Pengaruh Konten Online Terhadap Perilaku Remaja

- Jurnalis

Kamis, 9 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi foto/kumparan

Ilustrasi foto/kumparan

Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan internet di kalangan remaja telah mengalami lonjakan yang signifikan. Hal ini memberikan dampak positif dan negatif, tergantung pada cara penggunaan dan jenis konten yang diakses.

Di satu sisi, internet menawarkan peluang besar bagi remaja untuk mengakses berbagai informasi dan belajar tentang dunia. Namun, di sisi lain, konten online yang tidak terkontrol, terutama yang mengandung kekerasan, seksualitas, diskriminasi, serta perundungan, dapat memengaruhi perilaku mereka secara negatif.

Pengaruh buruk konten online sering kali menargetkan aspek-aspek penting dalam perkembangan remaja, seperti kesehatan mental, hubungan sosial, dan ketergantungan pada teknologi. Salah satu dampak yang paling mencolok adalah perubahan perilaku yang terjadi pada remaja yang terpapar konten-konten yang tidak pantas tersebut.

Mereka dapat menunjukkan perilaku yang lebih agresif, cemas, bahkan depresi. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk memperhatikan bagaimana konten online dapat membentuk perilaku mereka.

Salah satu dampak besar dari konten online yang negatif adalah pengaruhnya terhadap kesehatan mental remaja. Berbagai studi menunjukkan bahwa sering mengakses konten yang mengandung kekerasan dan perilaku destruktif lainnya dapat meningkatkan kecemasan, depresi, dan bahkan memicu gangguan mental lainnya pada remaja.

Misalnya, media sosial yang sering kali memuat standar kecantikan yang tidak realistis atau kehidupan yang tampaknya sempurna dapat menyebabkan perasaan rendah diri pada remaja. Mereka cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain yang mereka lihat di media sosial, yang menyebabkan tekanan psikologis.

Selain itu, konten yang berisi kekerasan atau perilaku negatif lainnya, seperti pelecehan atau perundungan, dapat memengaruhi pola pikir remaja. Mereka mungkin menjadi lebih toleran terhadap kekerasan, atau malah menirunya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai contoh, kasus perundungan di media sosial yang sering dijumpai di Indonesia dapat mengganggu kesehatan mental remaja yang terlibat, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku. Perundungan di dunia maya ini sering kali berlanjut ke dunia nyata, menambah beratnya dampak sosial yang ditimbulkan.

Konten online tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga mempengaruhi hubungan sosial remaja. Salah satu bentuk dampak sosial yang sering kali muncul adalah fenomena kesepian meskipun remaja terhubung dengan banyak orang secara online.

Media sosial menciptakan ilusi persahabatan dan kepopuleran, tetapi pada kenyataannya, hal tersebut dapat membuat remaja merasa semakin terisolasi. Mereka sering kali lebih memilih berinteraksi dengan dunia maya daripada berkomunikasi langsung dengan teman-teman di dunia nyata.

Baca Juga :  Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja

Akibatnya, mereka bisa merasa lebih kesepian dan tidak dihargai, yang tentunya dapat mengganggu perkembangan sosial mereka.

Selain itu, ketergantungan pada media sosial dan internet juga dapat mengurangi kualitas interaksi sosial remaja di dunia nyata. Sebagai contoh, waktu yang seharusnya digunakan untuk berinteraksi dengan keluarga atau teman-teman sering kali digantikan dengan aktivitas online yang tidak produktif.

Interaksi yang terjadi di dunia maya cenderung lebih dangkal dan tidak mendalam, sehingga mengurangi kemampuan remaja untuk membangun hubungan sosial yang sehat. Pada tingkat yang lebih parah, fenomena ini dapat menyebabkan remaja merasa kehilangan jati diri dan kebingungan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Penggunaan internet yang tidak terkendali juga dapat menyebabkan remaja terjebak dalam ketergantungan teknologi. Banyak remaja yang menghabiskan berjam-jam di depan layar, baik itu untuk bermain game, menonton video, atau berselancar di media sosial.

Ketergantungan ini dapat mengurangi waktu yang mereka habiskan untuk kegiatan lain yang lebih bermanfaat, seperti berolahraga, belajar, atau bahkan beristirahat. Selain itu, paparan terhadap layar dalam waktu lama juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik mereka, seperti gangguan tidur dan masalah penglihatan.

Namun, meskipun konten online sering kali dikaitkan dengan dampak negatif, perlu diakui bahwa internet juga memiliki sisi positif. Banyak sekali platform edukatif yang menawarkan konten yang dapat membantu remaja dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

Misalnya, YouTube dan platform sejenis menyediakan berbagai tutorial yang memungkinkan remaja untuk belajar tentang hal-hal baru, mulai dari ilmu pengetahuan hingga keterampilan praktis seperti memasak atau berkarya seni.

Selain itu, internet juga memungkinkan remaja untuk berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara, memperluas wawasan mereka tentang budaya lain, dan bahkan membangun hubungan internasional. Dengan demikian, meskipun ada banyak konten yang merugikan, ada juga banyak konten yang dapat memberi dampak positif bagi perkembangan remaja.

