Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

- Jurnalis

Senin, 13 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi foto/teachertrainingmumbai

Ilustrasi foto/teachertrainingmumbai

Generasi emas yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2012 diproyeksikan sebagai hadiah perayaan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Menurut M. Nuh, periode 2012 hingga 2035 merupakan masa bonus demografi bagi Indonesia, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mendominasi dibandingkan usia anak-anak dan lansia.

Generasi emas ini menjadi tumpuan masa depan bangsa yang sangat strategis dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya di tengah tantangan globalisasi. Bonus demografi ini memberikan peluang emas bagi Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial jika dikelola dengan baik.

Visi Indonesia Emas 2045 bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Namun, visi ini dapat terhambat oleh beberapa masalah, seperti korupsi dalam pemerintahan, lunturnya nasionalisme, konflik internal, eksploitasi sumber daya alam oleh pihak asing, serta lemahnya mental dan sikap generasi muda.

Untuk mewujudkan generasi emas, sinergi antara pemerintah, sekolah, dan orang tua sangatlah penting. Pemerintah bertugas menyediakan kebijakan dan fasilitas pendidikan berkualitas, seperti anggaran pendidikan yang memadai, pelatihan guru, serta infrastruktur pendidikan yang mendukung.

Di sisi lain, sekolah sebagai institusi formal harus mampu memberikan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman, sementara orang tua berperan sebagai pendidik pertama yang membentuk karakter anak sejak dini.

Menurut Eddy Wibowo, generasi emas Indonesia adalah generasi penerus bangsa yang memiliki produktivitas, nilai, dan potensi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, generasi ini perlu dikelola dan dimanfaatkan secara optimal agar dapat menjadi individu yang berkarakter dan cerdas.

Berkarakter berarti memiliki sikap, pola pikir, dan perilaku yang berdasarkan moral kokoh. Karakter menjadi fondasi bagi generasi muda untuk mengambil keputusan dan bertindak demi kemajuan bangsa.

Generasi emas juga harus cerdas, yaitu mampu mengelola berbagai elemen dalam situasi yang dihadapi untuk mencapai tujuan dengan sukses. Selain itu, generasi ini harus kompetitif, mampu menampilkan perilaku yang sesuai untuk memenuhi tuntutan zaman.

Sikap peduli lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki oleh generasi emas. Medina (2023) menjelaskan bahwa kepedulian terhadap lingkungan berarti tindakan untuk mencegah kerusakan serta memperbaiki kondisi lingkungan yang sudah rusak.

Baca Juga :  Pendidikan Sebagai Kunci Membangun Masa Depan Bangsa

Alam memberikan banyak manfaat, seperti udara, air, makanan, material, dan ruang rekreasi. Selain itu, waktu yang dihabiskan di alam terbukti bermanfaat bagi kesehatan mental. Namun, jika lingkungan tidak dijaga, hal ini akan berdampak buruk pada masyarakat, mulai dari terganggunya ekosistem hingga menurunnya kualitas hidup manusia.

Sikap peduli lingkungan harus diajarkan sejak dini melalui pendidikan dan contoh konkret dari orang dewasa agar generasi muda menyadari pentingnya menjaga bumi untuk masa depan.

Mutu generasi emas menjadi modal utama daya saing bangsa, terutama dalam masyarakat berbasis pengetahuan. Pendidikan bermutu menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas generasi ini.

Pendidikan yang kontekstual dan relevan dengan kebutuhan peserta didik harus menjadi prioritas.

“Mutu pendidikan yang relevan dengan kebutuhan peserta didik dan tantangan bangsa sangat diperlukan dalam konteks pembangunan nasional,” ungkap Drs. Otib Satibi Hidayat, M.Pd, staf pengajar Universitas Negeri Jakarta, dalam seminar nasional bertajuk “Perkembangan Pendidikan Indonesia Menuju Generasi Emas” di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), 27 Januari.

Otib juga menambahkan bahwa pendidikan memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Pemerintah telah melakukan berbagai terobosan kebijakan pendidikan, salah satunya dengan mencanangkan tema “Bangkitnya Generasi Emas Indonesia” pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2012. Kebijakan ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan generasi yang mampu menghadapi tantangan global sekaligus menjaga identitas bangsa.

