Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat, kesenjangan ekonomi dan kemiskinan tetap menjadi tantangan besar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan bahwa sebanyak 20,6 juta penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan tidak hanya memengaruhi kesejahteraan individu, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup dan masa depan bangsa secara keseluruhan.
Kemiskinan dapat diklasifikasikan menjadi dua aspek utama, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut terjadi ketika tingkat kemiskinan diukur berdasarkan standar universal yang tetap untuk setiap negara. Sebaliknya, kemiskinan relatif diukur dengan menggunakan standar yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat tinggal individu.
Dalam pandangan tradisional, kemiskinan sering diukur dari tingkat pendapatan individu atau rumah tangga. Namun, pemahaman ini telah berkembang. Saat ini, dimensi kemiskinan mencakup lebih dari sekadar pendapatan, melainkan juga akses terhadap pilihan hidup, kesempatan untuk hidup lebih sehat dan lebih lama, serta kemampuan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup.
Salah satu penyebab utama kemiskinan adalah keterbatasan akses terhadap pendidikan berkualitas. Kurangnya akses ini menyebabkan rendahnya kemampuan dan kesadaran masyarakat, sehingga mereka sulit bersaing di pasar kerja.
Selain itu, tingginya tingkat pengangguran akibat terbatasnya lapangan kerja dan rendahnya keterampilan masyarakat juga memperparah kondisi ini. Kesenjangan ekonomi antara kelompok kaya dan miskin menciptakan perbedaan pendapatan yang signifikan, memperdalam jurang kemiskinan.
Banyak masyarakat yang menggantungkan hidup pada sektor informal dengan pendapatan tidak stabil, sehingga sulit untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
Kemiskinan berdampak luas, tidak hanya pada individu, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Salah satu dampak utamanya adalah pada sektor kesehatan. Masyarakat miskin sering kali kesulitan mengakses fasilitas kesehatan dan nutrisi yang memadai, yang kemudian menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah komprehensif seperti meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, menyediakan makanan bergizi dengan harga terjangkau, dan memberikan edukasi tentang gaya hidup sehat.
Kemiskinan juga menjadi akar dari berbagai masalah sosial, termasuk meningkatnya angka kriminalitas. Anak-anak dari keluarga miskin sering kali menghadapi kendala serius dalam mengakses pendidikan yang layak, seperti tingginya biaya pendidikan atau keharusan bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Solusi untuk masalah ini memerlukan kerja sama berbagai pihak melalui program bantuan pendidikan, peningkatan kualitas sekolah, dan kampanye kesadaran pentingnya pendidikan.
Mengatasi kemiskinan adalah tantangan yang kompleks, tetapi bukan hal yang mustahil. Sebagai contoh, Program Keluarga Harapan (PKH) yang diluncurkan pemerintah telah berhasil mengurangi angka kemiskinan di beberapa wilayah.
Studi menunjukkan bahwa penerima manfaat PKH mengalami peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, yang secara langsung berdampak pada perbaikan kualitas hidup. Selain itu, inisiatif seperti pelatihan keterampilan bagi ibu rumah tangga di daerah pedesaan telah membantu mereka menciptakan usaha kecil yang berkelanjutan, sehingga mengurangi ketergantungan pada pekerjaan informal dengan penghasilan rendah.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat dan dukungan semua pihak, kemiskinan dapat diatasi secara efektif. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik.
Beberapa cara yang dapat dilakukan termasuk meningkatkan akses pendidikan melalui pembangunan sekolah dan pelatihan vokasional, menciptakan lapangan kerja baru, memberikan bantuan langsung kepada masyarakat miskin, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberdayaan diri.
Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi kemiskinan melalui berbagai program dan kebijakan. Program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat miskin.
Selain itu, pemerintah mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta penyediaan akses terhadap modal usaha. Peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi fokus, terutama di daerah tertinggal, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membuka peluang kerja yang lebih baik.
Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi, dan listrik di daerah terpencil juga menjadi salah satu langkah strategis pemerintah. Infrastruktur yang memadai dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan mempermudah akses ke berbagai layanan.
Di sektor kesehatan, pemerintah menyediakan layanan kesehatan gratis atau dengan biaya terjangkau melalui program seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS). Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.
Selain peran pemerintah, masyarakat juga memiliki tanggung jawab dalam mengatasi kemiskinan. Masyarakat dapat berperan aktif dalam pelaksanaan program pengentasan kemiskinan, misalnya melalui pemberdayaan komunitas, pembentukan koperasi, atau mendirikan usaha kecil.
Nilai gotong royong yang kuat dalam budaya Indonesia dapat dimanfaatkan untuk saling membantu dan mengatasi masalah bersama. Edukasi tentang pentingnya pendidikan, kesehatan, dan sanitasi yang baik juga perlu disosialisasikan agar kualitas hidup masyarakat meningkat. Pengelolaan lingkungan yang baik, seperti melalui program ekowisata, dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Partisipasi masyarakat dalam pemerintahan, seperti ikut serta dalam proses pengambilan keputusan di tingkat desa atau kelurahan, juga penting untuk memastikan bahwa program yang dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan langkah-langkah ini, kemiskinan di Indonesia dapat diatasi, menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera, serta membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Penulis : Herbita Lutfi Fatimah / Univeritas Dharmas Indonesia
Editor : Anisa Putri