Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 5 tidak hanya hadir dalam Apel Akbar Hari Santri Nasional di Ambarawa, namun turut mengukuhkan peran mereka sebagai generasi penerus yang melanjutkan semangat juang para santri dalam menjaga keutuhan bangsa dan masa depan yang lebih baik. Melalui program KKN, mereka memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan moderasi.
Semarang, Krajan.id – Peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober kembali mengingatkan kita akan peran penting santri dalam sejarah bangsa. Pada kesempatan ini, Kelompok KKN Reguler 83 Posko 5 UIN Walisongo tak hanya menjadi peserta apel akbar, namun juga mengukuhkan peran mereka sebagai penerus semangat juang para santri terdahulu.
Kegiatan yang berlangsung di SMP Islam Sudirman, Ambarawa ini mengusung tema “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan”, tema yang relevan dalam menghubungkan perjuangan masa lalu dengan tantangan masa kini dan masa depan.
Partisipasi mahasiswa KKN UIN Walisongo dalam kegiatan ini menunjukkan bagaimana generasi muda, terutama mereka yang terlibat dalam program pengabdian masyarakat, ikut serta dalam upaya menjaga warisan perjuangan bangsa. Mereka hadir bersama santri, tokoh masyarakat, dan aparat setempat dalam rangkaian apel yang berlangsung khidmat.
Kapolsek Ambarawa, AKP Ririh Widiastuti, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya mengenang peran santri dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
“Santri tidak hanya berjuang di masa lalu, tetapi mereka juga menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa di masa depan,” ucapnya.
Pembacaan ikrar santri yang menjadi bagian penting dari upacara ini, seolah menjadi simbol bagaimana nilai-nilai perjuangan tetap hidup di tengah-tengah masyarakat. Bagi para mahasiswa KKN, keterlibatan mereka dalam kegiatan ini juga mengukuhkan tanggung jawab untuk turut mengawal masa depan bangsa, tidak hanya melalui pendidikan, tetapi juga melalui aksi nyata di tengah masyarakat.
Apel akbar ini juga dihadiri berbagai elemen masyarakat seperti Ansor, Banser, Muslimat, Fatayat, serta IPNU-IPPNU, menandakan bahwa Hari Santri bukan hanya milik pesantren, tapi juga seluruh komponen bangsa. Keterlibatan mahasiswa KKN dalam acara ini menjadi refleksi nyata bagaimana generasi muda turut memperkuat nilai kebangsaan dan moderasi beragama.
Penulis : Masyitoh Putri Itsnaini | Mahasiswa UIN Walisongo
Editor : Anisa Putri