Edukasi Gizi Seimbang Lewat Kroket Bayam, Ibu-Ibu di Desa Lasem Antusias Terapkan Isi Piringku

- Jurnalis

Jumat, 1 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hasil memasak Kroket Bayam oleh Ibu-Ibu Desa Lasem. Foto: BBK 6 UNAIR Desa Lasem

Hasil memasak Kroket Bayam oleh Ibu-Ibu Desa Lasem. Foto: BBK 6 UNAIR Desa Lasem

Gresik, Sorotnesia.com – Masalah gizi masih menjadi tantangan serius di sejumlah daerah, termasuk di Desa Lasem, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik. Berdasarkan data dari Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Lasem tahun 2025, tercatat sebanyak 8 anak mengalami stunting, 8 anak mengalami gizi kurang (underweight), dan 8 ibu hamil menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK). Kondisi ini menandakan pentingnya intervensi gizi yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, terutama di tingkat rumah tangga.

Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Universitas Airlangga yang tergabung dalam kelompok BBK 6 menjalankan program pengabdian masyarakat yang fokus pada edukasi gizi seimbang. Dengan mengusung pendekatan “Isi Piringku”, mereka berupaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat khususnya para ibu rumah tangga tentang pentingnya pola makan bergizi yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 dan 12 Juli 2025 di Balai Desa Lasem. Sasaran program mencakup kader Posyandu, ibu-ibu penerima makanan tambahan (PMT), anggota PKK, serta sejumlah tokoh masyarakat. Program edukasi ini dikemas dalam dua sesi utama, yakni penyuluhan interaktif bertema “Piring Sehatku Hari Ini” dan demo memasak menu sehat Kroket Bayam.

Pada sesi penyuluhan, para peserta dibagi menjadi kelompok kecil dan diberikan tantangan untuk menyusun menu harian yang meliputi sarapan, makan siang, dan makan malam. Setiap menu harus mengikuti prinsip Isi Piringku, yakni porsi makan ideal dalam satu piring terdiri dari 1/3 makanan pokok, 1/6 lauk-pauk, 1/3 sayur, dan 1/6 buah.

Baca Juga :  Kolaborasi Energik di Hari Pahlawan: KKN UIN Walisongo Gelar Jalan Sehat Bersama Warga Desa Sumberahayu

Suasana penyuluhan berlangsung meriah dan interaktif. Para ibu tampak antusias menyusun menu, bahkan tidak sedikit yang menampilkan kreativitas dalam mencampurkan bahan makanan lokal. Penilaian dilakukan berdasarkan kecepatan, ketepatan proporsi isi piring, serta kreativitas menu yang dihasilkan.

Setelah sesi penyuluhan, peserta diajak untuk mengikuti demo memasak sehat dengan resep Kroket Bayam. Menu ini dipilih karena selain praktis dibuat, bahan-bahannya tersedia di sekitar lingkungan warga dan mengandung gizi yang lengkap seperti karbohidrat, protein, serat, vitamin A dan C, zat besi, dan kalsium.

Para peserta tidak hanya menyimak, tetapi juga terlibat langsung dalam proses memasak. Mereka diberi kesempatan menyiapkan bahan, mengolah, hingga menyajikan hasil masakan. Tak hanya itu, peserta juga diminta menjelaskan ulang manfaat gizi dari setiap bahan yang digunakan sebagai bentuk penguatan pemahaman.

Untuk mengetahui efektivitas kegiatan, panitia melakukan pre-test dan post-test kepada para peserta. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan: skor rata-rata peserta meningkat dari 45% menjadi 80%, yang berarti ada peningkatan pemahaman sebesar 35%.

Peserta penyuluhan melakukan games interaktif menyusun menu harian berdasarkan ketentuan Isi Piringku. Foto: BBK 6 UNAIR Desa Lasem
Peserta penyuluhan melakukan games interaktif menyusun menu harian berdasarkan ketentuan Isi Piringku. Foto: BBK 6 UNAIR Desa Lasem

Selain itu, seluruh peserta berhasil menyusun menu harian yang sesuai dengan prinsip Isi Piringku, dan sebanyak 90% peserta menyatakan tertarik mencoba resep Kroket Bayam di rumah.

