ITS Kenalkan Teknologi AI untuk Penyandang Tunanetra di Surabaya

- Jurnalis

Jumat, 13 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu anggota tim inovator ITS, Firania Putri Harsanti, mempraktikkan cara menggunakan Neutrack AI Glove pada salah satu siswa SMPLB-A YPAB Surabaya. Foto: ITS

Salah satu anggota tim inovator ITS, Firania Putri Harsanti, mempraktikkan cara menggunakan Neutrack AI Glove pada salah satu siswa SMPLB-A YPAB Surabaya. Foto: ITS

Program Abmas ITS mengenalkan Neutrack AI Glove, sarung tangan pintar berbasis AI, kepada siswa tunanetra di SMPLB-A YPAB Surabaya. Teknologi ini membantu siswa dalam bernavigasi dan mengenali objek di sekitar mereka, memberikan dampak positif pada kemandirian siswa tunanetra.

Surabaya, Sorotnesia.com – Dalam upaya meningkatkan pendidikan inklusif serta memberdayakan penyandang tunanetra, Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyelenggarakan program Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas). Program ini mengenalkan alat bantu mobilitas berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang inovatif untuk para siswa tunanetra di SMP Luar Biasa – A (SMPLB-A) Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Surabaya. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemandirian serta kualitas hidup siswa tunanetra melalui pemanfaatan teknologi mutakhir.

Program ini dipimpin oleh Dini Adni Navastara, S.Kom., M.Sc., seorang dosen di Departemen Teknik Informatika ITS, yang menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil pengembangan dari proyek mahasiswa yang sebelumnya dikerjakan dalam mata kuliah Kecerdasan Artifisial. “Kami ingin teknologi ini lebih inklusif dan dapat diakses oleh mereka yang benar-benar membutuhkan. Oleh karena itu, kegiatan Abmas ini sangat penting untuk mendekatkan teknologi kepada siswa-siswa tunanetra,” jelas Dini, dikutip sorotnesia.com dari website resmi ITS.

Inovasi Neutrack AI Glove

Salah satu inovasi yang diperkenalkan dalam program ini adalah Neutrack AI Glove, sebuah sarung tangan pintar yang dirancang khusus untuk membantu tunanetra dalam bernavigasi serta mengenali objek di sekitar mereka. Para siswa dan guru di SMPLB-A YPAB Surabaya mendapatkan pelatihan intensif mengenai penggunaan sarung tangan ini. Pelatihan tersebut mencakup demonstrasi langsung cara kerja Neutrack AI Glove, sesi uji coba di lapangan, serta diskusi dengan para guru dan siswa untuk mengumpulkan masukan serta umpan balik mengenai efektivitas alat tersebut.

Baca Juga :  Pembiasaan Literasi dan Numerasi Siswa SD Negeri 2 Sumberahayu: Membangun Generasi Cerdas Sejak Dini
Para siswa SMPLB-A YPAB Surabaya saat mencoba fitur mobile yang ditawarkan Neutrack AI Glove, karya tim Abmas ITS. Foto: ITS
Para siswa SMPLB-A YPAB Surabaya saat mencoba fitur mobile yang ditawarkan Neutrack AI Glove, karya tim Abmas ITS. Foto: ITS

Menurut para guru, alat bantu ini jauh lebih praktis dibandingkan dengan alat bantu tradisional seperti tongkat atau topi. Drs. Eko Purwanto, Kepala SMPLB-A YPAB, menyatakan bahwa sarung tangan pintar ini merupakan terobosan yang cocok untuk siswa-siswa mereka. “Kami belum pernah melihat inovasi seperti ini sebelumnya. Alat ini lebih sederhana, praktis, dan memberikan keleluasaan bagi siswa dalam beraktivitas,” ungkap Eko. Meski begitu, pihak sekolah memberikan beberapa masukan untuk pengembangan lebih lanjut, agar alat ini dapat semakin optimal dan lebih banyak diproduksi.

Dampak Positif bagi Siswa Tunanetra

Melalui kegiatan ini, para siswa tunanetra diberi kesempatan untuk merasakan secara langsung teknologi berbasis AI yang selama ini hanya mereka kenal melalui teori atau media. Dengan menggunakan Neutrack AI Glove, mereka dapat langsung mempraktikkan manfaat teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus mengidentifikasi kendala yang mungkin mereka hadapi. “Kami sangat antusias mengenal lebih jauh teknologi ini, dan kami berharap siswa-siswa kami bisa lebih mandiri dalam beraktivitas,” ujar Tutus Setiawan, seorang guru pendamping di SMPLB-A YPAB.

