Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Diproyeksikan Tetap Stabil di Tengah Dinamika Global

- Jurnalis

Selasa, 14 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Airlangga dalam acara Business Competitiveness Outlook 2025. Foto: Biro KLIP Kemenko Perekonomian

Airlangga dalam acara Business Competitiveness Outlook 2025. Foto: Biro KLIP Kemenko Perekonomian

Memasuki 2025, perekonomian Indonesia diproyeksikan tetap solid meskipun berhadapan dengan tantangan global seperti volatilitas harga komoditas, suku bunga yang tinggi, dan perubahan iklim. Pemerintah mengandalkan hilirisasi, program stimulus, serta kolaborasi antar pihak untuk mencapai target pertumbuhan 8%.

Sorotnesia.com – Perekonomian global pada 2025 diprediksi tumbuh hanya 3,2% akibat berbagai dinamika seperti tingginya harga komoditas, kendala rantai pasok, hingga perubahan iklim yang memengaruhi ketahanan pangan dan energi.

Namun, Indonesia menunjukkan ketahanan ekonomi dengan pertumbuhan solid sebesar 4,95% pada triwulan III-2024, lebih tinggi dibandingkan negara seperti Thailand dan Korea Selatan. Optimisme ini tercermin dalam Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur yang tetap ekspansif di level 51,2 dan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang stabil.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2025.

“Tahun lalu, kami meluncurkan program seperti Harbolnas, Belanja di Indonesia Aja (BINA), program diskon, dan stabilisasi harga pangan menjelang Natal. Program-program ini menunjukkan hasil positif,” ungkap Airlangga dalam acara Business Competitiveness Outlook 2025 (13/1/2025).

Program akhir tahun pemerintah mencatatkan pencapaian impresif. Transaksi Harbolnas mencapai Rp31,2 triliun, meningkat 21,4% dari 2023. Program BINA mencatat transaksi sebesar Rp25,4 triliun, naik 15,5%, sementara EPIC Sale mencapai Rp14,9 triliun, meningkat 14,9%. Keberhasilan ini menunjukkan daya beli masyarakat tetap kuat meskipun kondisi global penuh tantangan.

Baca Juga :  Media Center PEPARNAS XVII Solo 2024 Resmi Dibuka, Fasilitas Ramah Disabilitas Dukung Awak Media

Untuk menjaga momentum, pemerintah meluncurkan berbagai stimulus ekonomi di akhir 2024. Stimulus ini meliputi bantuan pangan 10 kg beras per bulan untuk 16 juta KPM, diskon listrik 50% selama dua bulan, serta insentif PPN dan PPh 21 untuk sektor padat karya. Langkah ini diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat dan meningkatkan daya saing usaha.

Hilirisasi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Produk nikel, misalnya, mencatat ekspor hingga USD33,52 miliar pada 2023, meningkat signifikan dibandingkan 2017 yang hanya USD4 miliar. Keberhasilan ini mencerminkan nilai tambah yang dihasilkan melalui pengolahan bahan mentah di dalam negeri.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti Gresik, Kendal, dan Galang Batang juga berkontribusi besar. Pada 2024, KEK berhasil menarik investasi Rp82,6 triliun dan menyerap 42.930 tenaga kerja. Langkah ini memperkuat daya saing Indonesia di pasar global sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Baca Juga :  KKN Tematik UNS Gagas Program Transformasi Budidaya Kopi di Temanggung

Presiden Prabowo Subianto menetapkan target pertumbuhan ekonomi 8% dalam lima tahun ke depan. Untuk mencapainya, pemerintah mencanangkan 17 program prioritas, termasuk swasembada pangan, energi, pengentasan kemiskinan, dan perbaikan sistem pendapatan negara.

Selain itu, pencapaian seperti bergabungnya Indonesia dalam BRICS dan pelaksanaan program makanan bergizi menunjukkan arah positif kebijakan pemerintah.

“Perjalanan meraih pertumbuhan 8% dan visi Indonesia Emas 2045 memerlukan komitmen bersama. Dengan kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang,” tambah Airlangga.

Acara tersebut juga dihadiri tokoh penting seperti Duta Besar Negara Sahabat, CEO International Business Council (IBC) Sofyan A. Djalil, serta ekonom Universitas Indonesia Telisa Falianty. Kehadiran mereka mempertegas pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mewujudkan target ambisius ini.

Di tengah dinamika global, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci. Pemerintah optimistis langkah-langkah strategis yang diambil, mulai dari hilirisasi hingga stimulus ekonomi, dapat memperkuat daya saing dan ketahanan ekonomi nasional. Dengan komitmen bersama, visi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud.

Penulis : Sinta Wahyuni

Editor : Fadli Akbar

Sumber Berita : infopublik.id

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mahasiswa KKN 129 UNS Beri Pelatihan Pewangi Laundry untuk Dorong UMKM di Giritontro
Setelah Resmikan Danantara, Pemerintah Luncurkan Bank Emas untuk Perkuat Ekonomi Nasional
Danantara Resmi Diluncurkan: Langkah Awal Menuju Super Holding BUMN
Optimalkan Promosi Wisata, Mahasiswa KKN UNS Latih Digital Branding di Desa Tlahab
KKN Tematik UNS Gagas Program Transformasi Budidaya Kopi di Temanggung
Mahasiswa KKN-PPM UMBY Dorong UMKM Lemahbang Kuasai Personal Branding dan Pemasaran Digital
Kolaborasi Kementerian PANRB dan Komdigi Percepat Transformasi Digital Pemerintah
BUDIKDAMBER, Upaya KKN Unair Ciptakan Lapangan Kerja di Desa Wringinputih

Berita Terkait

Jumat, 28 Februari 2025 - 13:58 WIB

Mahasiswa KKN 129 UNS Beri Pelatihan Pewangi Laundry untuk Dorong UMKM di Giritontro

Selasa, 25 Februari 2025 - 12:32 WIB

Danantara Resmi Diluncurkan: Langkah Awal Menuju Super Holding BUMN

Sabtu, 15 Februari 2025 - 11:10 WIB

Optimalkan Promosi Wisata, Mahasiswa KKN UNS Latih Digital Branding di Desa Tlahab

Sabtu, 15 Februari 2025 - 11:01 WIB

KKN Tematik UNS Gagas Program Transformasi Budidaya Kopi di Temanggung

Selasa, 11 Februari 2025 - 10:33 WIB

Mahasiswa KKN-PPM UMBY Dorong UMKM Lemahbang Kuasai Personal Branding dan Pemasaran Digital

Berita Terbaru

Ilustrasi foto. (freepik)

Opini

Manajemen Inovasi: Peluang dan Tantangan di Era Disrupsi

Selasa, 25 Mar 2025 - 21:32 WIB