Teknologi telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bidang pendidikan. Kehadirannya memberikan dampak positif dan negatif terhadap kualitas pendidikan. Oleh karena itu, analisis terhadap pengaruh teknologi dalam pendidikan menjadi sangat penting, terutama dengan kemunculan fitur-fitur baru seperti Meta AI di media sosial, termasuk Instagram dan WhatsApp.
Teknologi memiliki banyak dampak positif dalam dunia pendidikan. Dengan teknologi, siswa dapat mengakses berbagai sumber belajar yang luas dan beragam, seperti aplikasi pembelajaran, video edukasi, dan game interaktif. Hal ini membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif.
Guru juga dapat memanfaatkan teknologi untuk mengatasi tantangan dalam pengajaran, terutama saat siswa merasa bosan dengan metode pengajaran yang konvensional. Selain itu, teknologi membantu siswa mengembangkan keterampilan dan bakat mereka melalui berbagai platform digital.
Namun, penggunaan teknologi juga memiliki sisi negatif. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kurangnya interaksi sosial dan kemampuan berpikir kritis. Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi, sehingga menciptakan kesenjangan digital.
Selain itu, penyalahgunaan teknologi oleh siswa, seperti mengakses konten digital yang tidak sesuai atau bermain game secara berlebihan, dapat memengaruhi konsentrasi belajar mereka. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi yang tidak tepat dapat mengganggu kualitas pendidikan.
Salah satu tantangan utama dalam penerapan teknologi dalam pendidikan adalah kesenjangan digital. Tidak semua siswa memiliki perangkat teknologi atau akses internet yang memadai, sehingga memperburuk ketimpangan pendidikan antara siswa yang mampu dan tidak mampu.
Selain itu, penggunaan teknologi yang berlebihan juga dapat mengurangi interaksi sosial antara siswa dan guru, yang penting untuk perkembangan emosional dan sosial siswa.
Di Indonesia, pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk memanfaatkan teknologi demi meningkatkan kualitas pendidikan. Program seperti digitalisasi sekolah, pengembangan aplikasi pendidikan berbasis lokal, dan peluncuran platform belajar daring seperti “Merdeka Belajar” menjadi bukti nyata upaya tersebut. Namun, keberhasilan program-program ini sangat bergantung pada dukungan infrastruktur, pelatihan guru, dan kesiapan semua pihak untuk beradaptasi dengan perubahan.
Selain inisiatif pemerintah, sekolah juga memiliki peran penting dalam memaksimalkan manfaat teknologi. Guru harus dilatih untuk menggunakan teknologi secara efektif dalam proses pembelajaran.
Mereka juga harus mampu menciptakan metode pembelajaran yang seimbang antara penggunaan teknologi dan interaksi langsung dengan siswa. Dengan demikian, teknologi tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga menjadi elemen integral dalam proses pendidikan.
Orang tua juga memiliki peran penting dalam mengawasi penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka. Banyak anak kecil yang belum bisa membaca dan menulis, tetapi sudah terbiasa menggunakan teknologi seperti ponsel.
Hal ini sering kali berujung pada penggunaan yang tidak sesuai, seperti bermain game berjam-jam atau mengakses informasi yang tidak pantas. Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan batasan waktu dan mengawasi aktivitas anak-anak mereka di dunia digital.
Upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan manfaat teknologi dalam pendidikan meliputi integrasi teknologi ke dalam kurikulum, pengawasan penggunaan teknologi, dan pemberian literasi digital kepada siswa dan guru. Dengan demikian, mereka dapat menggunakan teknologi secara bijak dan efektif.
Selain itu, penting untuk mengembangkan konten digital yang berkualitas dan akurat untuk mendukung proses pembelajaran. Guru juga perlu membatasi penggunaan teknologi oleh siswa selama pembelajaran, kecuali jika sudah diberikan izin dan diarahkan dengan jelas.
Teknologi telah mempermudah akses informasi, menciptakan metode pembelajaran yang lebih inovatif, dan memungkinkan personalisasi pembelajaran sesuai kebutuhan individu. Dengan teknologi, siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar masing-masing.
Platform digital memungkinkan mereka mengulang materi yang sulit dipahami tanpa batas waktu. Namun, kesenjangan digital, kurangnya pelatihan bagi tenaga pendidik, dan potensi distraksi bagi siswa tetap menjadi tantangan utama.
Selain itu, terdapat kekhawatiran bahwa ketergantungan pada teknologi dapat menggantikan peran guru dalam pembelajaran. Padahal, interaksi langsung antara siswa dan guru tetap memiliki peran yang tidak tergantikan.
Guru tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan membangun karakter siswa. Oleh karena itu, penggunaan teknologi harus dilengkapi dengan pendekatan humanis agar pendidikan tetap seimbang.
Teknologi juga memberikan peluang bagi siswa untuk belajar secara kolaboratif melalui platform daring. Dengan teknologi, siswa dari berbagai lokasi dapat bekerja sama dalam proyek atau diskusi. Namun, tantangan baru muncul dalam bentuk cyberbullying dan penyalahgunaan media sosial. Oleh karena itu, literasi digital sangat penting untuk mengedukasi siswa tentang etika dalam dunia digital.
Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan teknologi digunakan dengan benar. Pemerintah harus terus meningkatkan akses terhadap teknologi, terutama di daerah terpencil, agar semua siswa memiliki kesempatan yang sama. Sekolah harus memastikan bahwa teknologi digunakan secara produktif, sedangkan orang tua perlu mendukung dan memantau anak-anak mereka di rumah.
Dengan langkah-langkah yang tepat, teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Teknologi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi hanya jika digunakan secara bijaksana, disertai pengawasan, dan didukung oleh semua pihak yang terlibat. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa teknologi benar-benar berkontribusi pada kemajuan dunia pendidikan.
Penulis : Riri / Universitas Dharmas Indonesia
Editor : Anisa Putri