Melemahnya Penegakan dan Penataan Hukum di Indonesia

- Jurnalis

Selasa, 14 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi foto/rubbikmedia.com

Ilustrasi foto/rubbikmedia.com

Hukum merupakan salah satu pilar utama dalam membentuk suatu negara yang berkeadilan, aman, dan damai. Fungsi hukum adalah untuk mengatur perilaku masyarakat agar tercipta kedamaian dalam kehidupan bersama.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, penegakan hukum di Indonesia menunjukkan tanda-tanda pelemahan yang signifikan. Fenomena ini mencakup sejumlah masalah mendalam, mulai dari ketidaktegasan aparat penegak hukum, korupsi yang merajalela, hingga rendahnya kepercayaan publik terhadap sistem hukum itu sendiri.

Salah satu penyebab utama melemahnya penegakan hukum di Indonesia adalah rendahnya integritas aparat penegak hukum. Banyak kasus menunjukkan bahwa polisi, jaksa, hakim, dan birokrat sering terlibat dalam tindak korupsi atau menyalahgunakan hak dan wewenang mereka.

Ketika aparat penegak hukum tidak lagi bertindak objektif dan adil, kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum pun akan terkikis. Korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum memperburuk keadaan, karena pelaku kejahatan sering kali dapat membeli kebebasan mereka dengan uang.

Hal ini mengarah pada ketidakadilan bagi mereka yang tidak mampu, memperkuat persepsi bahwa hukum hanya berpihak pada yang berkuasa dan kaya.

Selain itu, lambannya proses hukum juga menjadi penyebab utama ketidakefektifan penegakan hukum. Prosedur yang berbelit-belit, serta kekurangan sumber daya manusia dan teknologi yang memadai, menyebabkan banyak kasus hukum tidak terselesaikan dengan cepat.

Keberpihakan pada kepentingan tertentu, baik dari pihak pemerintah, pengusaha, maupun kelompok tertentu, semakin memperparah situasi ini. Padahal, dalam sistem hukum yang sehat, semua orang tanpa terkecuali harus diperlakukan sama di hadapan hukum. Ketidakadilan yang timbul dari keberpihakan semacam ini semakin menambah kompleksitas masalah.

Dampak dari melemahnya penegakan hukum sangat dirasakan oleh masyarakat. Salah satu dampak yang paling mencolok adalah meningkatnya angka kejahatan. Ketika masyarakat merasa bahwa hukum tidak lagi berfungsi dengan baik, rasa takut terhadap konsekuensi hukum pun menurun.

Baca Juga :  Peran Teknologi dalam Mengatasi Krisis Lingkungan: Peluang dan Tantangan

Hal ini memotivasi sebagian orang untuk melakukan tindak kejahatan, karena mereka yakin bisa lolos dari hukuman. Contoh nyata adalah kasus tindak pidana korupsi yang terus-menerus terjadi tanpa adanya sanksi yang tegas.

Kondisi ini membuat para pelaku merasa bebas mengeksploitasi kekuasaan demi kepentingan pribadi tanpa rasa takut akan konsekuensi hukum.

Selain itu, penurunan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum menciptakan ketidakstabilan sosial. Rasa ketidakadilan dan frustrasi terhadap ketidakmampuan hukum dalam memberikan perlindungan yang sama bagi semua warga negara meningkatkan potensi ketegangan sosial.

Masyarakat cenderung merasa bahwa mereka yang memiliki kekuatan atau uang lebih berhak untuk lolos dari jeratan hukum, sementara mereka yang lemah dan tidak mampu akan terus menjadi korban.

Fenomena ini mengarah pada hilangnya rasa solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Ketidakstabilan sosial yang timbul menjadi tantangan besar bagi pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Upaya untuk mengatasi masalah ini membutuhkan reformasi di berbagai aspek. Salah satu langkah penting adalah meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi aparat penegak hukum. Integritas mereka perlu dijaga agar tidak terjebak dalam praktik-praktik yang dapat merusak sistem hukum.

Pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai keadilan, transparansi, dan profesionalisme harus menjadi prioritas utama. Dengan aparat yang berintegritas, diharapkan proses penegakan hukum dapat berjalan lebih objektif dan adil.