Generasi, secara sederhana, diartikan sebagai kelompok manusia pada suatu masa yang memiliki ciri khas tertentu dan memengaruhi perubahan sejarah. Menurut Notosusanto, generasi adalah kelompok inti yang menjadi panutan dalam situasi sosial tertentu.

Sementara itu, kata “emas” merujuk pada sesuatu yang tinggi mutunya, berharga, dan bernilai. Dengan demikian, generasi emas adalah sekelompok individu yang hidup pada masa yang sama dengan kualitas tinggi, sehingga menjadi teladan dalam membangun bangsa dan negara.

Baca Juga :  Memberantas Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar SMA

Definisi generasi emas dapat beragam tergantung pada pandangan dan kebutuhan suatu kelompok atau bangsa. Namun, esensinya tetap mengacu pada kualitas dan kontribusi yang diberikan untuk kemajuan bangsa.

Untuk mencapai tujuan ini, pendidikan menjadi instrumen utama. Tidak hanya pendidikan formal, tetapi juga pendidikan moral, lingkungan, dan karakter yang dapat membentuk generasi yang mampu menghadapi tantangan global.

Pendidikan karakter berperan penting dalam membentuk pola pikir dan tindakan yang berlandaskan moral dan etika. Selain itu, pendidikan lingkungan mengajarkan generasi muda untuk menghargai alam dan menjaga keberlanjutan ekosistem sebagai bagian integral dari kehidupan manusia.

Dengan kombinasi ini, generasi emas diharapkan tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan.

Generasi emas juga harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman yang begitu cepat. Era digital menuntut generasi muda untuk menguasai teknologi dan memanfaatkan inovasi sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Kemampuan ini harus diimbangi dengan nilai-nilai kemanusiaan agar teknologi digunakan secara bijaksana dan tidak merusak tatanan sosial. Oleh karena itu, peran keluarga, sekolah, dan masyarakat menjadi sangat penting dalam membimbing generasi muda agar tidak hanya mengejar kesuksesan materi, tetapi juga memiliki jiwa yang peduli terhadap sesama dan lingkungan.

Dalam upaya mewujudkan generasi emas, semua pihak harus berperan aktif. Pemerintah, sebagai pengambil kebijakan, perlu memastikan bahwa program-program pendidikan berjalan sesuai dengan visi nasional. Sekolah dan institusi pendidikan lainnya harus menjadi tempat yang kondusif untuk belajar dan berkembang.

Sementara itu, orang tua dan masyarakat juga memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan dukungan dan teladan yang baik bagi generasi muda. Dengan kerja sama yang erat, Indonesia dapat mewujudkan visi generasi emas 2045, menjadikan bangsa ini sebagai negara maju yang bermartabat dan kompetitif di kancah dunia.

Penulis : Selvia Natita Sari / Universitas Dharmas Indonesia

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Hukum: Fungsi, Masalah, dan Solusi dalam Implementasinya
Pers – Peran, Tantangan, dan Solusinya
Peran Anak Muda dalam Meningkatkan Ekonomi di Era Digital
Perilaku Bullying di Kalangan Remaja: Sebuah Ancaman Serius
Bahaya Narkoba bagi Pelajar, Ancaman Nyata bagi Masa Depan
Peran Penting Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045
Keselamatan Lalu Lintas: Tanggung Jawab Bersama untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Menelusuri Ketidakadilan di Papua: Pelanggaran HAM dan Peran Otonomi Khusus

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 18:20 WIB

Hukum: Fungsi, Masalah, dan Solusi dalam Implementasinya

Senin, 17 Februari 2025 - 17:39 WIB

Pers – Peran, Tantangan, dan Solusinya

Minggu, 9 Februari 2025 - 20:59 WIB

Peran Anak Muda dalam Meningkatkan Ekonomi di Era Digital

Minggu, 9 Februari 2025 - 18:26 WIB

Perilaku Bullying di Kalangan Remaja: Sebuah Ancaman Serius

Minggu, 9 Februari 2025 - 16:57 WIB

Bahaya Narkoba bagi Pelajar, Ancaman Nyata bagi Masa Depan

Berita Terbaru