Wisata Religi Sunan Ampel: Jejak Sejarah Islam di Surabaya

- Jurnalis

Senin, 23 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Masjid Agung dan Makam Raden Rahmat Sunan Ampel. (ist)

Foto Masjid Agung dan Makam Raden Rahmat Sunan Ampel. (ist)

Kawasan Sunan Ampel di Surabaya menjadi salah satu destinasi wisata religi yang paling populer di Indonesia. Selain dikenal sebagai kampung Arab, kawasan ini sarat dengan sejarah perkembangan Islam di Nusantara. Berbagai peninggalan bersejarah, seperti makam Sunan Ampel, masjid tua, dan suasana khas kampung Arab, menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Berikut adalah kisah lengkap tentang keunikan kawasan ini.

Sunan Ampel: Bapak Para Wali

Sunan Ampel, atau Raden Rahmat, adalah tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Lahir pada tahun 1401 M di Champa, ia merupakan putra Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) dan Dewi Chandrawulan, putri Raja Champa. Pada tahun 1443 M, Sunan Ampel tiba di Pulau Jawa, setelah sebelumnya tinggal di Palembang dan Gresik.

Di wilayah Ampel Denta, ia mendirikan pondok pesantren yang menjadi pusat pendidikan Islam terkenal pada abad ke-15. Pesantren ini melahirkan banyak ulama besar, termasuk Sunan Bonang dan Sunan Drajad, yang kemudian melanjutkan perjuangan dakwah Islam di Jawa.

Baca Juga :  Antusiasme Siswa Kelas 6 SDN 2 Tamanrejo Sambut Pelatihan Ecoprint oleh Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang

Sunan Ampel dikenal dengan ajaran “Moh Limo,” yakni menjauhi lima perbuatan tercela: berjudi, mabuk, mencuri, menggunakan narkoba, dan berzina. Ajaran ini menjadi panduan hidup masyarakat Jawa dalam menjalankan Islam secara sederhana namun mendalam.

Kisah Legendaris Mbah Sholeh

Makam Mbah Soleh (penulis)
Makam Mbah Soleh (penulis)

Mbah Sholeh adalah sahabat setia sekaligus murid Sunan Ampel yang memiliki peran besar dalam menjaga kebersihan Masjid Ampel. Cerita rakyat menyebutkan bahwa Mbah Sholeh hidup kembali beberapa kali atas doa Sunan Ampel untuk menjaga kebersihan masjid. Hingga saat ini, makamnya yang berjumlah sembilan menjadi simbol penghormatan terhadap pengabdiannya.

Masjid Sunan Ampel: Warisan Budaya Tiga Peradaban

Masjid Sunan Ampel, yang dibangun pada abad ke-15, merupakan salah satu masjid tertua di Jawa Timur. Masjid ini mencerminkan perpaduan budaya Arab, Jawa, dan Hindu-Buddha dalam arsitekturnya. Dengan empat pilar kayu jati setinggi 17 meter dan atap tajuk bertingkat tiga, masjid ini menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Surabaya.

Masjid ini juga memiliki lima gapura utama yang melambangkan Rukun Islam. Gapura tersebut adalah Gapuro Paneksen (syahadat), Gapuro Mangadep (salat), Gapuro Poso (puasa), Gapuro Ngamal (zakat), dan Gapuro Munggah (haji).

Baca Juga :  Jember Rayakan HUT RI dengan Karnaval Budaya: Kebersamaan dalam Warna Nusantara

Daya Tarik Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel

Kawasan Sunan Ampel tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat wisata religi yang ramai dikunjungi. Selain berziarah ke makam Sunan Ampel dan Mbah Sholeh, pengunjung dapat menjelajahi kampung Arab yang menawarkan kuliner khas Timur Tengah, aneka suvenir Islami, dan suasana yang kental dengan nuansa budaya.

Sebagai destinasi wisata religi, kawasan ini tidak hanya memberikan pengalaman spiritual tetapi juga edukasi sejarah dan budaya yang mendalam. Masjid dan makam Sunan Ampel menjadi bukti nyata bagaimana Islam berkembang dengan harmonis di tengah keberagaman budaya Nusantara.

Kawasan Sunan Ampel merupakan simbol toleransi, persatuan, dan keberagaman budaya di Indonesia. Berkunjung ke sini memberikan kesempatan untuk mendalami sejarah Islam sekaligus menikmati suasana khas kampung Arab yang unik. Sebagai warisan sejarah yang tak ternilai, kawasan ini patut dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi mendatang.

Penulis : Laily Ainur

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Optimalkan Promosi Wisata, Mahasiswa KKN UNS Latih Digital Branding di Desa Tlahab
Tingkatkan Daya Tarik Wisata, Mahasiswa Amikom Beri Sentuhan Kreatif pada Desa Wisata Puri Mataram
Keindahan Takabonerate: Menjelajahi Atol Terbesar Ketiga di Dunia
Jember Rayakan HUT RI dengan Karnaval Budaya: Kebersamaan dalam Warna Nusantara

Berita Terkait

Sabtu, 15 Februari 2025 - 11:10 WIB

Optimalkan Promosi Wisata, Mahasiswa KKN UNS Latih Digital Branding di Desa Tlahab

Senin, 23 Desember 2024 - 19:34 WIB

Wisata Religi Sunan Ampel: Jejak Sejarah Islam di Surabaya

Sabtu, 21 Desember 2024 - 15:47 WIB

Tingkatkan Daya Tarik Wisata, Mahasiswa Amikom Beri Sentuhan Kreatif pada Desa Wisata Puri Mataram

Sabtu, 14 September 2024 - 11:27 WIB

Keindahan Takabonerate: Menjelajahi Atol Terbesar Ketiga di Dunia

Sabtu, 14 September 2024 - 07:33 WIB

Jember Rayakan HUT RI dengan Karnaval Budaya: Kebersamaan dalam Warna Nusantara

Berita Terbaru

Ilustrasi foto. (freepik)

Opini

Manajemen Inovasi: Peluang dan Tantangan di Era Disrupsi

Selasa, 25 Mar 2025 - 21:32 WIB