Nasi instan sekarang jadi pilihan favorit buat kamu yang nggak punya banyak waktu masak. Bayangin aja, cukup seduh pakai air panas, tunggu sebentar, dan kamu langsung bisa menikmati nasi hangat tanpa repot bawa rice cooker. Praktis banget kan, apalagi buat anak kos, traveler, atau kalau lagi darurat.
Tapi, sebenarnya gimana sih proses di balik nasi instan ini? Ternyata, berasnya nggak langsung dikeringkan. Di pabrik, beras terlebih dulu dimasak sampai matang.
Nah, saat dimasak, pati dalam beras mengalami proses yang disebut gelatinisasi, jadi mengembang karena menyerap air. Setelah itu, nasi dikeringkan dengan teknologi khusus supaya bisa awet dan tahan lama.
Keajaiban sebenarnya ada di bagian pati. Pati yang sudah pernah dimasak ini bisa “hidup lagi” saat kena air panas. Proses ini disebut pra-gelatinisasi. Jadi, ketika kamu seduh dengan air panas, pati langsung menyerap air, mengembang, dan bikin nasi kembali lembut, hampir mirip kayak nasi baru matang.
Tentu ada plus minusnya. Kelebihannya, nasi instan super praktis, cepat, cocok banget buat dibawa camping, traveling, atau buat persediaan darurat. Tapi kekurangannya, teksturnya kadang kurang pulen, rasanya sedikit berbeda dari nasi biasa, dan harganya relatif lebih mahal.
Intinya, nasi instan ini bukan soal sihir, tapi soal sains. Teknologi pangan yang bikin hidup jadi lebih gampang. Jadi, kalau lagi buru-buru atau nggak ada alat masak, cukup seduh nasi instan, dan masalah makan beres.
Penulis : Nabila Zafira | Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Editor : Anisa Putri