Universitas Indonesia (UI) resmi meluncurkan lima laboratorium canggih dalam program UI-Net Zero Initiative (UI-NZI). Langkah ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan mewujudkan target Net Zero Emission 2060.
Sorotnesia.com – Universitas Indonesia (UI) meresmikan lima laboratorium canggih pada Kamis, 9 Januari 2025 di Gedung Interdisciplinary Engineering (IDE), Fakultas Teknik UI. Kelima laboratorium tersebut adalah Energy Transition Laboratory (ETL), Sustainable Energy System Laboratory (SESL), Electric Vehicle Testing Laboratory (EV Testing Lab), Environmental and Conservation Laboratory (ECL), dan Indonesia Climate Modeling and Policy Hub (I-CLIMB).
Kehadiran fasilitas ini menjadi bukti nyata komitmen UI dalam mendukung riset berbasis interdisiplin untuk mencapai keberlanjutan.
Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, dalam sambutannya menyampaikan bahwa laboratorium ini diharapkan tidak hanya menghasilkan luaran riset, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan industri.
“Yang kita harapkan sekarang tentu tidak hanya sebatas output-nya, tetapi juga dampak dari seluruh peralatan yang terinstal. Harus ada aktivitas riset inovasi yang memanfaatkan peralatan tersebut, sehingga menghasilkan publikasi ilmiah, hak kekayaan intelektual, teknologi, dan prototipe produk yang mendukung industrialisasi dan ekonomi di negeri ini,” ujar Heri.
Pembangunan lima laboratorium ini dibiayai melalui hibah senilai Rp178 miliar dari program Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. UI menjadi salah satu dari lima universitas terbaik di Indonesia yang memperoleh pendanaan ini.
Ketua UI-NZI, Prof. Dr. Ir. Widodo Wahyu Purwanto, DEA, menjelaskan bahwa laboratorium ini akan menjadi pusat riset interdisiplin di tiga bidang utama: transisi energi, bio-konservasi, dan ekonomi hijau. “UI-NZI bertujuan untuk menjawab tantangan perubahan iklim melalui pendekatan interdisiplin yang mengintegrasikan aspek teknologi, sosial, dan ekonomi,” kata Widodo.
Energy Transition Laboratory (ETL) yang berlokasi di Gedung IDE FTUI akan mendukung riset teknologi energi hijau seperti fotovoltaik, penyimpanan energi, dan hidrogen hijau. Sementara itu, Sustainable Energy System Laboratory (SESL) memfokuskan diri pada pengembangan model energi berkelanjutan berbasis data sosial, ekonomi, dan kebijakan.
Laboratorium lain yang menarik perhatian adalah Electric Vehicle Testing Laboratory, yang berada di Gedung iCELL FTUI. Laboratorium ini dirancang untuk menguji performa dan keamanan kendaraan listrik agar memenuhi standar internasional. Pengujian komponen seperti baterai dan motor listrik menjadi fokus utama di sini.
Untuk isu lingkungan, Environmental and Conservation Laboratory (ECL) di Gedung Laboratorium Riset Multidisiplin FMIPA UI mendukung pengelolaan sumber daya alam dan konservasi berbasis data ilmiah. Laboratorium ini memainkan peran penting dalam pemulihan ekosistem dan pelestarian lingkungan.
Indonesia Climate Modeling and Policy Hub (I-CLIMB) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI menjadi pusat kolaborasi antara peneliti, pembuat kebijakan, dan pemodel iklim. Laboratorium ini bertujuan menciptakan solusi berbasis data untuk tantangan perubahan iklim.
Dengan keberadaan lima laboratorium ini, UI memperkuat posisinya sebagai universitas riset kelas dunia. Selain mendukung pencapaian Net Zero Emission, laboratorium ini juga diharapkan meningkatkan kolaborasi lintas sektor antara akademisi, industri, dan pemerintah demi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Penulis : Wira Pratama
Editor : Intan Permata