Bantul, Sorotnesia.com – Upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tak selalu harus dilakukan oleh tenaga medis profesional. Sinergi mahasiswa dan masyarakat pun mampu melahirkan dampak yang nyata, seperti yang terlihat pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Kelompok 110 di Dusun Karangkulon, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Senin 11 Agustus 2025.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN bergandeng tangan dengan kader Posyandu Karangkulon untuk menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan rutin sekaligus memberikan psikoedukasi tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Acara dilaksanakan di Balai Dusun Karangkulon, melibatkan Posyandu Balita Shinta, Posyandu Lansia Wreda Asih, serta Posbindu Srikandi.
Langkah kolaboratif ini lahir dari hasil survei lapangan yang dilakukan mahasiswa. Mereka menemukan fakta bahwa angka stunting di Dusun Karangkulon masih tinggi. Bahkan, menurut keterangan ketua kader Posyandu Karangkulon, Suyamti, kasus stunting di dusun ini termasuk yang tertinggi di wilayah Kelurahan Wukirsari.
“Kalau di Karangkulon ini angka stuntingnya masih cukup tinggi, bahkan tertinggi sekelurahan Wukirsari. Kami berharap ada program kerja dari KKN untuk mengatasi masalah tersebut,” ungkap Suyamti.
Stunting di Karangkulon umumnya disebabkan pola asuh makan yang kurang tepat. Melihat persoalan itu, mahasiswa KKN 110 UMBY memutuskan untuk tidak sekadar mendampingi kegiatan Posyandu, tetapi juga memberikan pendampingan edukatif mengenai PHBS.

Ketua KKN 110, Muhammad Langgeng Wijayanto, menjelaskan bahwa stunting bukan hanya soal asupan makanan bergizi, melainkan juga berkaitan erat dengan lingkungan keluarga.
“Untuk mencegah stunting tidak cukup hanya melalui pemberian makanan bergizi, tetapi juga perlu lingkungan yang mendukung, seperti kebersihan rumah dan sanitasi yang baik. Di sini, peran orang tua sangat penting dalam menciptakan lingkungan sehat agar tumbuh kembang anak lebih optimal,” tegas Langgeng yang akrab disapa Yayan.
Edukasi PHBS yang dibawakan mahasiswa dikemas dengan metode interaktif agar mudah dipahami para ibu dan lansia. Materi yang disampaikan antara lain pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, mencuci tangan dengan benar, serta menyediakan makanan sehat dalam pola makan keluarga sehari-hari.
Kolaborasi ini mendapat apresiasi tinggi dari warga. Menurut Suyamti, keberadaan mahasiswa KKN 110 UMBY membantu meringankan tugas kader Posyandu sekaligus memperkaya wawasan masyarakat.
“Kami sangat terbantu dengan adanya teman-teman KKN ini. Selain mendukung pemeriksaan, materi yang disampaikan juga bermanfaat. Semoga ke depannya angka stunting di Karangkulon bisa terus menurun,” ujarnya penuh harap.
Selain pemeriksaan kesehatan balita, remaja, dan lansia, kegiatan ini juga membuka ruang diskusi sehat antara mahasiswa, kader, dan masyarakat. Hal tersebut menjadi wadah pertukaran informasi, termasuk berbagi pengalaman dalam menjaga kesehatan keluarga.
Program ini membuktikan bahwa kehadiran mahasiswa KKN bukan sekadar formalitas pengabdian, melainkan turut memberikan kontribusi nyata. Sinergi antara dunia akademis dan masyarakat mampu menciptakan solusi sederhana, namun berdampak besar terhadap kualitas hidup warga.
KKN UMBY Kelompok 110 sendiri dibimbing oleh Arita Witanti, S.T., M.T., MCF., dan beranggotakan 10 mahasiswa lintas program studi. Mereka adalah Muhammad Langgeng Wijayanto, Prita Balena Khosyatillah, Fatimah, Restu Nurbaeti Fitriyanti, Atika Lutfia Az Zahra, Stieven Christian Senduk, Arman Alfaridzi, Andi Nabila Putri Ridarsyah, Defita Adi Puspaningrum, serta Fahmi Nur Deskaruniawan.
Dengan semangat kolaborasi, mahasiswa berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting dan penerapan PHBS semakin meningkat. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi bukti bahwa pengabdian mahasiswa bisa menjadi bagian dari solusi untuk mewujudkan generasi yang sehat, kuat, dan siap menghadapi masa depan.
Penulis : KKN PPM 110 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Editor : Anisa Putri