Salah satu keunikan program Abmas ini adalah adanya interaksi langsung antara tim ITS dan para siswa serta guru, yang memungkinkan mereka berbagi pengalaman mengenai teknologi tersebut. Dini dan timnya menerima dengan baik semua masukan yang diberikan dan berkomitmen untuk terus mengembangkan produk ini agar lebih bermanfaat bagi para pengguna. “Kami berusaha menjadikan kegiatan ini berkelanjutan sehingga inovasi yang kami hasilkan benar-benar dapat membantu mereka,” tambah Dini.

Baca Juga :  Pentingnya Pendidikan dan Kesadaran: KKN UIN Walisongo Sosialisasikan Pencegahan Pernikahan Dini di Desa Pagertoyo

Kolaborasi Jangka Panjang

Kegiatan Abmas ini juga memberikan kesempatan bagi tim ITS untuk mendapatkan wawasan langsung mengenai kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh siswa tunanetra. Menurut Dini, hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan para pengguna. “Dengan kegiatan seperti ini, kami jadi lebih memahami kebutuhan nyata para pengguna, sehingga kami bisa menciptakan produk yang lebih efektif dan mudah diadopsi,” jelasnya, yang merupakan lulusan S2 dari Pusan National University, Korea Selatan.

Dini Adni Navastara SKom MSc (berdiri) saat membuka kegiatan Abmas ITS di SMPLB-A YPAB Surabaya.  Foto: ITS
Dini Adni Navastara SKom MSc (berdiri) saat membuka kegiatan Abmas ITS di SMPLB-A YPAB Surabaya. Foto: ITS

Ke depannya, ITS berencana memperluas kerjasama dengan SMPLB-A YPAB Surabaya, dan program Abmas ini diharapkan bisa berlanjut dengan skala yang lebih besar. “Kami berharap ini bukan hanya program satu kali, tapi bisa berlanjut dan memberikan dampak nyata bagi para siswa dan guru,” ujar Dini. Selain itu, tim ITS juga berencana membawa Neutrack AI Glove ke kompetisi internasional, termasuk Google Solution Challenge 2024, dan ajang nasional seperti Gemastik 2024.

Dengan adanya dukungan dari ITS melalui program Abmas ini, diharapkan siswa-siswa tunanetra di SMPLB-A YPAB Surabaya dan tempat lainnya dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap teknologi yang memudahkan kehidupan mereka. “Kami ingin para siswa merasa lebih mandiri dan mampu menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah,” pungkas Dini dengan penuh harapan terhadap program ini.

Penulis : Wira Pratama

Editor : Anisa Putri

Sumber Berita : its.ac.id

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dukung Pariwisata Berbasis Teknologi, KKN UNS Luncurkan Peta Interaktif di Sirapan
Mahasiswa KKN UNS Hadirkan Peta Tutupan Lahan untuk Perencanaan Pembangunan Giritontro
Mahasiswa KKN 129 UNS Dorong Inovasi Pertanian Berkelanjutan di Giritontro
Mahasiswa KKN 129 UNS Beri Pelatihan Pewangi Laundry untuk Dorong UMKM di Giritontro
Dukung SDGs, Mahasiswa KKN 31 UNS Budidayakan Nilam dengan Galon Bekas
Mahasiswa KKN UNS 130 Gelar Sosialiasi Pembuatan Mini Biopori Composter: Solusi Kreatif Daur Ulang Sampah untuk Lingkungan Berkelanjutan
Meneguhkan Peran Ayah dalam Keluarga, Sekolah Pelangi Alam Ponorogo Gelar Seminar Parenting
Sadar Dampak Judi Online, Mahasiswa KKN UMBY Beri Edukasi ke Pemuda Mangunan

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 16:57 WIB

Dukung Pariwisata Berbasis Teknologi, KKN UNS Luncurkan Peta Interaktif di Sirapan

Jumat, 28 Februari 2025 - 14:31 WIB

Mahasiswa KKN UNS Hadirkan Peta Tutupan Lahan untuk Perencanaan Pembangunan Giritontro

Jumat, 28 Februari 2025 - 14:21 WIB

Mahasiswa KKN 129 UNS Dorong Inovasi Pertanian Berkelanjutan di Giritontro

Jumat, 28 Februari 2025 - 13:58 WIB

Mahasiswa KKN 129 UNS Beri Pelatihan Pewangi Laundry untuk Dorong UMKM di Giritontro

Senin, 24 Februari 2025 - 21:08 WIB

Dukung SDGs, Mahasiswa KKN 31 UNS Budidayakan Nilam dengan Galon Bekas

Berita Terbaru

Ilustrasi foto. (freepik)

Opini

Manajemen Inovasi: Peluang dan Tantangan di Era Disrupsi

Selasa, 25 Mar 2025 - 21:32 WIB