Malang, Sorotnesia.com – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 217, kembali menghadirkan program edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Bertempat di SMP Negeri 1 Dau, Kabupaten Malang, mereka menggelar sosialisasi bertajuk “Mengenal Ekonomi Kreatif dan Peluang Bisnis bagi Generasi Muda.”
Kegiatan ini merupakan bagian dari tema besar yang diusung KKN UNS di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, yakni “Agrowisata Berkelanjutan: Sinergi Pertanian, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Demi Kemandirian Desa.” Melalui tema tersebut, para mahasiswa berupaya memperkenalkan konsep pembangunan desa yang berkelanjutan dengan menitikberatkan pada keterlibatan generasi muda.
Dalam pemaparannya, Feby Ayu Syaharani, mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS sekaligus anggota Tim KKN 217, menyampaikan materi secara interaktif. Ia menegaskan bahwa ekonomi kreatif memiliki peran besar sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Banyak ide sederhana yang bisa dikembangkan menjadi usaha bernilai, mulai dari kerajinan tangan, kuliner lokal, hingga pemanfaatan teknologi digital. Semua bisa dimulai dari kreativitas,” jelas Feby di hadapan para siswa.
Para siswa tidak hanya diajak memahami teori, melainkan juga menyadari pentingnya keterampilan non-teknis atau soft skills. Kemampuan komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, hingga kerja sama tim diperkenalkan sebagai bekal penting dalam dunia usaha. Menurut Feby, keberhasilan berwirausaha bukan semata-mata ditentukan oleh modal finansial, melainkan juga oleh keberanian mengambil risiko, konsistensi, serta daya inovasi.
Sosialisasi ini menjadi wadah pendidikan alternatif bagi para siswa SMP Negeri 1 Dau. Kehadiran mahasiswa di ruang kelas tidak hanya membawa materi baru, tetapi juga membuka ruang diskusi dua arah. Para siswa diajak untuk berpikir kritis terhadap potensi di lingkungan sekitarnya, terutama dalam mengembangkan ide bisnis berbasis potensi lokal.
Pihak sekolah menyambut positif program ini. Menurut guru pendamping, kegiatan tersebut sangat membantu siswa untuk lebih siap menghadapi perubahan zaman.
“Kami sangat mengapresiasi mahasiswa KKN UNS yang telah mengajak siswa kami mengenal ekonomi kreatif. Materi ini bisa membuka wawasan anak-anak tentang masa depan mereka,” ungkapnya.
Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa sinergi antara perguruan tinggi, sekolah, dan masyarakat desa dapat menghasilkan manfaat nyata. Bagi mahasiswa, kegiatan ini menjadi kesempatan untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan. Sementara bagi siswa, pengalaman belajar langsung dari mahasiswa menjadi motivasi untuk lebih berani bermimpi dan berinovasi.

Lebih jauh, kegiatan ini juga mendukung visi pembangunan desa Tegalweru yang tidak hanya mengandalkan sektor pertanian dan pariwisata, tetapi juga mulai memperkuat wirausaha kreatif. Dengan adanya dorongan sejak usia sekolah, diharapkan generasi muda mampu menjadi motor penggerak kemandirian desa di masa depan.
Tim KKN UNS Kelompok 217 berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut. Bentuknya bisa berupa pelatihan kewirausahaan, pendampingan usaha kecil, hingga riset sederhana yang langsung dapat diaplikasikan masyarakat. Dengan demikian, Desa Tegalweru dapat dikenal tidak hanya sebagai desa agraris dan wisata, tetapi juga sebagai pusat lahirnya generasi muda kreatif dan inovatif.
Program edukasi ekonomi kreatif ini juga sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda diproyeksikan sebagai motor pembangunan bangsa. Melalui semangat kolaborasi, Desa Tegalweru diyakini mampu memberi kontribusi bagi terwujudnya masyarakat yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing global.
Penulis : Rafi Akbar Cantayudha | Universitas Sebelas Maret
Editor : Anisa Putri