Mahasiswa KKN 51 UNS Sulap Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi Bernilai Ekonomis

- Redaksi

Sabtu, 30 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Semangat warga Desa Giriharjo bersama KKN 51 UNS dalam berinovasi melalui pelatihan pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah. Foto: KKN 51 UNS

Semangat warga Desa Giriharjo bersama KKN 51 UNS dalam berinovasi melalui pelatihan pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah. Foto: KKN 51 UNS

Gunungkidul, Krajan.id – Limbah rumah tangga seringkali dipandang sebelah mata. Namun, bagi sekelompok mahasiswa KKN 51 Universitas Sebelas Maret (UNS), minyak jelantah justru menjadi peluang emas untuk menciptakan produk bernilai jual. Melalui pelatihan inovatif di Balai Padukuhan Panggang I, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, mereka mengubah limbah dapur itu menjadi lilin aromaterapi yang tidak hanya wangi dan estetis, tetapi juga membuka ruang usaha baru bagi ibu-ibu rumah tangga setempat.

Kegiatan yang berlangsung beberapa hari lalu ini diikuti oleh 19 peserta, mayoritas ibu rumah tangga. Antusiasme mereka terlihat sejak awal sosialisasi hingga tahap praktik. Dalam pelatihan tersebut, para peserta dibimbing secara bertahap mulai dari pemilihan dan penyaringan minyak jelantah, pencampuran bahan tambahan, hingga pengemasan produk agar menarik bagi konsumen.

Riyana Noviandari, mahasiswa Kimia UNS sekaligus penanggung jawab program, menuturkan bahwa partisipasi warga sangat aktif. “Peserta bukan hanya mendengarkan, tapi langsung mencoba sendiri. Mereka jadi tahu bahwa minyak jelantah yang biasanya dibuang ternyata bisa menjadi lilin aromaterapi yang memiliki nilai ekonomis,” jelasnya.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN Posko 26 UIN Walisongo Kunjungi UMKM Gula Aren di Dusun Wonokerso

Dari pelatihan ini, dihasilkan 12 lilin aromaterapi berkualitas baik. Meski jumlahnya belum sebanding dengan total peserta, hal itu tidak menyurutkan semangat warga. Sebagai bentuk tindak lanjut, setiap peserta dibekali pamflet edukasi serta paket kit berisi bahan dasar dan peralatan sederhana, agar dapat mencoba kembali di rumah.

Ibu Pawestri, salah satu peserta, mengaku sangat terbantu dengan program ini. “Biasanya minyak bekas langsung kami buang. Sekarang saya tahu bisa diolah jadi lilin harum dan cantik. Kalau dikembangkan, bisa juga dijual untuk menambah penghasilan keluarga,” ujarnya.

Dukungan dari pihak padukuhan, RT, dan RW setempat juga berperan besar. Mereka menyediakan tempat pelatihan dan mendorong warga untuk berpartisipasi aktif. Bahan baku minyak jelantah pun relatif mudah didapat, baik dari rumah tangga maupun warung makan di sekitar Panggang.

Selain memberikan keterampilan baru, pelatihan ini juga menyampaikan pesan penting mengenai dampak lingkungan. Pembuangan minyak jelantah sembarangan dapat mencemari tanah dan air, sementara pemanfaatannya menjadi lilin aromaterapi bisa mengurangi risiko pencemaran sekaligus menghasilkan produk bernilai ekonomi.

Baca Juga :  KKN UNS Tematik Literasi 349 dan Pemdes Sumberejo Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting dengan Pendekatan Literasi Gizi dan Pola Asuh

Ibu Hertini, peserta lainnya, berharap keterampilan ini bisa dikembangkan lebih luas. “Kami ingin terus berlatih di rumah dan mengajak tetangga lain. Kalau bisa berlanjut, ini bisa jadi usaha kecil yang bermanfaat,” katanya penuh semangat.

Pamflet yang dibagikan berisi informasi tentang bahaya limbah minyak jelantah, langkah-langkah pembuatan lilin, hingga standar mutu produk yang baik. Dengan panduan itu, para ibu rumah tangga diharapkan mampu berproduksi secara mandiri tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pendampingan mahasiswa.

Program KKN ini tidak hanya sekadar pelatihan, tetapi juga wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Setidaknya ada tiga poin yang relevan: tujuan ke-12 tentang konsumsi dan produksi berkelanjutan, tujuan ke-8 mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta tujuan ke-5 yang mendorong kesetaraan gender dengan memberdayakan perempuan sebagai pelaku ekonomi kreatif.

Keberhasilan program ini menjadi contoh bahwa solusi sederhana bisa memberi dampak besar. Dengan inovasi yang tepat, limbah yang dianggap tidak berguna dapat disulap menjadi peluang bisnis, mengurangi pencemaran, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.

Penulis : Novi Fitria Maharani | Universitas Sebelas Maret

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bukan Sekadar Diversifikasi, Mahasiswa Teknik Pertanian FATEPA Unram Dorong Pengembangan Gula Semut Bernilai Tinggi di Giri Madia
Aksi Mahasiswa UPN Jatim Nyalakan Semangat Toleransi di Panti Asuhan
Tim Hibah GAMINAYU UNS Perkuat Budaya Literasi dan Pembelajaran Interaktif di Sekolah Dasar
Otomatisasi Layanan Kesehatan: Mahasiswa UNPAM Kembangkan Sistem Informasi Klinik Pratama untuk Kementerian Kehutanan
Pemkot Palembang Jajaki Kerja Sama Investasi dan Pendidikan dengan Konsulat AS untuk Sumatera
KKN UIN Walisongo Adakan Pelatihan membuat Sabun Ampas Kopi Eco-Conscious Bersama Warga Ngareanak
KKN UIN Walisongo Semarang Edukasi Stop Cyberbullying di SDN 1 & 3 Ngareanak
Peran Psikologi Pendidikan dalam Mengoptimalkan Perkembangan Kognitif Anak Sekolah Dasar

Berita Terkait

Kamis, 11 Desember 2025 - 20:36 WIB

Bukan Sekadar Diversifikasi, Mahasiswa Teknik Pertanian FATEPA Unram Dorong Pengembangan Gula Semut Bernilai Tinggi di Giri Madia

Kamis, 11 Desember 2025 - 17:27 WIB

Aksi Mahasiswa UPN Jatim Nyalakan Semangat Toleransi di Panti Asuhan

Selasa, 2 Desember 2025 - 10:29 WIB

Tim Hibah GAMINAYU UNS Perkuat Budaya Literasi dan Pembelajaran Interaktif di Sekolah Dasar

Selasa, 25 November 2025 - 15:12 WIB

Otomatisasi Layanan Kesehatan: Mahasiswa UNPAM Kembangkan Sistem Informasi Klinik Pratama untuk Kementerian Kehutanan

Senin, 24 November 2025 - 12:44 WIB

Pemkot Palembang Jajaki Kerja Sama Investasi dan Pendidikan dengan Konsulat AS untuk Sumatera

Berita Terbaru

Opini

Mencari Keseimbangan sebagai Landasan Etika Sosial

Selasa, 23 Des 2025 - 23:30 WIB

Opini

Mengelola Diri Sendiri Sebelum Mengelola Orang Lain

Selasa, 23 Des 2025 - 19:25 WIB

Opini

Membangkitkan Nilai Pancasila bagi Generasi Muda

Selasa, 23 Des 2025 - 19:05 WIB