Semester Berkarya: Upaya Membangun Kompetensi Mahasiswa

- Jurnalis

Selasa, 17 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kegiatan Konsultasi Semester Berkarya. (penulis)

Kegiatan Konsultasi Semester Berkarya. (penulis)

Persaingan di dunia kerja terus meningkat, menuntut sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga kompetensi sesuai kebutuhan industri. Dalam konteks ini, perguruan tinggi memegang peran penting sebagai penghubung antara pendidikan dan dunia kerja.

Melalui kurikulum relevan, kemitraan strategis, serta dorongan inovasi, perguruan tinggi dapat mencetak lulusan yang siap kerja, adaptif, dan berpotensi menjadi pemimpin masa depan.

Salah satu terobosan inovatif dalam pendidikan tinggi untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa adalah program Semester Berkarya. Konsep ini selaras dengan visi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang memberikan ruang kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas dan terlibat langsung dalam kegiatan yang relevan dengan industri dan masyarakat.

Semester Berkarya bertujuan memberikan mahasiswa pengalaman langsung menerapkan ilmu yang dipelajari. Penguasaan keahlian teknis (hard skill) sesuai bidang studi dan pengembangan keterampilan seperti komunikasi, kerja tim, dan kepemimpinan (soft skill) menjadi fokus utama.

Baca Juga :  Dampak Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Pantai Labuhan Haji dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan

Program ini juga mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja melalui kolaborasi dengan industri atau masyarakat, memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan mitra eksternal. Selain itu, Semester Berkarya mendorong mahasiswa menghasilkan karya inovatif yang memberikan solusi atas permasalahan nyata.

Sebagai contoh, Universitas Kristen Teknologi Solo (UKTS) telah mengintegrasikan Semester Berkarya ke dalam kurikulum semua program studi, seperti Pendidikan Agama Kristen, Pastoral Konseling, Teknik Lingkungan, Teknik Informatika, Manajemen, dan Akuntansi.

Program ini dijalankan pada semester kelima dengan bobot 21 SKS. Mahasiswa tidak hanya berkolaborasi dalam program studi masing-masing, tetapi juga lintas program studi untuk menghasilkan karya inovatif.

Pada semester gasal 2024/2025, beberapa karya inovatif telah dihasilkan mahasiswa UKTS melalui Semester Berkarya. Mahasiswa Teknik Informatika, seperti Natasya Pritasandri S., Agustina Martha C., dan Yohana Tondi B. P., menciptakan prototipe ujian online berbasis web untuk seleksi masuk mahasiswa baru.

Baca Juga :  Dampak Positif dan Negatif Gadget pada Konsentrasi Anak Sekolah Dasar

Sementara itu, mahasiswa Manajemen, di antaranya Priska Arantxa Bessie, Jayawardani Januari Christie, Angel Delia Eka Putri, Priska Alysia Putri dan Lamborgini Lionatan.membuat video promosi sebagai strategi digital untuk menarik konsumen di Western Food Sido Londo. Selain itu, mahasiswa juga menghasilkan artikel di jurnal pengabdian serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) untuk karya inovatif.

Manfaat Semester Berkarya bagi mahasiswa sangat signifikan. Program ini memberikan pengalaman langsung dalam menghadapi tantangan dunia nyata, memperkaya portofolio dengan karya relevan, serta memperluas koneksi profesional. Selain itu, kompetensi mahasiswa diperkuat melalui kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, dan adaptif yang dibangun selama program berlangsung.

Dengan pendekatan berbasis pengalaman, Semester Berkarya membantu mahasiswa tidak hanya untuk “mengetahui,” tetapi juga “melakukan” dan “menjadi.” Program ini menjadi salah satu upaya nyata untuk mencetak lulusan unggul, siap bersaing di pasar kerja global, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Penulis : Kristyana Dananti | Program Studi Manajemen | Universitas Kristen Teknologi Solo

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sarjana Muslim di Tengah Tantangan Dunia Kerja
Islam dan Luka Ekologis: Menimbang Kembali Etika Pertambangan dalam Perspektif Syariat
Antara Husnuzan dan Trust Issue: Menjaga Keseimbangan di Tengah Dunia yang Rumit
Fatwa-Fatwa Kontemporer Ulama Dunia soal Perang: Antara Jihad dan Kemanusiaan
Pernikahan Dini dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Indonesia: Antara Syariat dan Regulasi Negara
Kenapa Tata Cara Shalat Berbeda? Ini Penjelasan Menurut Mazhab
BNPL: Inovasi Finansial atau Jeratan Riba?
Perbedaan Pendapat Ulama: Kekuatan atau Kelemahan Bagi Umat Islam ?

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 21:30 WIB

Sarjana Muslim di Tengah Tantangan Dunia Kerja

Sabtu, 28 Juni 2025 - 14:40 WIB

Islam dan Luka Ekologis: Menimbang Kembali Etika Pertambangan dalam Perspektif Syariat

Sabtu, 28 Juni 2025 - 14:10 WIB

Antara Husnuzan dan Trust Issue: Menjaga Keseimbangan di Tengah Dunia yang Rumit

Jumat, 27 Juni 2025 - 19:30 WIB

Fatwa-Fatwa Kontemporer Ulama Dunia soal Perang: Antara Jihad dan Kemanusiaan

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:29 WIB

Pernikahan Dini dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Indonesia: Antara Syariat dan Regulasi Negara

Berita Terbaru

Dua profesional sedang bekerja bersama dengan penuh fokus, mencerminkan etos kerja yang terencana, terstruktur, dan produktif sebagaimana diajarkan dalam Islam. Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Opini

Sarjana Muslim di Tengah Tantangan Dunia Kerja

Senin, 30 Jun 2025 - 21:30 WIB