Mahasiswa KKN UNS 130 Gelar Sosialiasi Pembuatan Mini Biopori Composter: Solusi Kreatif Daur Ulang Sampah untuk Lingkungan Berkelanjutan

- Jurnalis

Senin, 24 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyampaian materi mengenai daur ulang samoah menjadi mini biopori composter. Foto: KKN UNS 130

Penyampaian materi mengenai daur ulang samoah menjadi mini biopori composter. Foto: KKN UNS 130

Mahasiswa KKN UNS 130 menggelar sosialisasi pembuatan Mini Biopori Composter di Desa Tlogoharjo, Wonogiri. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga secara mandiri dan ramah lingkungan. Acara diikuti 50 peserta dan mendapat respons positif dari warga.

Tlogoharjo, Sorotnesia.com – Permasalahan sampah rumah tangga terus menjadi tantangan besar di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2023, sekitar 40,84% sampah di Indonesia berasal dari sisa makanan, sementara 19% adalah sampah plastik.

Sisanya terdiri dari kayu dan ranting, kertas, logam, kain, karet, kulit, serta kaca. Tingginya volume sampah yang tidak terkelola dengan baik berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan dan memperburuk kondisi ekosistem.

Sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif sampah, Kelompok KKN UNS 130 yang bertugas di Dusun Tlogo, Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, mengadakan sosialisasi pembuatan Mini Biopori Composter pada (30/1/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, agar dapat memanfaatkan sampah organik dan anorganik secara mandiri, ramah lingkungan, dan ekonomis.

Baca Juga :  Wisata Religi Sunan Ampel: Jejak Sejarah Islam di Surabaya

Febrina Aditya Zahliyanti, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta, menjadi pemateri utama dalam kegiatan ini.

Ia menekankan bahwa inovasi biopori komposter selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera.

Demonstrasi pembuatan mini biopori composter dari sampah rumah tangga oleh ibu-ibu Desa Tlogoharjo. Foto: KKN UNS 130
Demonstrasi pembuatan mini biopori composter dari sampah rumah tangga oleh ibu-ibu Desa Tlogoharjo. Foto: KKN UNS 130

“Kami berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Tlogoharjo dalam mengelola sampah rumah tangga dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Dengan adanya Mini Biopori Composter, sampah yang biasanya dibuang begitu saja dapat dimanfaatkan kembali untuk menyuburkan tanah dan mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir,” ujar Febrina.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari warga, dengan partisipasi lebih dari 50 peserta. Mereka antusias dalam mengikuti penjelasan serta demonstrasi pembuatan biopori komposter.

Proses pembuatannya cukup sederhana dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan, seperti botol plastik bekas, garpu, lilin, tanah, tanaman, dan sampah rumah tangga.

Dalam sesi praktik, peserta diajak untuk mencoba langsung pembuatan biopori dengan langkah-langkah berikut:

  1. Memanaskan garpu dan melubangi botol plastik dengan garpu yang telah dipanaskan.
  2. Menanam botol yang sudah dilubangi ke dalam media tanam.
  3. Menutup botol dengan tanah agar tertanam sempurna.
  4. Memasukkan sampah organik ke dalam botol yang telah tertanam.
  5. Menutup kembali bagian atasnya dengan tanah untuk mempercepat proses kompos.
Baca Juga :  Inovasi Tungku Minim Asap, Mahasiswa KKN UNS Dorong Desa Sambirejo Lebih Sehat dan Ramah Lingkungan

Dengan metode ini, sampah organik dapat terurai secara alami dan menjadi pupuk kompos yang berguna bagi tanaman. Selain itu, sistem biopori juga membantu meningkatkan daya serap tanah terhadap air, sehingga dapat mengurangi risiko genangan dan erosi.

Salah satu peserta, Siti Rahayu, mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Saya baru tahu bahwa sampah rumah tangga bisa diolah dengan cara yang begitu sederhana. Ini sangat bermanfaat dan mudah diterapkan di rumah,” ujarnya.

Kelompok KKN UNS 130 berharap program ini dapat terus diterapkan oleh masyarakat meskipun mereka sudah tidak berada di lokasi. Dengan adanya edukasi yang berkelanjutan, diharapkan semakin banyak warga yang mampu mengelola sampah rumah tangga dengan cara yang lebih baik dan berkelanjutan.

Penulis : TIM KKN UNS 130

Editor : Anisa Putri

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mahasiswa KKN UNS Gaungkan Edukasi Gizi dan Kemandirian Pangan di Jogotirto
Sinergi Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Kreatif: Transformasi Desa Poja Bersama Mahasiswa KKN UNS
KKN 225 UNS di Desa Ngumpul Dorong Digitalisasi dan Edukasi Keuangan UMKM
Mahasiswa KKN UNS Hadirkan Pojok Baca Kreatif, Tingkatkan Semangat Literasi Siswa SD MIS Ishlahul Ummah NW Paok Rempek di Lombok Utara
Sosialisasi Hipertensi dan PHBS, KKN UNS Dorong Kesadaran Kesehatan Lansia di Desa Jrakah
KKN 62 UNS Dorong Desa Sewurejo Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan Lewat Biopori
Mahasiswa KKN 14 UNS Dorong Nilai Tambah Jagung di Desa Semanggi lewat Inovasi Keripik
Dari Scan ke Refleksi, Program SEMAR Perkuat Literasi Kritis Peserta Didik SMP Negeri 3 Magelang

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 20:00 WIB

Mahasiswa KKN UNS Gaungkan Edukasi Gizi dan Kemandirian Pangan di Jogotirto

Kamis, 11 September 2025 - 15:51 WIB

Sinergi Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Kreatif: Transformasi Desa Poja Bersama Mahasiswa KKN UNS

Rabu, 10 September 2025 - 17:42 WIB

KKN 225 UNS di Desa Ngumpul Dorong Digitalisasi dan Edukasi Keuangan UMKM

Rabu, 10 September 2025 - 17:25 WIB

Mahasiswa KKN UNS Hadirkan Pojok Baca Kreatif, Tingkatkan Semangat Literasi Siswa SD MIS Ishlahul Ummah NW Paok Rempek di Lombok Utara

Selasa, 9 September 2025 - 20:20 WIB

Sosialisasi Hipertensi dan PHBS, KKN UNS Dorong Kesadaran Kesehatan Lansia di Desa Jrakah

Berita Terbaru