KKN UNS Kolaborasi PKK Desa Ketapang Hadirkan Sabun Alami Ramah Lingkungan

- Redaksi

Sabtu, 30 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dokumentasi mahasiswa KKN UNS 279 bersama anggota PKK Desa Ketapang setelah pelaksanaan program kerja inovasi sabun batang alami. Foto: KKN 279 UNS

Dokumentasi mahasiswa KKN UNS 279 bersama anggota PKK Desa Ketapang setelah pelaksanaan program kerja inovasi sabun batang alami. Foto: KKN 279 UNS

Semarang, Sorotnesia.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 279 menghadirkan terobosan baru bagi masyarakat Desa Ketapang, Kabupaten Semarang.

Bersama ibu-ibu PKK setempat, mereka berhasil menciptakan produk sabun batang alami berbahan dasar daun kelor, timun, dan ampas kopi. Program ini tidak hanya menonjolkan inovasi ramah lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.

Kegiatan tersebut diawali dengan sosialisasi sekaligus pelatihan pembuatan sabun di Balai Desa Ketapang. Mahasiswa KKN UNS memberikan edukasi mengenai pentingnya penggunaan produk alami yang aman bagi kesehatan serta ramah bagi lingkungan. Tidak berhenti pada teori, warga juga dilatih langsung dalam proses produksi sabun dengan teknik higienis dan efisien.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin masyarakat tidak sekadar menjadi konsumen, tetapi juga produsen dari produk ramah lingkungan yang bernilai ekonomi,” ungkap Ervina Septianingsih, Ketua KKN UNS Kelompok 279.

Baca Juga :  Inovasi Tungku Minim Asap, Mahasiswa KKN UNS Dorong Desa Sambirejo Lebih Sehat dan Ramah Lingkungan

Sabun alami ini mengusung tiga bahan utama yang mudah ditemukan di sekitar desa. Daun kelor, yang dikenal kaya antioksidan dan vitamin, berfungsi menjaga kelembapan kulit sekaligus membantu mencerahkan.

Timun memberikan sensasi segar, menenangkan iritasi, dan merawat kulit agar tetap nyaman. Sementara itu, ampas kopi, yang biasanya menjadi limbah rumah tangga, diolah kembali menjadi scrub alami untuk mengangkat sel kulit mati serta merangsang regenerasi kulit.

Penggunaan bahan-bahan lokal tersebut menjadi nilai tambah tersendiri. Selain mengurangi ketergantungan pada produk berbahan kimia, masyarakat juga mampu memanfaatkan sumber daya alam sekitar secara berkelanjutan. Program ini sejalan dengan kampanye penggunaan produk ramah lingkungan yang semakin mendesak di tengah isu perubahan iklim dan pencemaran.

Bagi masyarakat Desa Ketapang, inovasi ini diharapkan bukan hanya sebatas proyek jangka pendek, melainkan pijakan awal menuju usaha ekonomi mandiri. Dengan pengolahan yang konsisten, sabun batang alami ini berpotensi menjadi produk unggulan desa yang dapat dipasarkan lebih luas.

Baca Juga :  Satu KKN, Dua Manfaat: Sinergi Mahasiswa UMBY dan Posyandu Karangkulon Hadirkan Layanan Kesehatan dan Edukasi PHBS

“Harapan kami, setelah masa KKN berakhir, ibu-ibu PKK tetap bisa melanjutkan produksi sabun ini secara mandiri. Dengan begitu, akan lahir usaha desa berkelanjutan yang memberi manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” tambah Ervina.

Lebih jauh, program ini juga menunjukkan penerapan nyata tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan semangat kreatif dan jiwa kewirausahaan warga desa.

Dengan langkah kecil yang berfokus pada lingkungan berkelanjutan dan kemandirian ekonomi, KKN UNS Kelompok 279 telah memberi contoh bahwa inovasi sederhana dapat membawa dampak positif jangka panjang. Desa Ketapang kini memiliki peluang untuk meneguhkan identitasnya sebagai desa kreatif yang peduli pada kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan warganya.


Penulis : Annisa Lyla Syahdani | Universitas Sebelas Maret

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Standardisasi Penaksir Digencarkan, Pegadaian Perkuat Kompetensi Industri Gadai Nasional
Dari Gulma Jadi Solusi, Mahasiswa UNS Dorong Pertanian Berkelanjutan di Boyolali
Bukan Sekadar Diversifikasi, Mahasiswa Teknik Pertanian FATEPA Unram Dorong Pengembangan Gula Semut Bernilai Tinggi di Giri Madia
Aksi Mahasiswa UPN Jatim Nyalakan Semangat Toleransi di Panti Asuhan
Tim Hibah GAMINAYU UNS Perkuat Budaya Literasi dan Pembelajaran Interaktif di Sekolah Dasar
Otomatisasi Layanan Kesehatan: Mahasiswa UNPAM Kembangkan Sistem Informasi Klinik Pratama untuk Kementerian Kehutanan
Pemkot Palembang Jajaki Kerja Sama Investasi dan Pendidikan dengan Konsulat AS untuk Sumatera
KKN UIN Walisongo Adakan Pelatihan membuat Sabun Ampas Kopi Eco-Conscious Bersama Warga Ngareanak

Berita Terkait

Kamis, 25 Desember 2025 - 16:56 WIB

Dari Gulma Jadi Solusi, Mahasiswa UNS Dorong Pertanian Berkelanjutan di Boyolali

Kamis, 11 Desember 2025 - 20:36 WIB

Bukan Sekadar Diversifikasi, Mahasiswa Teknik Pertanian FATEPA Unram Dorong Pengembangan Gula Semut Bernilai Tinggi di Giri Madia

Kamis, 11 Desember 2025 - 17:27 WIB

Aksi Mahasiswa UPN Jatim Nyalakan Semangat Toleransi di Panti Asuhan

Selasa, 2 Desember 2025 - 10:29 WIB

Tim Hibah GAMINAYU UNS Perkuat Budaya Literasi dan Pembelajaran Interaktif di Sekolah Dasar

Selasa, 25 November 2025 - 15:12 WIB

Otomatisasi Layanan Kesehatan: Mahasiswa UNPAM Kembangkan Sistem Informasi Klinik Pratama untuk Kementerian Kehutanan

Berita Terbaru

Opini

Fatwa di Ujung Jari: Tantangan Bermadzhab di Era Algoritma

Minggu, 28 Des 2025 - 20:49 WIB

Sumber Gambar: Dok. laduni.id

Opini

Strategi Dakwah Walisongo di Zaman Kontemporer

Sabtu, 27 Des 2025 - 18:39 WIB

Ilustrasi by AI

Esai

Deepfake AI dalam Perspektif Islam

Jumat, 26 Des 2025 - 14:51 WIB