Peran orang tua dalam pendidikan anak memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan anak, baik dalam pendidikan formal maupun informal. Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak sejak dini.
Mereka memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan anak dibandingkan guru di sekolah. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi teladan, pendidik, sekaligus pembimbing dalam kehidupan anak.
Pendidikan adalah salah satu aspek paling penting dalam kehidupan anak-anak, yang merupakan generasi penerus bangsa. Baik atau buruknya pertumbuhan seorang anak sangat bergantung pada pendidikan yang diterimanya selama masa kecil, baik melalui tugas-tugas sekolah maupun pendidikan yang diberikan oleh orang tua di rumah.
Pendidikan yang dimulai sejak dini dapat membantu membentuk karakter anak secara optimal, baik dari segi etika, moral, maupun keterampilan akademik.
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengajarkan sopan santun dan nilai-nilai etika kepada anak. Menurut Iriani dkk. (2014), pembelajaran etika yang diberikan sejak usia dini akan membantu anak mengembangkan kebiasaan baik yang berlanjut hingga dewasa.
Dalam konteks ini, pendidikan tidak hanya mencakup pelajaran di sekolah, tetapi juga mencakup pembentukan karakter di rumah, seperti mengajarkan perilaku positif, keagamaan, serta nilai-nilai moral lainnya.
Lingkungan keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi anak untuk belajar dan berkembang. Menurut Ahmadi (2007:108), keluarga adalah tempat pertama di mana anak melakukan sosialisasi dan belajar hidup bersama orang lain. Ayah dan ibu adalah figur yang paling dekat dengan anak, sehingga interaksi di dalam keluarga sangat memengaruhi perkembangan anak, baik secara emosional maupun intelektual.
Contoh nyata dari pengalaman pribadi dapat menggambarkan peran besar orang tua dalam pendidikan anak. Ketika saya duduk di bangku sekolah dasar, saya sering merasa kesulitan dalam pelajaran Bahasa Indonesia, terutama saat menulis karangan atau memahami teks bacaan.
Rasa frustrasi sempat menghantui saya, tetapi dukungan orang tua saya menjadi kunci dalam mengatasi tantangan tersebut. Setiap malam, ayah saya meluangkan waktu untuk membantu saya mengerjakan tugas sekolah. Ia sering membawa buku cerita yang menarik dan meminta saya membaca dengan keras, lalu menceritakan kembali isinya. Metode ini tidak hanya meningkatkan pemahaman saya, tetapi juga melatih kemampuan berbicara dan menulis.
Ibu saya juga berperan aktif dalam membantu saya menyusun karangan. Ketika saya kesulitan menemukan kata-kata yang tepat, ia memberikan contoh kalimat sederhana dan membimbing saya untuk mengembangkan ide. Selain itu, orang tua saya selalu mendorong saya untuk menggali pengetahuan di luar sekolah.
Kami sering pergi ke perpustakaan bersama, dan mereka mengajarkan pentingnya membaca buku sesuai minat, baik fiksi maupun nonfiksi. Melalui pengalaman ini, mereka tidak hanya membantu saya dalam aspek akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting, seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja keras.
Pendidikan yang diberikan orang tua tidak terbatas pada aspek akademik saja. Mereka juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang membantu anak memahami pentingnya integritas, empati, dan toleransi. Misalnya, ketika saya menghadapi kegagalan, mereka selalu menekankan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Pesan ini memberikan saya keberanian untuk mencoba lagi dan tidak menyerah.
Selain itu, orang tua berperan dalam memberikan dorongan moral dan penguatan karakter. Hal ini penting karena pendidikan bukan hanya soal mendapatkan nilai tinggi di sekolah, tetapi juga tentang bagaimana anak mampu menghadapi tantangan dalam kehidupan. Pengalaman ini membuktikan bahwa peran orang tua sebagai pendidik sangat penting untuk membentuk anak menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan berintegritas.
Peran orang tua dalam pendidikan anak juga mencakup pembentukan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Lingkungan rumah yang penuh kasih sayang dan dukungan emosional memungkinkan anak merasa nyaman untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya.
Selain itu, keterlibatan aktif orang tua dalam kegiatan belajar anak, seperti mendampingi mereka saat belajar atau berdiskusi tentang hal-hal menarik, akan meningkatkan semangat anak untuk terus belajar.
Dalam era modern ini, tantangan bagi orang tua semakin besar. Kemajuan teknologi dan akses informasi yang luas dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi pendidikan anak. Oleh karena itu, orang tua harus beradaptasi dengan perubahan zaman dan memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Mereka perlu memastikan bahwa anak memanfaatkan teknologi secara bijak untuk mendukung proses belajar, bukan sekadar untuk hiburan.
Kesimpulannya, peran orang tua dalam pendidikan anak tidak dapat tergantikan. Mereka adalah fondasi utama dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak sejak dini. Dengan memberikan perhatian, bimbingan, dan dukungan yang konsisten, orang tua dapat membantu anak mengembangkan potensi terbaiknya. Pendidikan yang dimulai dari keluarga akan menjadi bekal berharga bagi anak untuk menghadapi masa depan.
Penulis : Verawati / Universitas Dharmas Indonesia
Editor : Anisa Putri