Pendidikan adalah bekal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan. Tidak hanya tentang penguasaan pengetahuan intelektual, pendidikan juga mencakup pengembangan sosial, etika, dan adab.
Dalam hal ini, orang tua memiliki peran sebagai lingkungan pendidikan pertama yang dikenalkan kepada anak. Tanggung jawab utama orang tua meliputi mendidik, memenuhi kebutuhan, serta memberikan dukungan sosial yang diperlukan anak untuk meraih cita-citanya.
Dengan peran yang begitu vital, kehadiran orang tua dalam perjalanan pendidikan anak tidak dapat diremehkan.
Dukungan sosial yang diberikan orang tua mencakup berbagai aspek, mulai dari emosional hingga praktis. Anak membutuhkan motivasi dan dukungan emosional dari orang tua untuk merasa percaya diri dalam menghadapi tantangan belajar.
Dukungan ini dapat diwujudkan melalui tindakan sederhana, seperti memberikan pujian, dorongan, dan perhatian positif. Misalnya, dengan mengapresiasi usaha anak dalam belajar, orang tua dapat menanamkan rasa percaya diri yang penting untuk kesuksesan akademik mereka.
Lebih dari itu, orang tua berperan penting dalam membentuk karakter anak. Melalui komunikasi yang terbuka dan pengawasan yang baik, orang tua dapat menanamkan nilai-nilai pendidikan, kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab.
Kebiasaan belajar yang positif yang ditanamkan sejak dini akan terus melekat sepanjang hidup anak. Selain itu, sebagai teladan utama, orang tua perlu menunjukkan perilaku yang baik dan positif dalam keseharian mereka. Dengan begitu, anak dapat mencontoh sikap dan tindakan yang membangun.
Orang tua juga merupakan guru dan madrasah pertama bagi anak. Mereka dapat melibatkan diri secara aktif dalam proses belajar anak, misalnya dengan membantu mengerjakan tugas sekolah, mengajarkan keterampilan belajar, dan memberikan penjelasan tambahan saat anak menghadapi kesulitan.
Melalui keterlibatan ini, anak tidak hanya merasa didukung tetapi juga mendapatkan solusi atas hambatan belajar yang dihadapi. Hubungan yang terjalin selama proses ini juga akan mempererat kedekatan emosional antara orang tua dan anak.
Namun, tantangan muncul di era modern ini. Banyak orang tua yang hanya mampu memberikan dukungan finansial tanpa disertai perhatian emosional. Fokus pada pemenuhan kebutuhan materi, seperti fasilitas pendidikan, sering kali membuat orang tua melupakan pentingnya memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa nyaman kepada anak.
Akibatnya, banyak anak yang tumbuh tanpa bimbingan langsung dari orang tua, sehingga kurang memiliki fondasi emosional yang kuat. Kesibukan orang tua atau kurangnya pemahaman tentang kebutuhan anak sering menjadi alasan utama kondisi ini.
Padahal, peran aktif orang tua sangat diperlukan, terutama pada masa sekolah dasar yang menjadi pijakan awal bagi anak untuk memperluas dunia mereka. Orang tua tidak seharusnya menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah.
Dengan memantau, mengawasi, dan membantu pendidikan anak, orang tua dapat memastikan anak terhindar dari pengaruh negatif lingkungan luar. Misalnya, orang tua dapat berdiskusi tentang pelajaran di sekolah, memberikan motivasi saat anak merasa kesulitan, atau bahkan sekadar mendengarkan cerita anak tentang pengalaman mereka di sekolah.
Keterlibatan orang tua juga terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar anak. Ketika anak merasa didukung secara emosional dan praktis, mereka lebih bersemangat untuk menghadapi tantangan belajar.
Sebaliknya, kurangnya perhatian dari orang tua dapat membuat anak kehilangan arah dan semangat dalam belajar. Oleh karena itu, keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan finansial dan dukungan emosional menjadi kunci penting dalam membangun motivasi belajar anak.
Lebih jauh, kehadiran orang tua sebagai pembimbing tidak hanya membantu anak dalam aspek akademik, tetapi juga membentuk sikap dan pandangan mereka terhadap pendidikan secara keseluruhan.
Misalnya, orang tua yang aktif membaca bersama anak atau mendampingi saat mereka belajar menunjukkan bahwa pendidikan adalah hal yang bernilai. Dengan cara ini, anak akan lebih memahami bahwa belajar bukan hanya kewajiban tetapi juga kesempatan untuk berkembang dan mencapai mimpi-mimpinya.
Di sisi lain, penting untuk diingat bahwa dukungan orang tua tidak selalu harus berupa pengawasan ketat atau keterlibatan langsung setiap saat. Kadang-kadang, memberikan kepercayaan kepada anak untuk mengambil tanggung jawab atas tugas mereka juga dapat menjadi bentuk dukungan yang berarti.
Hal ini mengajarkan anak tentang pentingnya kemandirian dan bagaimana mengatur waktu mereka dengan baik. Namun, kepercayaan ini harus dibarengi dengan komunikasi yang terbuka sehingga anak merasa nyaman untuk berbagi masalah atau tantangan yang mereka hadapi.
Orang tua juga dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif di rumah. Misalnya, menyediakan ruang belajar yang nyaman dan bebas dari gangguan, serta menetapkan waktu khusus untuk belajar. Dukungan seperti ini menunjukkan kepada anak bahwa belajar adalah prioritas yang penting.
Selain itu, orang tua dapat mengenalkan kebiasaan-kebiasaan baik seperti membaca buku bersama atau menonton video edukasi yang relevan dengan pelajaran mereka di sekolah. Semua ini akan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak.
Sebagai tambahan, orang tua juga perlu memperhatikan aspek emosional anak dalam perjalanan pendidikannya. Kadang-kadang, anak merasa terbebani dengan tuntutan akademik atau tekanan dari lingkungan sosial mereka.
Dalam situasi seperti ini, kehadiran orang tua sebagai pendengar yang baik dapat memberikan rasa nyaman dan dukungan moral yang sangat dibutuhkan. Anak yang merasa didukung secara emosional cenderung memiliki motivasi yang lebih kuat untuk belajar dan menghadapi tantangan.
Pada akhirnya, peran orang tua dalam pendidikan anak tidak hanya berfokus pada hasil akademik tetapi juga pada pembentukan karakter dan kepribadian mereka. Dengan memberikan perhatian yang seimbang antara aspek emosional dan praktis, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan anak secara menyeluruh.
Ketika anak merasa dihargai dan didukung, mereka akan memiliki kepercayaan diri dan semangat untuk terus belajar dan berkembang.
Melalui keterlibatan aktif orang tua, anak tidak hanya belajar tentang pelajaran sekolah tetapi juga mendapatkan pelajaran hidup yang berharga. Hal ini menjadi fondasi penting untuk masa depan mereka, baik dalam dunia pendidikan maupun kehidupan secara umum.
Oleh karena itu, orang tua harus menyadari bahwa peran mereka tidak tergantikan dalam mendukung dan membimbing anak untuk mencapai potensi terbaik mereka. Dengan kehadiran dan perhatian yang tulus, orang tua dapat menjadi inspirasi terbesar bagi anak-anak mereka untuk meraih kesuksesan.
Penulis : Gita Aulia / Prodi PGSD / Universitas Dharmas Indonesia
Editor : Anisa Putri