Sragen, Sorotnesia.com – Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar program pengabdian masyarakat bertajuk HMS Project 2025 di Desa Kedunggupit, Kabupaten Sragen. Program ini berfokus pada pembangunan infrastruktur skala desa sekaligus penguatan kapasitas masyarakat melalui beragam kegiatan edukasi, sosial, dan lingkungan.
Kegiatan tersebut tidak berhenti pada tataran seremonial. Mahasiswa terlibat langsung dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan. Salah satu hasil yang telah dimanfaatkan warga ialah pembangunan lapangan bola voli.
Pembangunan dilakukan mulai dari penyusunan perencanaan teknis, tahapan konstruksi, hingga lapangan siap digunakan. Fasilitas ini kini menjadi ruang aktivitas warga untuk berolahraga dan berkumpul, serta memperkuat interaksi sosial di tingkat dusun.

Selain itu, tim mahasiswa juga membantu pemerintah desa dalam perencanaan gedung aula serbaguna. Perencanaan disusun secara sistematis meliputi penggambaran desain, pembuatan desain tiga dimensi, hingga penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Dokumen tersebut diharapkan menjadi acuan ketika pembangunan fisik dilakukan, sekaligus memudahkan perencanaan anggaran desa secara lebih terukur.

Isu keselamatan warga turut menjadi perhatian utama. Di sejumlah lahan pertanian, masyarakat masih memanfaatkan kawat listrik bertegangan tinggi untuk mengendalikan hama tikus. Praktik tersebut dilaporkan telah menimbulkan korban jiwa.
Melihat kondisi ini, tim HMS Project 2025 mengadakan sosialisasi pertanian aman bekerja sama dengan praktisi pertanian dan mahasiswa S2 Fakultas Pertanian UNS, Aswin Hendry Atmoko. Sosialisasi menekankan penggunaan metode pengendalian hama yang lebih aman dan berkelanjutan. Upaya ini diarahkan untuk menekan risiko kecelakaan sekaligus menjaga produktivitas pertanian warga.
Program juga menyasar berbagai kelompok usia. Untuk anak-anak, mahasiswa menyelenggarakan sosialisasi kesehatan gigi bekerja sama dengan DPM FKG UMS serta edukasi anti-perundungan (anti-bullying) guna menciptakan lingkungan belajar yang aman.

Bagi remaja, ibu-ibu, dan pelaku UMKM, diselenggarakan pelatihan pemasaran digital agar produk lokal memiliki akses pasar lebih luas. Kegiatan ini mendapat dukungan dosen FEB UNS, Ayya Agmulia Asmarani Islam, S.E., M.E.
Kelompok lanjut usia tidak luput dari perhatian. Mahasiswa mengadakan bakti sosial dan pemeriksaan kesehatan gratis berkolaborasi dengan CIMSA FK UNS. Layanan kesehatan dasar tersebut membantu warga memperoleh deteksi dini terhadap gangguan kesehatan, terutama penyakit tidak menular yang umum dialami lansia.
Di bidang lingkungan, HMS Project 2025 melaksanakan program penghijauan desa bersama Kelompok Tani Wanita. Sekitar 700 bibit tanaman ditanam di berbagai titik, antara lain sirsak, nangka, jeruk nipis, pete, flamboyan, jambu biji, mete, dan pule. Bibit diperoleh melalui kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen dan BPDAS Solo. Penghijauan ini diharapkan mendukung ketersediaan ruang hijau, meningkatkan kualitas lingkungan, sekaligus memberi nilai ekonomi jangka panjang bagi warga.
Rangkaian kegiatan HMS Project 2025 diawali dengan Ceremonial Opening pada Car Free Day (CFD) Kota Surakarta, 14 September 2025. Pada kegiatan tersebut, mahasiswa membagikan bibit tanaman gratis bersama BPDAS Solo dan Dispangtan Kota Surakarta. Sejumlah aktivitas seperti permainan anak, pembagian brosur, dan pertunjukan musik turut digelar untuk mengajak masyarakat mengenal program sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan.

Melalui HMS Project 2025, mahasiswa Teknik Sipil UNS menunjukkan bahwa ilmu teknik tidak hanya berhenti pada ruang kelas. Pembangunan fisik dipadukan dengan pendidikan masyarakat, peningkatan keselamatan, dan kepedulian lingkungan. Sinergi mahasiswa dan warga Desa Kedunggupit memperlihatkan bahwa program pengabdian yang dirancang secara terukur dapat memberikan dampak langsung bagi kehidupan masyarakat.
Penulis : Ahmad Anwarudin | Ketua HMS Project 2025 | Mahasiswa S1 Teknik Sipil UNS
Editor : Anisa Putri









