, Tsalitsa, menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan upaya dalam menciptakan lingkungan belajar yang bebas perundungan.
“Kasus bullying di sekolah masih menjadi masalah yang sering muncul dan berdampak negatif pada psikologi korban. Kami ingin meningkatkan pemahaman siswa sejak dini mengenai bahaya perundungan agar tercipta lingkungan belajar yang aman,” ujar Tsalitsa.
Nadin, salah satu pemateri dalam sosialisasi ini, juga menyampaikan pandangannya. “Siswa sangat responsif dalam kegiatan sosialisasi tadi. Kami melihat bahwa materi anti-bullying sangat penting untuk disampaikan kepada mereka sejak dini. Banyak dari mereka tidak sadar bahwa tindakan tertentu yang mereka lakukan bisa termasuk perundungan,” jelasnya.
Siswa di SD Negeri Pagertoya juga memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Arsyila, seorang siswa kelas 1, mengungkapkan bahwa sosialisasi tersebut seru dan interaktif. “Kegiatannya menyenangkan, ada tepuk semangat, nyanyi bareng lagu ‘Anti-Bullying’. Mas dan Mbak KKN juga baik-baik, jadi nggak bosan,” ujarnya.
Dengan diadakannya sosialisasi ini, para mahasiswa KKN berharap siswa di SD Negeri Pagertoya semakin memahami pentingnya menghargai dan menghormati teman-temannya. Sosialisasi anti-bullying ini diharapkan dapat membentuk lingkungan sekolah yang aman, di mana siswa merasa nyaman dan terlindungi dari tindakan perundungan.
Inisiatif ini sekaligus menjadi langkah awal bagi siswa dalam mengembangkan sikap empati dan menghargai sesama sejak dini, sehingga tercipta lingkungan yang positif di sekolah.
Penulis : Tim Mahasiswa KKN Posko 21 UIN Walisongo
Editor : Fadli Akbar