BPBD Morowali Utara bekerja sama dengan mahasiswa KKN UGM menggelar simulasi gempa bumi di SD Alkhairat Bungintembe. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan siswa serta mendukung program Sekolah Tangguh Bencana di wilayah rawan bencana.
Petasia Timur, Sorotnesia.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali Utara terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana alam. Kali ini, BPBD menggandeng 11 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dalam menggelar simulasi bencana gempa bumi di SD Alkhairat Bungintembe, Kecamatan Petasia Timur.
Kegiatan edukatif ini berlangsung pada Kamis, 24 Juli 2025, mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WITA dan diikuti oleh sekitar 80 siswa kelas 4 dan 5 SD Alkhairat. Para siswa mengikuti kegiatan dengan antusias, didampingi oleh guru dan mahasiswa KKN yang bertugas. Kegiatan ini turut melibatkan Kantor Camat Petasia Timur sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor.
Faisal Tahadju, ST., M.Si., perwakilan dari BPBD Morowali Utara, hadir sebagai narasumber utama dalam simulasi ini. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BPBD dalam mewujudkan program Sekolah Tangguh Bencana di wilayah rawan gempa seperti Bungintembe.
“Edukasi kebencanaan perlu dilakukan sejak usia dini agar masyarakat, khususnya pelajar, memiliki pemahaman yang baik tentang risiko dan cara mitigasi bencana. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan budaya tanggap bencana di lingkungan sekolah,” ujar Faisal.
Dalam simulasi ini, siswa dikenalkan dengan prosedur evakuasi yang benar saat terjadi gempa bumi. Mereka juga diajak untuk mempraktikkan langkah-langkah keselamatan seperti berlindung di bawah meja dan keluar dengan tertib menuju titik kumpul yang aman.

BPBD Morowali Utara menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa KKN UGM yang telah menginisiasi kerja sama ini.
“Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi seperti ini. Dengan menggandeng mahasiswa dan institusi pendidikan, sosialisasi kebencanaan bisa lebih menjangkau generasi muda secara efektif,” tambah Faisal.
Koordinator Mahasiswa KKN UGM juga menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada peningkatan kapasitas tanggap bencana. Mereka berharap, edukasi seperti ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi mampu membentuk kebiasaan dan kesiapan menghadapi bencana secara berkelanjutan.
Diharapkan melalui kegiatan ini, siswa, guru, dan masyarakat sekitar sekolah lebih siap dalam menghadapi potensi gempa bumi yang bisa terjadi kapan saja. BPBD Morowali Utara berkomitmen untuk terus memperluas cakupan edukasi bencana ke sekolah-sekolah lain di wilayahnya.
Penulis : Abdul Aziz
Editor : Anisa Putri