Kenali Stunting, Cegah Sejak Dini: Mahasiswa KKN-T UNDIP Berikan Edukasi Pencegahan Stunting kepada Kader Posyandu Desa Tedunan

- Redaksi

Sabtu, 8 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemberian edukasi faktor penyebab dan pencegahan dini stunting kepadakKader Posyandu Desa Tedunan. Foto: Pribadi

Pemberian edukasi faktor penyebab dan pencegahan dini stunting kepadakKader Posyandu Desa Tedunan. Foto: Pribadi

Mahasiswa KKN-T UNDIP 2025 menggelar edukasi stunting bagi kader Posyandu di Desa Tedunan, Demak. Kegiatan ini membahas faktor penyebab, deteksi dini, serta pencegahan stunting dengan praktik langsung pengukuran antropometri. Diharapkan kader Posyandu dapat berperan aktif dalam menekan angka stunting.

Demak, Sorotnesia.comMahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro (UNDIP) 2025 mengintensifkan edukasi kesehatan kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan kepada kader Posyandu di Desa Tedunan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak.

Kegiatan yang berlangsung pada 4 Februari 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader Posyandu dalam identifikasi dan pencegahan stunting sejak dini.

Stunting masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan. Kekurangan gizi kronis pada anak dapat berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak, sehingga mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan. Oleh karena itu, peran kader Posyandu sebagai garda terdepan dalam pemantauan tumbuh kembang anak sangatlah krusial.

Baca Juga :  BUDIKDAMBER, Upaya KKN Unair Ciptakan Lapangan Kerja di Desa Wringinputih

Shyalia Anya Nadhira, mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP yang bertindak sebagai pemateri, menekankan pentingnya pemenuhan gizi sejak dini untuk mencegah stunting.

“Stunting bukan hanya masalah pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan kognitif anak. Oleh karena itu, deteksi dini dan edukasi kepada masyarakat menjadi langkah penting dalam menekan angka stunting,” jelas Shyalia.

Dalam sesi edukasi, Shyalia memaparkan berbagai aspek penting terkait stunting, antara lain:

  • Pola makan seimbang dan pemenuhan nutrisi sejak masa kehamilan hingga anak lahir.
  • Pemantauan tumbuh kembang anak untuk mendeteksi kemungkinan stunting sejak dini.
  • Cara membaca grafik pertumbuhan di Kartu Menuju Sehat (KMS) dan plotting kurva pertumbuhan WHO.

Selain teori, peserta juga mendapatkan praktik langsung dalam pengukuran antropometri, seperti pengukuran tinggi badan dan berat badan balita, guna meningkatkan akurasi dalam mendeteksi risiko stunting.

Baca Juga :  Mahasiswa UNS Ciptakan Patch Edible Film dari Limbah Tahu dan Daun Kersen untuk Atasi Sariawan
Pemberian pelatihan membaca Kurva Pertumbuhan WHO. Foto: Pribadi
Pemberian pelatihan membaca Kurva Pertumbuhan WHO. Foto: Pribadi

Para kader Posyandu yang mengikuti pelatihan ini mengaku mendapatkan banyak wawasan baru. Mereka merasa lebih siap dalam menjalankan tugasnya untuk mensosialisasikan pentingnya gizi dan pemantauan pertumbuhan anak kepada masyarakat.

“Kami jadi lebih memahami bagaimana cara membaca grafik pertumbuhan dan memberikan informasi yang benar kepada ibu-ibu di desa,” ujar salah satu kader Posyandu yang hadir.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T UNDIP berharap kader Posyandu di Desa Tedunan dapat menjadi agen perubahan dalam upaya pencegahan stunting. Dengan edukasi yang berkelanjutan, angka stunting di desa ini diharapkan dapat ditekan, sehingga generasi mendatang tumbuh lebih sehat dan cerdas.

Penulis : Shyalika Anya | Mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mahasiswa Hukum UBB Tanamkan Kesadaran Lingkungan di Tengah Isu Tambang Timah Bangka Belitung
Satu Titik Seribu Pandang, Ikon Wisata Baru dari KKN UNS di Desa Glapansari
BRAVY Hadirkan Ruang Aman untuk Latihan Speaking di BraySpace: Belajar Bahasa Inggris Tanpa Takut Salah
Ombak Berdaya, Nelayan Sejahtera: Inovasi Mahasiswa UNEJ Menggerakkan Ekonomi Pesisir Pugerkulon
Dokter Muda Lulusan LPDP, Tungki Pratama Umar, Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Berpengaruh di Dunia
Inovasi Mahasiswa KKN UNS 131: Ubah Limbah Makanan Jadi Kompos Cair untuk Dukung SDGs dan Kemandirian Pangan
Radya Nasywa Zahira, Mahasiswi UGM yang Terpilih Sebagai Delegasi Fully Funded SMI Youth Exchange 2025
Mahasiswa KKN UNS 281 Dorong Kemandirian Desa Udanwuh Lewat Inovasi Cenil dan Hidroponik

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 10:23 WIB

Mahasiswa Hukum UBB Tanamkan Kesadaran Lingkungan di Tengah Isu Tambang Timah Bangka Belitung

Jumat, 31 Oktober 2025 - 16:43 WIB

Satu Titik Seribu Pandang, Ikon Wisata Baru dari KKN UNS di Desa Glapansari

Rabu, 29 Oktober 2025 - 18:19 WIB

BRAVY Hadirkan Ruang Aman untuk Latihan Speaking di BraySpace: Belajar Bahasa Inggris Tanpa Takut Salah

Rabu, 8 Oktober 2025 - 19:34 WIB

Ombak Berdaya, Nelayan Sejahtera: Inovasi Mahasiswa UNEJ Menggerakkan Ekonomi Pesisir Pugerkulon

Rabu, 1 Oktober 2025 - 22:47 WIB

Dokter Muda Lulusan LPDP, Tungki Pratama Umar, Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Berpengaruh di Dunia

Berita Terbaru