PC IMM Malang Raya Ajak Mahasiswa Bangun Kesadaran Kolektif di Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

- Jurnalis

Minggu, 1 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dokumentasi bersama setelah  Kajian Publik Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Foto: PC IMM Malang Raya

Dokumentasi bersama setelah Kajian Publik Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Foto: PC IMM Malang Raya

PC IMM Malang Raya memperingati HAKTP melalui Kajian Publik yang membahas sejarah dan akar kekerasan terhadap perempuan. Acara ini menghadirkan narasumber ahli yang menyerukan kesadaran kolektif dan aksi nyata melawan kekerasan, khususnya di lingkungan pendidikan. Para kader IMM diimbau terus memperjuangkan keadilan dan menekan budaya kekerasan.

Malang, Sorotnesia.com – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malang Raya menggelar Kajian Publik dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP). Acara ini diselenggarakan pada Jumat, 29 November 2024 di Kampung Mahasiswa PJE, Malang, dengan mengangkat tema “Mengingat Sejarah, Menggerakkan Aksi: Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan sebagai Momentum Perubahan.”

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Kepala Program Studi Sosiologi FISIP UMM, Luluk Dwi Kumalasari, M.Si., serta pegiat isu perempuan, Miri Pariyas, yang dimoderatori oleh Ketua Bidang Immawati PC IMM Malang Raya, Eka Shofariyah.

Baca Juga :  Mahasiswa Amikom Dorong Kreativitas UMKM Triharjo Melalui Workshop Fotografi dan Desain Grafis

Dalam pemaparannya, Luluk Dwi Kumalasari menjelaskan latar historis peringatan HAKTP yang berakar dari perjuangan Mirabal Sisters di Republik Dominika melawan rezim diktator Rafael Trujillo. Ia menyoroti bahwa berbagai bentuk kekerasan, baik fisik maupun non-fisik, merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Kekerasan tidak hanya berupa fisik, tetapi juga struktural dan kultural. Kita harus memahami bentuk-bentuk kekerasan ini agar mampu menciptakan kesadaran kolektif dan aksi nyata untuk perubahan,” ungkap Luluk.

Luluk juga mengajak peserta untuk memahami bahwa kekerasan sering kali muncul akibat norma sosial dan budaya yang cenderung membenarkan kekerasan.

Miri Pariyas memaparkan realitas peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan di berbagai lingkungan, termasuk kampus dan sekolah. “Kasus kekerasan terus meningkat, dan kita sebagai bagian dari masyarakat harus lebih waspada.

Baca Juga :  UI dan UiTM Perkuat Kolaborasi Penelitian Tata Ruang Perkotaan Berkelanjutan

Miri menegaskan perlunya tindakan nyata dari para aktivis. “Jangan hanya mengkritik, tetapi juga berkontribusi melalui langkah konkret untuk menekan angka kekerasan,” pesannya.

Ia juga mengingatkan bahwa kekerasan bukan hanya persoalan perempuan. “Budaya kekerasan yang dianggap biasa harus segera dihentikan melalui pendidikan dan advokasi,” tambahnya.

Di akhir acara, Luluk menyerukan kepada kader IMM Malang Raya untuk berperan aktif melawan segala bentuk ketidakadilan. “Ketidakadilan adalah musuh besar gerakan IMM. Perlawanan terhadapnya adalah kewajiban setiap kader IMM,” tegasnya.

Kajian ini diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif dan memantik aksi nyata di kalangan mahasiswa untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan bebas dari kekerasan.

Penulis : Wira Pratama

Editor : Anisa Putri

Sumber Berita: krajan.id

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Penyuluhan “Ecodana” Mahasiswa UPN Jatim Dorong Ibu-Ibu PKK Surabaya Lebih Melek Keuangan dan Peduli Lingkungan
Gagasan Bisnis Kreatif, Siswi MAN 2 Tuban Raih Juara 1 Nasional dalam Ajang Business Plan
Bill Gates Kunjungi Sekolah di Jakarta, Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo
Perpusnas Luncurkan Program KKN Tematik Literasi 2025, Gandeng 20 Perguruan Tinggi untuk Tingkatkan Literasi Desa
UMKM Joyosuran Kian Tangguh Berkat Pendampingan Mahasiswa UNS Berbasis Technosociopreneurship
Adakan Konferensi Pers, Aliansi Cipayung Situbondo Tolak Undang-undang TNI dan Sampaikan Tuntutan
Dukung Pariwisata Berbasis Teknologi, KKN UNS Luncurkan Peta Interaktif di Sirapan
Mahasiswa KKN UNS Hadirkan Peta Tutupan Lahan untuk Perencanaan Pembangunan Giritontro

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:56 WIB

Penyuluhan “Ecodana” Mahasiswa UPN Jatim Dorong Ibu-Ibu PKK Surabaya Lebih Melek Keuangan dan Peduli Lingkungan

Minggu, 25 Mei 2025 - 16:40 WIB

Gagasan Bisnis Kreatif, Siswi MAN 2 Tuban Raih Juara 1 Nasional dalam Ajang Business Plan

Jumat, 16 Mei 2025 - 12:51 WIB

Bill Gates Kunjungi Sekolah di Jakarta, Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:13 WIB

Perpusnas Luncurkan Program KKN Tematik Literasi 2025, Gandeng 20 Perguruan Tinggi untuk Tingkatkan Literasi Desa

Sabtu, 26 April 2025 - 08:32 WIB

UMKM Joyosuran Kian Tangguh Berkat Pendampingan Mahasiswa UNS Berbasis Technosociopreneurship

Berita Terbaru

Dua profesional sedang bekerja bersama dengan penuh fokus, mencerminkan etos kerja yang terencana, terstruktur, dan produktif sebagaimana diajarkan dalam Islam. Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Opini

Sarjana Muslim di Tengah Tantangan Dunia Kerja

Senin, 30 Jun 2025 - 21:30 WIB