Banyak influencer yang mengusung nilai-nilai positif, seperti kesadaran akan isu lingkungan, kesetaraan gender, dan perlawanan terhadap perundungan. Konten-konten semacam ini memiliki potensi untuk membentuk perilaku remaja menjadi lebih positif dan peduli terhadap sesama.

Baca Juga :  Fatwa-Fatwa Kontemporer Ulama Dunia soal Perang: Antara Jihad dan Kemanusiaan

Di sisi lain, penggunaan internet yang sehat dan bijak dapat mempermudah remaja untuk mengakses sumber daya yang berguna dalam mendalami bidang-bidang yang mereka minati. Platform pembelajaran daring seperti Khan Academy, Coursera, atau Duolingo memungkinkan mereka untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas tanpa batasan geografis. Dengan demikian, internet dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk mendukung pertumbuhan pribadi remaja jika digunakan dengan bijak.

Penting untuk diingat bahwa peran orang tua dan pendidik sangat besar dalam mengarahkan remaja dalam penggunaan internet. Tanpa pengawasan yang tepat, remaja dapat terjerumus dalam kebiasaan buruk yang berisiko bagi kesehatan mental dan sosial mereka.

Oleh karena itu, pendidikan digital yang mengajarkan penggunaan internet yang sehat sangat penting. Orang tua dan pendidik perlu memberi pemahaman kepada remaja tentang risiko yang ada di dunia maya, serta bagaimana cara menghindarinya. Ini termasuk mengenalkan mereka pada pentingnya menghindari konten yang merugikan dan memilih konten yang mendidik serta membangun karakter.

Pendidikan tentang literasi digital juga harus mencakup pengetahuan tentang bagaimana mengidentifikasi dan melawan berita palsu (hoaks), menjaga privasi, serta menggunakan media sosial dengan bijak. Remaja harus diajarkan untuk berpikir kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh konten-konten yang tidak bermanfaat atau berbahaya.

Di tengah tantangan tersebut, penting bagi kita untuk melihat bahwa internet tidak harus selalu menjadi ancaman. Dengan pembimbingan yang tepat, remaja dapat belajar untuk menggunakan internet sebagai sarana untuk berkembang dan mengakses pengetahuan yang dapat membuka banyak peluang bagi mereka. Kolaborasi antara orang tua, pendidik, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan mendukung bagi remaja.

Kesimpulannya, konten online memang memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku remaja. Meski banyak dampak negatif yang ditimbulkan, seperti perubahan perilaku yang lebih agresif, gangguan kesehatan mental, dan ketergantungan pada teknologi, internet juga memiliki sisi positif yang dapat dimanfaatkan oleh remaja untuk perkembangan diri mereka.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan dalam penggunaan internet dan memastikan bahwa remaja mendapatkan akses kepada konten yang bermanfaat. Pendidikan digital yang tepat dan pengawasan yang aktif dari orang tua dan pendidik akan sangat membantu remaja untuk menghadapi tantangan dunia maya dengan bijaksana.


Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sarjana Muslim di Tengah Tantangan Dunia Kerja
Islam dan Luka Ekologis: Menimbang Kembali Etika Pertambangan dalam Perspektif Syariat
Antara Husnuzan dan Trust Issue: Menjaga Keseimbangan di Tengah Dunia yang Rumit
Fatwa-Fatwa Kontemporer Ulama Dunia soal Perang: Antara Jihad dan Kemanusiaan
Pernikahan Dini dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Indonesia: Antara Syariat dan Regulasi Negara
Kenapa Tata Cara Shalat Berbeda? Ini Penjelasan Menurut Mazhab
BNPL: Inovasi Finansial atau Jeratan Riba?
Perbedaan Pendapat Ulama: Kekuatan atau Kelemahan Bagi Umat Islam ?

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 21:30 WIB

Sarjana Muslim di Tengah Tantangan Dunia Kerja

Sabtu, 28 Juni 2025 - 14:40 WIB

Islam dan Luka Ekologis: Menimbang Kembali Etika Pertambangan dalam Perspektif Syariat

Sabtu, 28 Juni 2025 - 14:10 WIB

Antara Husnuzan dan Trust Issue: Menjaga Keseimbangan di Tengah Dunia yang Rumit

Jumat, 27 Juni 2025 - 19:30 WIB

Fatwa-Fatwa Kontemporer Ulama Dunia soal Perang: Antara Jihad dan Kemanusiaan

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:29 WIB

Pernikahan Dini dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Indonesia: Antara Syariat dan Regulasi Negara

Berita Terbaru

Dua profesional sedang bekerja bersama dengan penuh fokus, mencerminkan etos kerja yang terencana, terstruktur, dan produktif sebagaimana diajarkan dalam Islam. Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Opini

Sarjana Muslim di Tengah Tantangan Dunia Kerja

Senin, 30 Jun 2025 - 21:30 WIB