Baca Juga :  KKN UIN Walisongo Dukung Program Cek Kesehatan Gratis di Desa Butuh untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Salah satu peserta, Bu Lifa, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Lasem, menyampaikan tanggapan positif terhadap program ini.

Ia menilai, “Menu kroket bayam ini bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk makanan tambahan balita stunting di Desa Lasem. Selain bergizi, cara membuatnya juga cukup sederhana dan bisa dimodifikasi sesuai selera anak-anak,” tuturnya.

Ia juga menekankan pentingnya kesinambungan kegiatan semacam ini agar pola makan sehat bisa benar-benar menjadi kebiasaan masyarakat.

Program edukasi yang menggabungkan teori dan praktik ini terbukti efektif dalam meningkatkan literasi gizi dan kemampuan memasak sehat di kalangan ibu rumah tangga. Lebih dari sekadar kampanye, kegiatan ini juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan potensi pangan lokal guna mendukung ketahanan gizi keluarga.

Keberhasilan program ini memberikan harapan bahwa pendekatan edukasi berbasis “Isi Piringku” dapat direplikasi di desa-desa lain. Metode yang menyenangkan, berbasis bahan lokal, dan aplikatif terbukti mampu mendorong perubahan perilaku konsumsi yang lebih sehat. Dengan kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan perangkat desa, cita-cita menurunkan angka stunting serta meningkatkan kesehatan masyarakat bisa tercapai secara berkelanjutan.


Penulis : Karisma Ningtyas | Universitas Airlangga

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sosok Inspiratif dari FK UNS, Edukasi Cegah Demensia yang Berbuah Prestasi
KKN UIN Walisongo Dukung Program Cek Kesehatan Gratis di Desa Butuh untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Pemberdayaan Perempuan Melalui Dapur, Mahasiswa KKN 44 UINSA Edukasi Cegah Stunting Lewat Olahan Pisang
Bill Gates Kunjungi Sekolah di Jakarta, Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo
MPASI Bergaya Jepang dengan Bahan Lokal: Inovasi Sehat untuk Tumbuh Kembang Anak
Kenali Stunting, Cegah Sejak Dini: Mahasiswa KKN-T UNDIP Berikan Edukasi Pencegahan Stunting kepada Kader Posyandu Desa Tedunan
Senyum Ceria & Tangan Bersih! Mahasiswa KKN BBK 5 Unair Edukasi Hidup Sehat di SDN Kuripansari
Edukasi Seksual Guna Cegah Kekerasan pada Anak, Mahasiswa Unair Gelar Program “SENJA” di Mojorejo

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 07:18 WIB

Edukasi Gizi Seimbang Lewat Kroket Bayam, Ibu-Ibu di Desa Lasem Antusias Terapkan Isi Piringku

Kamis, 31 Juli 2025 - 10:59 WIB

Sosok Inspiratif dari FK UNS, Edukasi Cegah Demensia yang Berbuah Prestasi

Rabu, 30 Juli 2025 - 09:22 WIB

KKN UIN Walisongo Dukung Program Cek Kesehatan Gratis di Desa Butuh untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Rabu, 16 Juli 2025 - 20:20 WIB

Pemberdayaan Perempuan Melalui Dapur, Mahasiswa KKN 44 UINSA Edukasi Cegah Stunting Lewat Olahan Pisang

Jumat, 16 Mei 2025 - 12:51 WIB

Bill Gates Kunjungi Sekolah di Jakarta, Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Berita Terbaru

Ilustrasi Di balik langkah mantap mantan pekerja, ada bayangan luka psikologis yang terus mengikuti dalam diam. (GG)

Esai

Dampak Psikologis Pemutusan Hubungan Kerja

Selasa, 29 Jul 2025 - 11:41 WIB