KKN UIN Walisongo Posko 20 menggelar kelas menulis resep masakan bertema Dari Dapur Bercerita. Bersama KWT Dusun Gempol, kegiatan ini mengajak para ibu mendokumentasikan resep masakan tradisional dan cerita di baliknya. Resep-resep ini akan dibukukan sebagai warisan kuliner penuh inspirasi.
Menulis adalah keterampilan yang tidak hanya melatih kemampuan berpikir tetapi juga menjadi sarana berbagi inspirasi. Dalam upaya melestarikan resep masakan tradisional, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 83 UIN Walisongo Posko 20 menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Gempol untuk mengadakan kelas menulis resep masakan dengan tema Dari Dapur Bercerita.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 13 November 2024, di rumah Ibu Darni, Ketua RT 1 sekaligus Ketua KWT Wanudyo Mukti, Dusun Gempol. Melalui kelas menulis ini, para ibu diajak untuk mendokumentasikan resep masakan favorit keluarga, masakan khas daerah, hingga resep-resep yang memiliki nilai sejarah atau kenangan pribadi.
Cindy, salah satu mahasiswa KKN sekaligus pemantik acara, menjelaskan bahwa tema Dari Dapur Bercerita dipilih karena dapur adalah simbol inspirasi bagi para ibu rumah tangga. “Dengan menulis resep, para ibu tidak hanya berbagi cerita di balik masakan mereka, tetapi juga melestarikan warisan kuliner untuk anak cucu,” ungkap Cindy.
Kelas menulis ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan literasi dan minat menulis para ibu, khususnya terkait resep masakan tradisional. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para ibu untuk berbagi inspirasi, membangun kebersamaan, dan menambah kreativitas.
Pada setiap sesi, para peserta diminta menyusun resep yang terdiri dari judul, daftar bahan, langkah memasak, serta cerita atau pengalaman pribadi yang berkaitan dengan resep tersebut. Misalnya, nama resep unik yang mereka buat, seperti “Nasi Goreng Kebun” atau “Sayur Lodeh Bahagia”.
Tidak hanya berhenti pada kelas mingguan, resep-resep yang dihasilkan akan dikompilasi menjadi buku resep bersama yang direncanakan selesai dalam beberapa bulan mendatang. Buku ini diharapkan menjadi dokumen berharga yang tidak hanya memuat langkah memasak tetapi juga kisah inspiratif dari para ibu.
Salah satu peserta, Ibu Siti, mengungkapkan kebahagiaannya mengikuti kegiatan ini. “Lewat menulis resep, saya bisa berbagi cerita yang mungkin tidak sempat saya sampaikan ke anak-anak. Selain itu, saya jadi belajar menulis dan merasa lebih percaya diri,” ujarnya.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para ibu di Dusun Gempol. Mereka merasa kelas ini tidak hanya memberikan manfaat praktis tetapi juga membuka ruang bagi mereka untuk lebih mengenal satu sama lain melalui cerita di balik setiap masakan.
Dengan semangat Dari Dapur Bercerita, KWT Wanudyo Mukti bersama mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 20 telah membuktikan bahwa menulis tidak hanya sekadar aktivitas biasa. Melalui masakan, cerita dan kenangan dapat dihidupkan kembali, menjadi inspirasi yang bisa diwariskan lintas generasi.
Penulis : Liana | KKN Reguler 83 Posko 20 UIN Walisongo
Editor : Anisa Putri