Pembongkaran Makam, Luka bagi Kemanusiaan dan Akal Sehat

- Redaksi

Jumat, 12 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembongkaran makam baru di Desa Mataram, Lubuklinggau, bukan sekadar insiden yang mengusik ruang publik. Ia adalah tamparan bagi akal sehat dan nilai kemanusiaan yang seharusnya menjadi fondasi hidup bersama. Tindakan biadab yang diduga dilakukan orang tak dikenal dengan motif yang dikaitkan dengan praktik ilmu hitam itu menimbulkan kegelisahan, kemarahan, sekaligus keprihatinan mendalam di tengah masyarakat.

Makam adalah ruang sakral. Ia menandai peristirahatan terakhir manusia dan menjadi simbol penghormatan yang melampaui batas kehidupan. Ketika tempat tersebut dirusak secara sengaja, pelakunya bukan hanya melanggar norma hukum dan agama, tetapi juga merusak sendi-sendi etika sosial yang menjaga keberadaban kita.

Dugaan bahwa tindakan itu dilakukan demi kepentingan tertentu yang menyimpang menunjukkan betapa rapuhnya benteng moral sebagian individu, yang rela menggugurkan nilai kemanusiaan demi kepercayaan keliru.

Baca Juga :  Patriarki Bukan Tradisi, Melainkan Hambatan Kemajuan

Dampak peristiwa ini terasa nyata bagi keluarga almarhum maupun masyarakat sekitar. Rasa aman terusik, trauma mengemuka, dan kepercayaan sosial robek di titik paling dasar. Aksi tersebut juga menguak kenyataan bahwa perilaku irasional masih bercokol dalam masyarakat kepercayaan yang mengabaikan logika dan menempatkan mistisisme sebagai pembenaran tindakan destruktif. Ketika praktik semacam ini dibiarkan, masyarakat perlahan didorong menjauh dari nalar sehat dan norma hukum yang mestinya menjadi pegangan bersama.

Kasus ini karena itu tidak boleh diperlakukan sebagai isu viral sesaat. Aparat penegak hukum perlu bergerak cepat dan tegas untuk mengungkap motif, menangkap pelaku, serta memastikan tindakan serupa tidak terulang. Penegakan hukum tidak hanya penting demi keadilan bagi keluarga, tetapi juga untuk memulihkan rasa aman dan memastikan kewibawaan norma publik tidak runtuh di hadapan tindakan irasional.

Baca Juga :  Pendidikan di Indonesia: Perkembangan dan Tantangan Berdasarkan Data BPS

Di sisi lain, masyarakat perlu membangun kewaspadaan kolektif dan memperkuat kontrol sosial. Edukasi publik mengenai bahaya praktik mistis yang menyesatkan mesti diperluas, sekaligus menghidupkan kembali kesadaran dasar bahwa penghormatan terhadap jenazah adalah bagian tak terpisahkan dari martabat manusia. Ketika kematian saja tidak lagi dihormati, maka kehidupan pun kehilangan pijakan moralnya.

Pembongkaran makam ini seyogianya menjadi peringatan keras bagi kita semua. Ia menyingkap fakta bahwa nilai kemanusiaan dapat terkoyak oleh keyakinan keliru ketika nalar sehat disingkirkan. Menghormati mereka yang telah tiada adalah ukuran peradaban; mengabaikannya adalah jalan menuju kemunduran sosial. Tugas kita adalah memastikan batas moral itu tidak dilewati lagi demi martabat manusia dan kewarasan publik.

Penulis : Muhammad Yusuf Qodri Alfarizky |Prodi Kewirausahaan | Institut Teknologi Muhammadiyah Sumatra

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bukan Sekadar Bencana Alam: Banjir Sumatra dan Krisis Ekologi yang Terabaikan
Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Pentingnya Kesadaran Bela Negara
Meneguhkan Risalah di Tengah Zaman Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
Ketika Animasi Bicara tentang Kelas Sosial: Sisi Marxis dalam Zootopia 2
IPR sebagai Instrumen Penting untuk Tambang Rakyat yang Tertib dan Berkelanjutan di Bangka Belitung
Gunung Tak Membutuhkan Pendaki Pintar, Melainkan yang Beretika
Peran Generasi Muda dalam Mendorong Pertambangan yang Tertib dan Berkelanjutan
Menyatukan Kepentingan Bersama: Jalan Keluar dari Masalah Penambangan Timah Ilegal di Bangka Belitung

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 18:48 WIB

Pembongkaran Makam, Luka bagi Kemanusiaan dan Akal Sehat

Kamis, 11 Desember 2025 - 12:32 WIB

Bukan Sekadar Bencana Alam: Banjir Sumatra dan Krisis Ekologi yang Terabaikan

Rabu, 10 Desember 2025 - 21:08 WIB

Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Pentingnya Kesadaran Bela Negara

Selasa, 9 Desember 2025 - 16:46 WIB

Meneguhkan Risalah di Tengah Zaman Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

Sabtu, 6 Desember 2025 - 13:40 WIB

Ketika Animasi Bicara tentang Kelas Sosial: Sisi Marxis dalam Zootopia 2

Berita Terbaru

Opini

Pembongkaran Makam, Luka bagi Kemanusiaan dan Akal Sehat

Jumat, 12 Des 2025 - 18:48 WIB