Mahasiswa KKN UIN Walisongo bekerja sama dengan SDN Ngampin 01 dalam sosialisasi anti-bullying. Acara interaktif ini mengajarkan siswa memahami bahaya bullying, membangun empati, dan menciptakan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua.
Ambarawa, Sorotnesia.com – Mahasiswa KKN Reguler 83 Posko 6 UIN Walisongo bekerja sama dengan SDN Ngampin 01 untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying. Sosialisasi bertema “Stop Bullying” digelar pada Sabtu, 9 November 2024, dengan melibatkan siswa kelas 1 hingga kelas 6.
Acara ini berlangsung dari pukul 07.30 hingga 09.30 WIB dengan pendekatan interaktif yang disesuaikan untuk setiap kelompok usia. Untuk siswa kelas 1 hingga 3, kegiatan dimulai dengan sesi tanya jawab seputar pengalaman mengejek atau diejek. Sementara itu, siswa kelas 4 hingga 6 diajak menyaksikan video tentang dampak bullying, yang menjadi pemantik diskusi mendalam.
Kepala SDN Ngampin 01, Supriyati, S.Pd., menyampaikan harapannya agar program ini menjadi pijakan awal menuju sekolah ramah anak. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Semoga langkah kecil ini membawa dampak besar dalam membentuk karakter siswa yang lebih peduli dan menghargai sesama,” tuturnya.
Salah satu anggota tim KKN, menjelaskan pentingnya pendekatan personal dalam menyampaikan materi. “Kami ingin anak-anak memahami bahwa bullying bukan hanya candaan. Dengan diskusi langsung, kami bisa mengajak mereka untuk mengubah cara pandang,” ujarnya.
Dalam sesi interaktif, siswa diajak mengenali jenis-jenis bullying, dampaknya, serta cara mencegah dan mengatasinya. Tim KKN juga membagi diri menjadi enam kelompok untuk mendampingi siswa di setiap kelas, memastikan interaksi yang lebih intensif.

Sebagai penutup, siswa menerima poster edukatif tentang anti-bullying dan membuat komitmen bersama untuk menciptakan sekolah yang aman dan nyaman. Sosialisasi ini juga menekankan pentingnya keberanian melaporkan tindakan bullying dan mendukung teman yang menjadi korban.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta kesadaran bahwa bullying dapat menimbulkan trauma serius dan menghambat perkembangan mental anak. Langkah ini merupakan upaya awal yang signifikan dalam menciptakan generasi muda yang empati dan toleran.
Penulis : KKN Reguler 83 UIN Walisongo Posko 6 Kelurahan Ngampin
Editor : Anisa Putri