Mahasiswa KKN UNS mengembangkan peta interaktif untuk mendukung digitalisasi pariwisata di Desa Sirapan. Program ini melibatkan perangkat desa dan Pokdarwis serta dilengkapi pelatihan digitalisasi guna meningkatkan promosi wisata. Dengan inovasi ini, wisatawan dapat lebih mudah mengeksplorasi destinasi wisata lokal.
Sirapan, Sorotnesia.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 70 menghadirkan inovasi digital berupa peta interaktif untuk mendukung pengembangan pariwisata berbasis budaya dan sejarah di Desa Sirapan, Kabupaten Madiun. Program ini resmi disosialisasikan kepada Perangkat Desa dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Desa Sirapan memiliki potensi wisata yang kaya, termasuk situs sejarah dan tradisi adat yang masih terjaga. Namun, keterbatasan informasi sering kali menjadi kendala bagi wisatawan yang ingin menjelajahinya. Menyadari hal ini, mahasiswa KKN UNS menginisiasi digitalisasi pariwisata melalui peta interaktif yang dapat diakses secara daring.
Peta ini tidak hanya menyajikan informasi mengenai destinasi wisata, tetapi juga mencakup rute perjalanan, fasilitas pendukung, serta sejarah di balik setiap lokasi wisata. Dengan adanya peta interaktif ini, wisatawan diharapkan dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih mudah dan memperoleh pengalaman yang lebih informatif.
Sebelum peluncuran resmi, mahasiswa KKN UNS melakukan serangkaian koordinasi dengan Perangkat Desa Sirapan dan Pokdarwis pada 3 Februari 2025. Dalam pertemuan ini, mereka mempresentasikan dummy peta interaktif serta menerima masukan agar peta tersebut lebih sesuai dengan kebutuhan wisatawan dan berfungsi sebagai alat promosi yang efektif.
Koordinator KKN UNS Kelompok 70, Hana Dhia, mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan langkah awal dalam meningkatkan daya tarik wisata desa.
“Dengan adanya peta interaktif, wisatawan dapat mengakses informasi mengenai lokasi wisata, rute perjalanan, serta sejarah di balik setiap destinasi. Kami berharap inovasi ini dapat meningkatkan daya tarik wisata di Desa Sirapan dan menarik lebih banyak pengunjung,” ujarnya.
Namun, dalam proses pengembangannya, mahasiswa KKN menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam pengumpulan data yang akurat dan keterlibatan masyarakat dalam pemanfaatan teknologi.
“Salah satu kendala yang kami hadapi adalah kurangnya data yang akurat mengenai destinasi wisata di Desa Sirapan. Selain itu, literasi digital masyarakat masih perlu ditingkatkan agar mereka lebih siap dalam mengelola teknologi ini,” jelas Hana dalam keterangannya pada 3 Maret 2025.
Selain mengembangkan peta interaktif, mahasiswa KKN UNS juga mengadakan pelatihan digitalisasi bagi perangkat desa dan Pokdarwis. Pelatihan ini mencakup cara mengelola dan memperbarui konten dalam peta interaktif agar tetap relevan dan menarik bagi wisatawan.
Ketua Pokdarwis Desa Sirapan, Sunari, menyambut baik program ini dan berharap digitalisasi pariwisata dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan wisata lokal.
“Kami sangat berterima kasih atas kontribusi mahasiswa KKN UNS. Dengan adanya peta interaktif ini, diharapkan semakin banyak wisatawan yang tertarik berkunjung ke desa kami. Program ini juga menjadi awal dari transformasi digital dalam sektor pariwisata di Sirapan,” ungkap Sunari.
Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat setempat, program Digitalisasi Pariwisata ini diharapkan mampu memperkuat identitas budaya Desa Sirapan sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan. Selain itu, mahasiswa KKN UNS juga berkomitmen untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan peta interaktif guna memastikan keberlanjutan program ini.
Sebagai langkah lanjutan, mahasiswa akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas dan menjalin kerja sama dengan pihak terkait untuk pengelolaan data yang lebih baik. Dengan demikian, program ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengoptimalkan potensi wisata melalui pemanfaatan teknologi digital.
Penulis : Hana Dhia | Mahasiswa UNS
Editor : Anisa Putri