Madiun, Sorotnesia.com – Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, kini memiliki cara baru dalam menghadapi persoalan sampah rumah tangga. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 147 periode Juli–Agustus 2025, mahasiswa menghadirkan inovasi insinerator atau tungku pembakaran minim asap yang diharapkan mampu menjawab persoalan sampah sekaligus menjaga kualitas lingkungan desa.
Selama ini, masyarakat Sambirejo mengandalkan cara lama dalam mengatasi sampah, yakni ditimbun atau dibakar terbuka. Cara tersebut menimbulkan masalah baru berupa asap pekat yang mencemari udara serta berpotensi mengganggu kesehatan warga.
Kondisi inilah yang melatarbelakangi lahirnya program bertajuk Inovasi Insinerator Pengelolaan Sampah: Pemanfaatan Tungku Pembakaran Minim Asap untuk Desa Bersih dan Sehat, yang digelar Selasa 29 Juli 2025.
Tidak sekadar memperkenalkan teknologi, mahasiswa UNS juga memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah yang lebih bijak. Warga, khususnya ibu-ibu perangkat desa, PKK, hingga kader kesehatan, diajak memahami cara kerja tungku, jenis sampah yang tepat untuk dibakar, serta metode perawatan agar insinerator tetap ramah lingkungan.
Lurah Sambirejo, Heru Purnomo, S.E., menilai langkah mahasiswa sangat relevan dengan kebutuhan desa.
“Alat insinerator ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama untuk mengurangi masalah sampah rumah tangga. Dengan adanya tungku pembakaran minim asap, lingkungan desa bisa lebih bersih dan sehat,” ujarnya.

Tidak hanya menjadi penonton, warga turut mencoba langsung proses pembakaran dengan insinerator. Sejumlah warga mengaku perbedaan asap cukup signifikan dibanding cara lama. Hal ini membuat mereka optimis alat tersebut dapat diterapkan secara mandiri.
Ketua pelaksana program, Danur Dwi Fitriatama, menegaskan bahwa tujuan utama bukan hanya menghadirkan alat, melainkan membangun kesadaran bersama.
“Kami berharap masyarakat Desa Sambirejo dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah, serta mampu memanfaatkan insinerator secara mandiri untuk menjaga kebersihan desa,” ungkapnya.
Dari program ini, muncul peluang besar bagi warga untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah berbasis kelompok. Dengan langkah awal yang sederhana namun berdampak, Desa Sambirejo didorong menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, serta berkelanjutan.
Penulis : Danur Dwi Fitriatama | Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta
Editor : Anisa Putri









