Mahasiswa KKN UNS Dorong Ekonomi Hijau Desa Seborokrapyak Lewat Inovasi Sabun Ekoenzim

- Jurnalis

Sabtu, 16 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa bersama warga menunjukkan hasil sabun MES Ekoenzim. Foto: KKN 265 UNS

Mahasiswa bersama warga menunjukkan hasil sabun MES Ekoenzim. Foto: KKN 265 UNS

Banyuurip, Sorotnesia.com – Di tengah tantangan ekonomi pedesaan dan meningkatnya persoalan sampah rumah tangga, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dari Kelompok 265 menghadirkan terobosan baru di Desa Seborokrapyak, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo. Mereka memberikan pelatihan pembuatan sabun ramah lingkungan berbahan dasar ekoenzim kepada warga, khususnya Gabungan Kelompok Tani setempat, pada 30 Juli 2025.

Program ini bukan sekadar sosialisasi pengolahan sampah organik, melainkan sebuah strategi pemberdayaan ekonomi berbasis inovasi hijau. Ekoenzim sendiri merupakan cairan hasil fermentasi limbah organik dapur, seperti kulit sayur dan buah yang dipadukan dengan gula merah atau gula cokelat serta air, kemudian difermentasi selama 90 hari. Hasil fermentasi ini dikenal multifungsi, mulai dari pembersih rumah, pupuk cair, hingga bahan dasar sabun yang bernilai jual.

Baca Juga :  Kreatif! MBKM UNS Manfaatkan BSF untuk Kelola Sampah Jadi Pupuk Cair Bernutrisi di Desa Libo Jaya

Rizky Ahmad Abudan, Ketua Tim KKN 265 UNS, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang agar masyarakat tidak hanya mampu mengurangi timbunan sampah rumah tangga, tetapi juga mendapatkan peluang usaha baru.

“Harapan kami, keterampilan ini bisa dimanfaatkan warga untuk menghasilkan produk sabun ekoenzim yang ramah lingkungan sekaligus membuka jalan bagi usaha kecil yang berdaya saing,” ujarnya.

Pelatihan ini diikuti sekitar 30 warga dengan antusiasme tinggi. Peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga langsung terlibat dalam praktik pembuatan sabun. Mereka mempelajari tahap demi tahap, mulai dari pengolahan cairan ekoenzim, pencampuran dengan bahan sabun seperti MES dan foam booster, hingga proses pengemasan dengan desain menarik yang layak dipasarkan.

Yahya, Ketua BUMDes Seborokrapyak, menilai program ini sejalan dengan potensi pengembangan usaha desa.

“Pelatihan ini bagus sekali. Saya bisa melihat peluang jika produk sabun ekoenzim ini masuk ke unit usaha BUMDes, sehingga bisa diproduksi lebih besar dan dipasarkan,” ungkapnya.

Baca Juga :  KKN UNS Tematik Literasi 349 dan Pemdes Sumberejo Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting dengan Pendekatan Literasi Gizi dan Pola Asuh

Dengan bekal keterampilan tersebut, warga diharapkan dapat mengembangkan usaha berbasis lingkungan. Pemasaran sabun ekoenzim sendiri dirancang tidak hanya melalui jalur konvensional, tetapi juga memanfaatkan platform digital agar produk lokal desa mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

Kegiatan KKN UNS ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat desa dapat menghadirkan solusi praktis atas masalah sehari-hari. Bukan hanya tentang pengelolaan limbah organik, tetapi juga penciptaan ekonomi hijau, lapangan kerja baru, serta penguatan kemandirian desa.

Melalui inovasi sederhana namun berdampak, Desa Seborokrapyak kini memiliki peluang untuk mengembangkan produk ramah lingkungan yang bernilai ekonomis, sekaligus berkontribusi terhadap gerakan keberlanjutan.


Penulis : Herditya Sinta Roenda | Universitas Sebelas Maret

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Penguatan SDG Desa oleh Mahasiswa UNS melalui Pemberdayaan Masyarakat dengan Optimalisasi Potensi Lokal
Atasi Masalah Sampah dan Pakan Ternak, KKN 04 UNS Hadirkan Inovasi Budidaya Maggot di Desa Tempellemahbang
KKN GIAT 12 UNNES Gelar Sosialisasi dan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana di Desa Pagersari
Belajar Ekosistem Jadi Menyenangkan, KKN UNS 310 Ajak Siswa SDN Tangkisan Amati Burung dan Buat Terrarium
Satu KKN, Dua Manfaat: Sinergi Mahasiswa UMBY dan Posyandu Karangkulon Hadirkan Layanan Kesehatan dan Edukasi PHBS
Jejak Kolaborasi KKN UNS 335: Mendorong Desa Tangguh dari Ekonomi, Pendidikan, hingga Kesehatan
Mahasiswa KKN UNISRI Hadirkan Infografis Layanan Administrasi Kependudukan di Desa Kadirejo
Digitalisasi UMKM Jadi Titik Awal Transformasi Ekonomi Desa Jatikuwung

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 07:19 WIB

Penguatan SDG Desa oleh Mahasiswa UNS melalui Pemberdayaan Masyarakat dengan Optimalisasi Potensi Lokal

Minggu, 24 Agustus 2025 - 19:00 WIB

Atasi Masalah Sampah dan Pakan Ternak, KKN 04 UNS Hadirkan Inovasi Budidaya Maggot di Desa Tempellemahbang

Jumat, 22 Agustus 2025 - 18:06 WIB

KKN GIAT 12 UNNES Gelar Sosialisasi dan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana di Desa Pagersari

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Belajar Ekosistem Jadi Menyenangkan, KKN UNS 310 Ajak Siswa SDN Tangkisan Amati Burung dan Buat Terrarium

Jumat, 22 Agustus 2025 - 12:36 WIB

Satu KKN, Dua Manfaat: Sinergi Mahasiswa UMBY dan Posyandu Karangkulon Hadirkan Layanan Kesehatan dan Edukasi PHBS

Berita Terbaru