Kolaborasi UNS dan KTH Sari Bunga Giyanti, Dari Legalitas Produk hingga Peningkatan Daya Saing UMKM Hutan Desa

- Jurnalis

Rabu, 27 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana kebersamaan dalam kegiatan penyuluhan dan pendampingan legalitas produk UMKM bersama KTH Sari Bunga Giyanti di Desa Giyanti, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Foto: pribadi

Suasana kebersamaan dalam kegiatan penyuluhan dan pendampingan legalitas produk UMKM bersama KTH Sari Bunga Giyanti di Desa Giyanti, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Foto: pribadi

Magelang, Krajan.id – Upaya pemberdayaan masyarakat desa hutan kembali mendapat dorongan nyata dari kalangan akademisi. Dosen dan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui Research Group Pengelolaan Hutan Tropika dan Ekowisata menggandeng Kelompok Tani Hutan (KTH) Sari Bunga Giyanti, Desa Giyanti, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, dalam program penyuluhan pelabelan produk serta pendampingan legalitas UMKM.

Kegiatan yang berlangsung pada Minggu, 24 Agustus 2025, ini tidak hanya sebatas sosialisasi, tetapi juga praktik langsung mengenai bagaimana sebuah produk dapat memiliki nilai tambah melalui legalitas usaha dan branding yang tepat. Produk utama KTH berupa madu alami menjadi fokus pendampingan agar dapat menembus pasar lebih luas dengan jaminan mutu dan keamanan yang jelas.

Dalam penyuluhan tersebut, tim UNS menekankan pentingnya legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan PIRT, serta label produk sebagai identitas yang mampu meningkatkan kepercayaan konsumen. Dengan status legal yang jelas, produk tidak hanya sah dipasarkan, tetapi juga berpeluang masuk ke pasar modern hingga e-commerce.

Baca Juga :  Kolaborasi KKM Literasi 67 UNTIRTA dan SDN Kebedilan Kenalkan Literasi Numerasi Berbasis Melinjo
Suasana kebersamaan dalam kegiatan penyuluhan dan pendampingan legalitas produk UMKM bersama KTH Sari Bunga Giyanti di Desa Giyanti, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Foto: pribadi
Suasana kebersamaan dalam kegiatan penyuluhan dan pendampingan legalitas produk UMKM bersama KTH Sari Bunga Giyanti di Desa Giyanti, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Foto: pribadi

Ketua KTH Sari Bunga Giyanti, Dul Luqman, menyampaikan rasa optimisnya.

“Adanya pelabelan dan pelegalan itu sangat membantu bagi kami untuk meningkatkan skala produksi. Dengan begitu, kami lebih percaya diri dalam memasarkan madu alami kepada masyarakat,” ujarnya.

Ketua Pengabdian Research Group Pengelolaan Hutan Tropika dan Ekowisata UNS, Dr. Ike Nurjuita Nayasilana, S.Si., M.Si., menegaskan bahwa kampus memiliki peran penting sebagai penggerak transformasi masyarakat desa.

“Kami dari pihak kampus akan senantiasa membantu demi kemajuan masyarakat. Kolaborasi seperti ini menjadi bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan desa hutan dan peningkatan daya saing UMKM,” jelasnya.

Baca Juga :  Wisata Religi Sunan Ampel: Jejak Sejarah Islam di Surabaya

Program ini diharapkan tidak berhenti pada satu kali kegiatan, melainkan berlanjut dengan pendampingan berkelanjutan. Melalui penguatan kapasitas dan transfer pengetahuan, UNS bersama KTH Sari Bunga Giyanti optimis UMKM lokal bisa naik kelas dan bersaing dengan produk serupa di pasaran.

Produk madu alami ‘Madu Giyanti’ hasil olahan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sari Bunga Giyanti, Desa Giyanti, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Foto: pribadi
Produk madu alami ‘Madu Giyanti’ hasil olahan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sari Bunga Giyanti, Desa Giyanti, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Foto: pribadi

KTH Sari Bunga Giyanti sendiri merupakan komunitas petani hutan yang mengembangkan hasil hutan non-kayu, terutama madu alami dari lebah Apis cerana dan Heterotrigona itama. Dengan prinsip ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, kelompok ini berkomitmen tidak hanya meningkatkan kesejahteraan anggota, tetapi juga menjaga kelestarian hutan.

Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat menjembatani kebutuhan masyarakat dengan standar industri, sehingga produk desa hutan tidak lagi hanya untuk konsumsi lokal, melainkan mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

Penulis : Haidar Afif | Universitas Negeri Sebelas Maret

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ombak Berdaya, Nelayan Sejahtera: Inovasi Mahasiswa UNEJ Menggerakkan Ekonomi Pesisir Pugerkulon
Dokter Muda Lulusan LPDP, Tungki Pratama Umar, Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Berpengaruh di Dunia
Inovasi Mahasiswa KKN UNS 131: Ubah Limbah Makanan Jadi Kompos Cair untuk Dukung SDGs dan Kemandirian Pangan
Radya Nasywa Zahira, Mahasiswi UGM yang Terpilih Sebagai Delegasi Fully Funded SMI Youth Exchange 2025
Mahasiswa KKN UNS 281 Dorong Kemandirian Desa Udanwuh Lewat Inovasi Cenil dan Hidroponik
Mahasiswa KKN UNS Gaungkan Edukasi Gizi dan Kemandirian Pangan di Jogotirto
Sinergi Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Kreatif: Transformasi Desa Poja Bersama Mahasiswa KKN UNS
KKN 225 UNS di Desa Ngumpul Dorong Digitalisasi dan Edukasi Keuangan UMKM

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 19:34 WIB

Ombak Berdaya, Nelayan Sejahtera: Inovasi Mahasiswa UNEJ Menggerakkan Ekonomi Pesisir Pugerkulon

Rabu, 1 Oktober 2025 - 22:47 WIB

Dokter Muda Lulusan LPDP, Tungki Pratama Umar, Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Berpengaruh di Dunia

Senin, 29 September 2025 - 09:03 WIB

Inovasi Mahasiswa KKN UNS 131: Ubah Limbah Makanan Jadi Kompos Cair untuk Dukung SDGs dan Kemandirian Pangan

Jumat, 26 September 2025 - 08:16 WIB

Radya Nasywa Zahira, Mahasiswi UGM yang Terpilih Sebagai Delegasi Fully Funded SMI Youth Exchange 2025

Kamis, 18 September 2025 - 09:44 WIB

Mahasiswa KKN UNS 281 Dorong Kemandirian Desa Udanwuh Lewat Inovasi Cenil dan Hidroponik

Berita Terbaru