Sragen, Sorotnesia.com – Transformasi digital kini mulai menyentuh desa-desa di Indonesia, termasuk Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) 301 Universitas Sebelas Maret (UNS) periode Juli–Agustus 2025, digitalisasi desa tidak hanya menjadi wacana, tetapi diwujudkan dalam bentuk pendampingan nyata yang berlangsung selama 45 hari, mulai 8 Juli hingga 22 Agustus 2025.
Program ini berfokus pada pengembangan branding dan promosi desa melalui optimalisasi berbagai platform digital. Tim KKN UNS 301 menghadirkan tiga inovasi utama, yaitu pembuatan peta digital interaktif, pengisian konten website resmi desa, serta pengelolaan akun media sosial Instagram.
Website Desa Musuk yang sebelumnya hanya tersedia sebagai wadah informasi, kini diperkaya dengan konten yang lebih lengkap. Tim mahasiswa membantu perangkat desa dalam menyusun menu navigasi, menulis artikel informatif, menyajikan profil desa, hingga menampilkan potensi wisata dan layanan publik. Kehadiran website ini diharapkan menjadi wajah resmi Desa Musuk di ranah digital.

Salah satu inovasi yang cukup menonjol adalah peta digital interaktif. Peta ini memuat informasi penting mulai dari fasilitas umum, titik wisata, hingga lahan produktif masyarakat. Dengan adanya peta digital, masyarakat lokal maupun pengunjung dari luar dapat lebih mudah mengakses informasi terkait desa. Wisatawan yang ingin menjelajah potensi Desa Musuk kini memiliki panduan yang lebih praktis dan efisien.
Selain website dan peta digital, tim mahasiswa juga membuat akun Instagram resmi desa. Media sosial populer ini dipilih sebagai sarana branding yang menampilkan potensi alam, kegiatan budaya, hingga produk UMKM lokal. Tidak hanya membuat akun, Tim KKN UNS 301 juga melatih perangkat desa dalam mengelola konten agar akun tetap aktif dan berkembang meski program KKN telah selesai.

Madu, salah satu anggota tim, meyakini bahwa digitalisasi komprehensif akan membawa dampak besar bagi desa.
“Digitalisasi ini akan meningkatkan visibilitas dan daya saing Desa Musuk di tingkat yang lebih luas,” ujarnya.
Pendapat senada juga disampaikan Sekar yang menekankan pentingnya adaptasi desa terhadap teknologi modern. Sementara itu, Billa menambahkan bahwa program ini sejalan dengan pembangunan berkelanjutan.
Apresiasi juga datang dari pemerintah desa. Sekretaris Desa Musuk, Juli Hartono, mengungkapkan rasa terima kasih atas pendampingan mahasiswa UNS.
“Kami sangat berterima kasih kepada Tim KKN UNS 301 yang telah membantu memajukan desa kami melalui teknologi digital. Bantuan ini sangat berharga untuk mengembangkan potensi desa ke arah yang lebih modern,” katanya.
Transformasi digital Desa Musuk melalui program KKN ini menunjukkan bahwa pembangunan desa tidak hanya bergantung pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada kemampuan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Ke depan, keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk memanfaatkan digitalisasi sebagai jalan menuju kemandirian dan kemajuan.
Penulis : KKN UNS 301
Editor : Intan Permata