Atlet wheelchair tennis Papua tampil gemilang di PEPARNAS XVII berkat program manajemen latihan berbasis data dan pembinaan fisik holistik. Dengan dukungan mahasiswa FKOR UNS dan pelatih, mereka meraih 1 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Program ini menjadi inspirasi untuk pengembangan olahraga disabilitas di Indonesia.
Surakarta, Sorotnesia.com – Prestasi gemilang atlet wheelchair tennis NPC Papua di PEPARNAS XVII Surakarta 2024 menjadi bukti nyata keberhasilan strategi manajemen dan pembinaan fisik yang terstruktur.
Program ini didukung penuh oleh kolaborasi antara mahasiswa Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret (FKOR UNS) melalui magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan tim pelatih, yang memberikan pendekatan inovatif dalam melatih atlet disabilitas.
Berlangsung dari Juli hingga Oktober 2024 di Lapangan Tenis Stadion Manahan, Surakarta, program ini difokuskan pada dua aspek utama: efektivitas manajemen latihan dan pembinaan fisik holistik. Pendekatan ini terbukti ampuh dengan raihan 1 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu pada pertandingan yang berlangsung pada 6–13 Oktober 2024.

Manajemen latihan yang diterapkan memberikan prioritas pada kebutuhan individu setiap atlet. Dengan menggunakan data sebagai acuan, mahasiswa FKOR UNS bersama pelatih memantau perkembangan kecepatan, kekuatan, dan daya tahan atlet selama sesi latihan dan pertandingan. Pendekatan ini memungkinkan penyesuaian strategi latihan secara berkala agar lebih efektif dan relevan dengan kondisi setiap atlet.
“Kami memastikan program latihan dirancang secara spesifik untuk meningkatkan performa optimal atlet di lapangan,” ungkap perwakilan mahasiswa FKOR UNS. Melalui jadwal yang terstruktur dan simulasi pertandingan, para atlet mendapatkan pengalaman yang mendekati situasi nyata kompetisi.
Aspek fisik menjadi fokus penting dalam program ini. Mahasiswa FKOR UNS mendampingi atlet dalam latihan kekuatan otot, daya tahan tubuh, dan mobilitas kursi roda. Metode latihan disesuaikan untuk memastikan bahwa beban latihan tidak menjadi terlalu berat, tetapi tetap memberikan peningkatan signifikan pada kemampuan fisik atlet.

“Pendekatan holistik sangat penting, terutama untuk atlet disabilitas. Kami belajar bagaimana memadukan latihan fisik dengan strategi yang tidak hanya meningkatkan kemampuan, tetapi juga menjaga kebugaran mereka,” ujar salah satu mahasiswa FKOR UNS.
Dengan dukungan manajemen yang terstruktur dan pembinaan fisik yang efektif, atlet wheelchair tennis Papua sukses mencetak prestasi di PEPARNAS XVII. Selain hasil medali, program ini memberikan manfaat jangka panjang, baik bagi para atlet maupun mahasiswa yang terlibat dalam proses pembinaan.
“Program ini bukan hanya membantu atlet meraih prestasi, tetapi juga menjadi acuan pembinaan atlet disabilitas di Indonesia,” ujar mahasiswa FKOR UNS.
Keberhasilan ini memberikan dampak positif bagi pengembangan olahraga disabilitas di Indonesia. Dengan pendekatan yang terencana dan kolaboratif, olahraga disabilitas dapat terus tumbuh dan menginspirasi banyak pihak untuk melampaui batasan.
“Kerja sama ini menjadi bukti bahwa melalui manajemen dan pembinaan yang tepat, prestasi luar biasa dapat diraih,” tambah pelatih lainnya.
Penulis : Tim Hibah MBKM Wheelchair Tennis Papua | Universitas Sebelas Maret
Editor : Anisa Putri