Selain itu, transparansi dalam proses hukum juga harus diutamakan. Masyarakat perlu diberikan akses untuk mengawasi dan menilai jalannya proses peradilan secara objektif. Teknologi dapat berperan besar dalam mendukung upaya ini.

Penggunaan sistem elektronik seperti e-court dan platform informasi hukum yang terbuka dapat membantu mempercepat proses peradilan dan mengurangi penyalahgunaan wewenang. Dengan demikian, masyarakat akan merasa lebih percaya terhadap sistem hukum karena prosesnya lebih efisien, cepat, dan transparan.

Baca Juga :  Hukum: Fungsi, Masalah, dan Solusi dalam Implementasinya

Pemberantasan korupsi di kalangan aparat penegak hukum juga harus menjadi prioritas utama. Sanksi yang tegas dan konsisten terhadap oknum yang terlibat dalam korupsi akan memberikan efek jera sekaligus menunjukkan bahwa hukum benar-benar dijalankan tanpa pandang bulu.

Langkah ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan masyarakat, tetapi juga memperkuat fondasi sistem hukum yang adil dan berwibawa. Selain itu, pembentukan lembaga pengawasan independen yang kuat dapat menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa aparat penegak hukum tetap berada dalam jalur yang benar.

Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya supremasi hukum juga perlu ditingkatkan. Edukasi publik mengenai hak dan kewajiban mereka di hadapan hukum menjadi salah satu langkah penting. Masyarakat yang sadar hukum akan lebih proaktif dalam menuntut keadilan dan memastikan bahwa hukum diterapkan dengan benar.

Partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi jalannya proses hukum juga dapat menjadi alat kontrol yang efektif terhadap potensi penyalahgunaan kekuasaan.

Melemahnya penegakan hukum di Indonesia merupakan masalah kompleks yang tidak hanya berakar pada satu faktor, tetapi melibatkan berbagai aspek, seperti integritas aparat, lambannya prosedur hukum, serta tingginya tingkat korupsi.

Dampaknya sangat besar, baik terhadap terciptanya rasa ketidakadilan di masyarakat maupun terhadap stabilitas sosial negara secara keseluruhan. Oleh karena itu, reformasi hukum yang menyeluruh dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dan mewujudkan sistem hukum yang benar-benar adil dan efektif.

Penegakan hukum yang kuat dan adil adalah salah satu syarat utama untuk menciptakan masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera.

Penulis : M Hafidatullah / Universitas Dharmas Indonesia

Editor : Fadli Akbar

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mengelola FoMO dalam Strategi Pemasaran Produk Lokal di Era Digital
Hukum: Fungsi, Masalah, dan Solusi dalam Implementasinya
Pers – Peran, Tantangan, dan Solusinya
Peran Anak Muda dalam Meningkatkan Ekonomi di Era Digital
Perilaku Bullying di Kalangan Remaja: Sebuah Ancaman Serius
Bahaya Narkoba bagi Pelajar, Ancaman Nyata bagi Masa Depan
Peran Penting Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045
Keselamatan Lalu Lintas: Tanggung Jawab Bersama untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:30 WIB

Mengelola FoMO dalam Strategi Pemasaran Produk Lokal di Era Digital

Senin, 17 Februari 2025 - 18:20 WIB

Hukum: Fungsi, Masalah, dan Solusi dalam Implementasinya

Senin, 17 Februari 2025 - 17:39 WIB

Pers – Peran, Tantangan, dan Solusinya

Minggu, 9 Februari 2025 - 20:59 WIB

Peran Anak Muda dalam Meningkatkan Ekonomi di Era Digital

Minggu, 9 Februari 2025 - 18:26 WIB

Perilaku Bullying di Kalangan Remaja: Sebuah Ancaman Serius

Berita Terbaru

Dua profesional sedang bekerja bersama dengan penuh fokus, mencerminkan etos kerja yang terencana, terstruktur, dan produktif sebagaimana diajarkan dalam Islam. Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Opini

Sarjana Muslim di Tengah Tantangan Dunia Kerja

Senin, 30 Jun 2025 - 21:30 WIB